SEBUAH TUJUAN SURVEI
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Matius 6:19-21).
Dalam ayat-ayat ini pada khotbah pengukuhan Kristus tentang prinsip-prinsip kerajaan-Nya, maka keadaan bergeser dari perkara-perkara yang sangat rohani kepada sikap Kristen terhadap perkara-perkara bumi.
Awalnya Yesus menyinggung bagian negatif masalah ini, menunjukkan bahwa hal-hal duniawi tidak kekal. Fakta sederhana masalah itu adalah bahwa kekayaan duniawi sebesar apa pun tidak kekal. Ngengat, karat, cacing, tikus got, tikus rumah, anjlognya bursa saham, fluktuasi keuangan, inflasi, dan bejibun hal-hal lain akan menggerogotinya sedikit demi sedikit. Kemudian ada pencuri, apakah perorangan maupun berkelompok. Dan akhirnya, Anda kehilangan semuanya ketika Anda meninggal. Pokoknya, tidak ada alasan yang kuat untuk memercayai kekayaan duniawi.
Dalam bagian kedua ayat-ayat hari ini, Tuhan kita mulai berfokus pada hal-hal positif—menyimpan harta di surga. Dan Dia mengemukakan prinsip umum bahwa “di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Dalam menyelidiki pengajaran ini, kita terbantu oleh kembali kepada perintah pertama, “Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku” (Kel. 20:3). Perintah itu adalah dasar Perjanjian Lama. Ayat itu bukan saja membentuk sejarah umat Yahudi, tetapi juga kehidupan para pengikut Yesus.
Apabila diterapkan pada Matius 6:19-24, kita boleh saja-untuk membantu kita-memparafrasakannya seperti “Jangan ada padamu sasaran lain di hadapan-Ku.” Kemudian, F.D. Bruner menyarankan, kita dapat mempara-frasakan maksud Matius 6:21 menjadi: “Di mana tujuan kamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Ini adalah pengertian yang krusial, karena tujuan-tujuan kita menentukan tindakan-tindakan kita, maupun segala sesuatu yang lain di dalam kehidupan kita. Dengan demikian, di mana hati kita berada, atau apa yang menjadi tujuan hati kita, itu sangat penting. Apa pun hal itu, akan menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan dan akan di mana kita selama-lamanya.
Apakah yang sangat saya inginkan? Apakah yang sesungguhnya fokus angan-angan saya, waktu senggang saya, kesetiaan utama saya? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu membantu saya menentukan lokasi hati saya dan bentuk tujuan-tujuan saya. Itulah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita renungkan hari ini.
Hari ini Yesus memberikan sebuah pilihan kepada saya. Hari ini Dia memohon kepada hati saya. Apakah respons saya? Bagaimanakah saya harus menjawab-Nya hari ini?
0 komentar :
Post a Comment