NASIHAT PRAKTIS BAGI SAYA
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.... Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?... Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu’’ (Matius 7:1-5).
Tak seorang dapat menuduh Yesus bahwa Dia tidak memiliki rasa humor ketika Dia memandang murid-murid-Nya dan umat yang sisa “gereja-Nya,” atau pendengar-Nya. Dia mengenal mereka sebagaimana Dia mengenal kita. Dan Dia tahu bahwa beberapa pengikut-Nya memiliki roh pengecam dan akan selalu mencari alasan untuk mengumbar celaan tentang serbuk gergaji di mata anggota-anggota gereja lainnya, padahal selama itu wara-wiri ke sana ke mari dengan balok menggantung ke luar dari rongga mata mereka.
Mengapa mereka yang tampaknya mempunyai masalah yang jelas kelihatan dalam hidup mereka, tapi begitu terbeban untuk membereskan masalah orang lain? Ini terjadi di dalam keluarga-keluarga, gereja-gereja, dan bagian-bagian lain kehidupan.
Kembali, dalam khotbah pengukuhan-Nya, Yesus membentangkan prinsip-prinsip penting bagaimana hidup di dalam kerajaan-Nya. Tetapi, sekarang, Dia menggeser fokus kepada hubungan seorang Kristen dengan orang lain. Di sini kita melihat Yesus, dengan cara praktis-Nya dan paling membumi, memperlakukan kita sebagai manusia di dalam kehidupan sehari-hari kita. Ilustrasi-ilustrasi-Nya bukan saja penuh kuasa dan tak terlupakan tetapi juga benar sesuai pengalaman hidup. Siapakah yang tak pernah memperoleh “hak istimewa” menerima nasihat yang patut diragukan dari seseorang yang masalahnya sendiri 10 kali lebih buruk?
Setelah selesai dibicarakan tentang selumbar dan balok, maka penting mencatat bahwa kita sebenarnya mempunyai tanggung-jawab kepada orang lain dengan bintik dan selumbar sesungguhnya (dan bukan berdasarkan pemikiran kita yang berat sebelah).
Tetapi jangan pernah lupa, kita diperintahkan menjadi pembersih bintik dan selumbar setelah kita sendiri menjadi pencabut balok yang sukses. Dengan kata lain, kita perlu mencari Tuhan untuk membantu kita melihat dengan jelas diri kita sendiri dan untuk membantu kita menyelesaikan masalah-masalah kita sendiri, sebelum kita dengan rendah hati berusaha membantu orang lain. Thoughts From the Mount of Blessing mengutarakannya dengan baik, “Anda tidak bisa memaksakan suatu pengaruh yang akan mengubah orang lain sampai hati Anda sendiri sudah dibuat sederhana dan diperhalus, dan dibuat lembut oleh kasih karunia Kristus. Apabila perubahan ini sudah dilaksanakan di dalam diri Anda, maka wajar bagi Anda untuk memberkati orang lain sebagaimana putik mawar menghasilkan bunga yang wangi atau pokok anggur menghasilkan tandan anggurnya yang ungu” (hlm. 127).
Tuhan, saya membutuhkan bantuan-Mu mengatasi berbagai ukuran balok-balok saya.
0 komentar :
Post a Comment