UMAT KRISTEN ADALAH PEMERIKSA BUAH

"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.... Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik” (Matius 7:15-17).

Yesus sepenuhnya mengetahui bahwa gereja-Nya akan memiliki berbagai masalah, bahwa akan ada para pemimpin yang tampak meyakinkan dan berkhotbah sangat menarik, tetapi justru akan mengambil kesempatan dari mereka yang naif dan yang mudah dipengaruhi.

Untuk itu, pada akhir khotbah pengukuhan-Nya mengenai prinsip-prinsip kerajaan-Nya, Yesus memberikan dua ilustrasi yang jelas supaya kita selalu membuka mata kita dan waspada. Dengan demikian, Dia memberitahu kita bahwa kita sesungguhnya perlu menilai orang lain berdasarkan buah-buah pekerjaan mereka.

Sepanjang Alkitab, kita menemukan para nabi yang benar dan palsu, para guru dan pengkhotbah yang benar dan palsu. Pelajaran bagi kita adalah tidak semua yang mengaku pekabarannya berasal dari Allah sesungguhnya melakukan perannya. Yesus mencatat, beberapa guru rohani, akan tampak seperti domba secara lahiriah, tetapi batiniahnya seperti serigala yang buas yang ingin mengenyangkan diri mereka pada kawanan umat Allah.

Kedua makhluk itu merupakan kontras menarik. Domba termasuk binatang paling tidak berbahaya, sedangkan serigala terkenal sebagai beringas dan haus darah. Nah, tidak sulit untuk membedakan serigala daripada domba. Tetapi masalahnya bukan itu. Situasi yang digambarkan Yesus adalah bahwa serigala-serigala itu datang ke gereja menyamar sebagai domba. Yaitu, walau mereka menyatakan mereka berbicara demi Yesus, mereka sesungguhnya bekeija di bawah Iblis.

Di sinilah timbul masalah karena situasinya tersamar dengan halus sekali. Di dalam diri mereka, mereka adalah serigala. Penampilah luar mereka menunjukkan mereka sebagai pria dan wanita yang menjadi hamba Allah. Dan ketika mereka diterima demikian, mereka memangsa jiwa dan kantung umat percaya.

Hal ini membawa kita kepada ilustrasi kedua Yesus, yaitu mengenai pohon dan buah. Hukum alam memberitahu kita bahwa Anda tidak bisa memetik kelapa dari tanaman merambat yang beracun. Alam itu konsisten dan dapat diperkirakan. Begitu juga orang. Jika Anda memberi mereka cukup kesempatan, maka karakter mereka yang sesungguhnya akan terlihat melalui buah-buah kehidupan dan pengajaran mereka-entah itu baik atau jahat, maksud Yesus adalah bahwa kita perlu tetap membuka mata kita.

Tolonglah kami, Bapa, agar kami memperoleh roh waspada yang tajam ketika kami berusaha mendengarkan suara-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan