KUASA MENGATASI ALAM
"Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa.’ Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?’Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: ‘Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?" (Matius 8:24-27).
“Siapakah Orang ini?” “Orang apakah Dia ini?” Itulah pertanyaan yang murid-murid pertanyakan ketika mereka memulai perjalanan bersama Yesus. Pertanyaan itu masih menjadi tantangan bagi kita sekarang.
Ayat hari ini mengisahkan Yesus dan para pengikut-Nya terjebak di tengah badai mengganas di Danau Galilea. Letaknya hampir 700 kaki di bawah permukaan laut, danau itu dikelilingi bukit-bukit dan pegunungan terjal di bagian timur. Dan tepat 30 mil di Timur laut, menjulang Gunung Hermon setinggi 9.200 kaki. Perubahan udara dingin dari Gunung Hermon dan udara panas tanah rendah dapat menciptakan badai ganas yang tiba-tiba, bahkan pada hari yang tampaknya cerah. Demikianlah situasi yang dialami murid-murid.
Dan di sana ada Yesus, sedang tidur. Sebagaimana kita, Dia tidak datang seperti seorang “superman” tetapi sebagai seseorang yang kelelahan dan berdesak-desakan bersama orang banyak dan urusan kehidupan. Dia sungguh salah satu dari kita dan oleh karena itu mampu bersimpati pada kelemahan-kelemahan kita (Ibr. 4:15; 2:17).
Tetapi, sementara Dia sedang tertidur, murid-murid Yesus telah ketakutan dan sangat panik, serta berteriak, “Apakah Engkau tidak peduli kalau kita akan binasa?” Mereka berteriak ketika mereka membangunkan-Nya dari tidur pulas-Nya (Mrk. 4:38).
Dia peduli, lalu menghardik angin dan badai itu, dan juga para murid karena ketiadaan iman mereka. Hasilnya adalah terjadi ketenangan di laut dan juga di dalam hati mereka.
Tetapi bagi orang-orang, menenangkan danau sungguh mencengangkan. Siapakah gerangan Orang ini, yang berkuasa atas alam? Mereka terpaksa bertanya. Pengalaman itu penting sekali bagi pengertian mereka yang mulai berkembang tentang Siapa yang sedang mereka ikuti, karena di dalam Perjanjian Lama adalah Yahweh (Allah) sendiri yang memiliki kuasa untuk meredakan badai-badai alam (Mzm. 6:7; 89:9; 104:6, 7; Yes. 51:9,10). Kuasa Yesus atas alam membantu para murid untuk mulai menyadari lebih sepenuhnya bahwa Dia sungguh adalah “Allah bersama kita,” Yahweh dari Perjanjian Lama itu.
Berita baiknya adalah, Yesus yang menyelamatkan murid-murid-Nya dari badai, tetap dahsyat penuh kuasa. Sebagai para pengikut-Nya, kita tidak perlu takut sedikit pun, karena kita melayani Tuhan yang memiliki kuasa. Kita tidak pernah sendirian menghadapi pencobaan pencobaan kehidupan ini. Bahkan apabila Dia tampaknya sedang tertidur di dalam beberapa bahaya yang kita hadapi, Dia masih berkuasa dahsyat untuk menyelamatkan.
0 komentar :
Post a Comment