Renungan Advent 31 Mei 2017-Berdiam di Hadapan-Nya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJwpsowDdue4ZduNzK_8-EkSFowSmWHgcesCr6P9kvObDSj1ieHZv3MuHnJ0xIIXRCkag1th1rxJ7xonna1cOt-HDt9iJIfW3SJ7pqLxFLeGKoDh8vKFwM6OmfFNLa2uw-cSENLJIHCFmR/s1600/31.jpg" /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Nabi kita mengingatkan kita bahwa: “Saat Firman Tuhan berbicara kepada orang Ibrani... perintah-Nya adalah: ‘Dan biarlah semua orang mengatakan, Amin”’; bahwa “ada terlalu banyak formalitas dalam pelayanan keagamaan kita”; bahwa para pendeta-Nya harus berbicara dengan “dikuasai oleh Roh Kudus-Nya”; bahwa dalam pengalaman ibadah, ucapan syukur gereja akan terdengar “tanggapan yang penuh sukacita, hangat dan kata-kata pujian yang menyenangkan” (<i>Testimonies for the Church, jld. 5, hlm. 318</i>).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Ketika mengingat bahwa saksi utama dalam semua pelayanan ibadah kita adalah Allah sendiri dan bahwa hiburan dan pertunjukan seperti itu tidak memiliki tempat di rumah Allah, tanggapan kita akan semakin tulus dan antusias sementara bentuknya juga sesuai.</span></div>

Renungan Advent 31 Mei 2017-Berdiam di Hadapan-Nya

Renungan Advent 31 Mei 2017-Berdiam di Hadapan-Nya

Nabi kita mengingatkan kita bahwa: “Saat Firman Tuhan berbicara kepada orang Ibrani... perintah-Nya adalah: ‘Dan biarlah semua orang ...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 30 Mei 2017-Penglihatan dalam Bait Suci

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGnalRgmxA9V8ylgCYU9ol-oPbBptt3OEovWfaw5EBeZHRH5dDbB7FSL54ED5tm2LRUFJt7_jvmdSadLQ-MiQ-PRDD04tBQ3lmEkV-OacJ8v6Iy0qnVtsJUSLbUrkcfW03omStICxEluWc/s1600/30.jpg" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Kitab Kisah Para Rasul mengingatkan kita bahwa orang-orang kepada siapa Pentakosta turun “mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah “ (Kis. 2:46). Hal ini mungkin secara fisik tidak memungkinkan bagi kita sekarang ini. Tetapi mereka yang tidak “menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita” (Ibr. 10:25) memaksimalkan pertemuan dimana kehendak Allah diperkenalkan dan meminimalkan upaya Setan untuk menangkap, merusak, dan mencemari bait suci manusia kita.</span></div>

Renungan Advent 30 Mei 2017-Penglihatan dalam Bait Suci

Renungan Advent 30 Mei 2017-Penglihatan dalam Bait Suci

Kitab Kisah Para Rasul mengingatkan kita bahwa orang-orang kepada siapa Pentakosta turun “mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait ...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 29 Mei 2017-Sikap Bersyukur

Renungan Advent 29 Mei 2017-Sikap Bersyukur

Renungan Advent 29 Mei 2017-Sikap Bersyukur

Apakah “sikap bersyukur” bersinar dalam jiwa Anda hari ini? Jika demikian, itu akan menjadi lagu di dalam hati Anda, cahaya di mata And...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 28 Mei 2017-Bersiap untuk Pentakosta

Renungan Advent 28 Mei 2017-Bersiap untuk Pentakosta

Renungan Advent 28 Mei 2017-Bersiap untuk Pentakosta

Kemudian, sebagai gantinya saling mendorong satu sama lain, kita akan menarik orang lain keluar dari Babel; sebagai ganti memperdebatka...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 27 Mei 2017-Berserah Kepada Roh

Renungan Advent 27 Mei 2017-Berserah Kepada Roh

Renungan Advent 27 Mei 2017-Berserah Kepada Roh

Ini berarti kita harus mencabut tanda “sibuk—tidak ada penghuni” yang memberi sinyal kepuasan dengan keadaan kerohanian kita Sekarang men...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 26 Mei 2017-Tubuh Kita—Bait Suci-Nya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJKNLXzr-DnDsKjehR4PXNVWfd_Gh1-7CcvKGUjXCvkb8yUgH1MIbNzI0hKUOOf6AdUsbqJNql2d2v37CMUmUVXAlY6YTJdNdOv0VxQVN59Kvpss8MznZowLceL22bqV7Ba-8e6or7kjv0/s1600/26.jpg" /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Bait suci kita tidak akan pernah se murni Kristus; karena, keterbukaan kita kepada Roh tidak pernah sama terbukanya seperti Kristus. Tetapi kita bisa, setiap hari, “melakukan segala yang kita bisa,” dan itu adalah segala yang Dia inginkan. Jika kita menolak semua yang menghalangi jalan masuk kepada jiwa kita (organ tubuh kita, pendengaran kita, penglihatan kita, pengecapan kita, perasaan kita, dan penciuman kita); jika kita menjauhkan semua pelanggaran yang merusak yang mencemarkan kekuatan mental dan fisik dan sebagai gantinya mengizinkan hanya yang sehat saja, bait suci kita akan bertumbuh dalam kuasa Roh Kudus.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Tidak, kita tidak akan pernah mengimbangi tingkat pengaruh Juruselamat. Tetapi, dampak dari kesaksian persatuan kepenuhan Roh kita akan digantikan dalam skala yang Ia, sebagai seorang manusia, lakukan sementara di bumi. Dan beginilah caranya kita dapat dan harus memenuhi janji-Nya melakukan: “Pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu” (Yoh. 14:12).</span></div>

Renungan Advent 26 Mei 2017-Tubuh Kita—Bait Suci-Nya

Renungan Advent 26 Mei 2017-Tubuh Kita—Bait Suci-Nya

Bait suci kita tidak akan pernah se murni Kristus; karena, keterbukaan kita kepada Roh tidak pernah sama terbukanya seperti Kristus. ...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 25 Mei 2017-Motifnya Benar—Orangnya Salah

Renungan Advent 25 Mei 2017-Motifnya Benar—Orangnya Salah

Renungan Advent 25 Mei 2017-Motifnya Benar—Orangnya Salah

Jawaban Allah untuk keinginan Daud mengingatkan kita bahwa surga menggunakan kita dengan gambaran besar—skema yang luas akan segala hal...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 24 Mei 2017-Terhubung oleh Roh

Renungan Advent 24 Mei 2017-Terhubung oleh Roh

Renungan Advent 24 Mei 2017-Terhubung oleh Roh

Sementara Ia mewakili kita di sana, Dia masih di sini—tidak dalam daging, tetapi dalam pribadi Roh Kudus, agen komunikasi dan pemelihara ...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 23 Mei 2017-Bergantung Kepada-Nya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg05xGdkzbxSc2d98ZuArh3HPBZ-6p1YUDZSvUQYd3LJtlupHM7PB1D8L4Vx2v9CpXtt-H2nvOpQhSObXXNYFNwEnBsK-eA5MLtyAWMNsK2j_8Ie109_GbqVZMdgEUmHkuKWgYbnbdtMG2F/s1600/23.jpg" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">“Bagaimanakah perasaan Anda?” Anak-anak bertanya kepada kakek mereka sementara mereka menggoncang dia ketika melangkah keluar dari pesawat kecil yang telah membawanya pada perjalanan pertama kalinya naik pesawat. “Bak-baik saja,” jawabnya, “tetapi saya tidak membiarkan seluruh berat badan saya dibebankan ke pesawat” Ada banyak yang menyatakan nama Kristus tetapi tidak pernah “membiarkan berat mereka sepenuhnya dibebankan” pada ketentuan dan janji-janji-Nya. Tantangan kita hari ini dan setiap hari adalah untuk memercayai Dia sepenuhnya tanpa ada pilihan ketaatan lainnya, tidak ada obsesi lain yang tersisa, dan tidak ada pengendali lainnya.</span></div>

Renungan Advent 23 Mei 2017-Bergantung Kepada-Nya

Renungan Advent 23 Mei 2017-Bergantung Kepada-Nya

“Bagaimanakah perasaan Anda?” Anak-anak bertanya kepada kakek mereka sementara mereka menggoncang dia ketika melangkah keluar dari pe...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 22 Mei 2017-Tidak Perlu Tersandung

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuRBZXDT7ADZi9zvkm-xQBMuMUBUBf7u8wC84yYJWrQ4lc40jW9NrvOK58yEfkABmJmUFvG6-LaeNlf1p8fU3mXBn-I8mdHJ8NRSP1cihPtcA6cEdyUBM1rBP67EARQr3epp2UX56jAfwj/s1600/22.jpg" /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Harap perhatikan bahwa adalah keputusan mereka yang mengakibatkan kebinasaan mereka. Hal itu karena kasih Kristus, meskipun sangat kuat tidak bersifat memaksa. Dengan kata lain, tersandung adalah pilihan, bukan keharusan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Ketika kita mengambil keputusan untuk Yesus, kita menemukan bahwa Dia tidak hanya mengundang kita untuk masuk ke persekutuan yang indah, tetapi juga mendukung kita dalam menurut secara konsisten (lihat Yes. 41:10). Dia menyelesaikan hal ini dengan kekuatan Firman-Nya dan kehadiran Roh-Nya, yang membawa “segala berkat yang lain dalam usahanya” (<i>Alfa dan Omega</i>, jld. 7, hlm. 42).</span></div>

Renungan Advent 22 Mei 2017-Tidak Perlu Tersandung

Renungan Advent 22 Mei 2017-Tidak Perlu Tersandung

Harap perhatikan bahwa adalah keputusan mereka yang mengakibatkan kebinasaan mereka. Hal itu karena kasih Kristus, meskipun sangat ku...

Selengkapnya »

May 16, 2017

Renungan Advent 21 Mei 2017-Yesus Kita yang Tidak Dapat Dihancurkan

<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Yesus Kita yang Tidak Dapat Dihancurkan </span></h2>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-size: x-large;">"Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali” (Yohanes 2:19).</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Dia melakukannya lagi! Menghancurkan bait suci? Bahkan saran itu sendiri sangat mencemarkan. Bagaimanakah bisa seseorang, terutama seorang Yahudi, membayangkan hal seperti itu? Hal itu bahkan lebih buruk daripada mengutuk ibu, atau membakar bendera, atau merendahkan keluarga atau bangsa seseorang. Bagaimanakah dia bisa melakukannya? Mengapakah Dia bahkan mengatakan saran yang tidak sopan seperti itu?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Tetapi kemudian, seolah-olah untuk menambah penistaan, ia berjanji akan : membangunnya kembali hanya dalam tiga hari. Apakah Anda mendengarnya? Pertama dia menyinggung kehancuran bait suci Allah, dan kemudian Dia dengan berani mengatakan bahwa Dia—seorang diri—dapat membangunnya kembali dalam tiga hari. Betapa suatu kelancangan yang tidak tanggung-tanggung! Salomo memerlukan waktu selama tujuh setengah tahun untuk membangunnya dan Zerubabel empat setengah tahun untuk membangunnya kembali Dan dia mengaku, akan melakukannya hanya dalam 72 jam. Pria ini adalah seorang egomaniak, meriam yang lepas kendali, musuh Allah, dan berbahaya bagi orang banyak, dan penyesat seperti itu harus dihukum mati! Inilah yang dipikirkan oleh musuh Kristus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Tetapi tidak sepenuhnya keprihatinan kepada bait suci yang memicu api kebencian mereka. Tetapi sikapnya yang tidak mementingkan diri, pengorbanan-Nya yang rendah hati yang mengungkapkan keserakahan dan kesombongan diri mereka. Mereka setiap hari memeras rakyat yang hanya memiliki sedikit harta, merampas para janda, menindas orang miskin, dan mengabaikan kebutuhan orang yang kurang beruntung. Pesan dan sikapnya membuka kedok mereka, dan mereka berkeinginan untuk membebaskan diri dari hadirat-Nya dan mereka melakukannya!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Mereka menyalibkan Allah kita; perwujudan hidup dari semua yang bait suci duniawi lambangkan. Ia adalah objek yang ditunjuk oleh semuanya, subjek semua pengaturannya—domba Paskah, dupa wangi, cahaya lilin, hukum yang hidup, roti harian, tirai yang melindungi, kehadiran Shekinah, dan mereka membunuh Dia. Bait Suci itu terbaring hancur, tetapi tidak lama. Dia bangkit dari kubur oleh kuasa-Nya sendiri setelah beristirahat Selama tiga hari di dalam kubur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Pernyataan-Nya: “Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali” (lihat Yohanes 10:17) terbukti bukanlah bualan kosong, tetapi peringatan serius kepada musuh-musuh-Nya dan janji yang mengesankan untuk para pengikut-Nya; bukti utama kemenangan-Nya atas Iblis—bukti tertinggi bahwa Dia memang Bait Suci kita yang benar dan hidup.</span></div>

Renungan Advent 21 Mei 2017-Yesus Kita yang Tidak Dapat Dihancurkan

Renungan Advent 21 Mei 2017-Yesus Kita yang Tidak Dapat Dihancurkan

Yesus Kita yang Tidak Dapat Dihancurkan "Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikann...

Selengkapnya »

May 10, 2017

Renungan Advent 20 Mei 2017-Dasar yang Teguh

<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Dasar yang Teguh</span></h2>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">"Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru" (Efesus 2:20). </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Bangunan yang tinggi dan kukuh memerlukan dasar yang kuat. Semakin besar bangunan, harus semakin luas dasarnya. Dasar yang tidak memadai untuk bangunan yang mereka topang merupakan pemicu dari banyak masalah struktural dan kadang-kadang menjadi masalah yang berbeda untuk kehidupan dan anggota tubuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Gereja; bait suci Allah yang hidup, ditakdirkan untuk bertumbuh dari permulaan yang kecil di ruang atas hingga hadir secara universal seperti yang sekarang ini, diberi dasar yang kehadirannya tidak kurang penting dan otentik dari Tuhan itu sendiri. Kepemimpinan yang setia dari gereja mula-mula, para pria dan wanita dari zaman Perjanjian Baru yang pada zaman yang dibutakan oleh takhyul, di mana penyembahan berhala merajalela, dan dilindas oleh penganiayaan, tetap menghidupkan dengan berani kebenaran yang Dia serahkan kepada mereka yang dibangun di atas permulaan itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Bahkan sebelum permulaan Kekristenan kita, para nabi Yahudi yang mendesak orang Israel dan Yehuda untuk bertobat, yang memperingatkan raja-raja mereka dan yang menuntun pasukan mereka, dan yang menemukan kembali tradisi kuno yang dilaksanakan secara heroik demi untuk kebenaran. Mengenai hal ini Ibrani menyatakan: “Dunia ini tidak layak bagi mereka.... Mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik” (Ibr. 11:38-40).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Dengan kata lain, terlepas dari kesaksian sejati dari pendahulu kita yang luhur dalam pekerjaan Injil, kita diuntungkan. “Kita yang hidup, yang masih tinggal” (1 Tes. 4:17), sekarang mengalami peristiwa ini. Jika kita setia, kita akan menikmati puncak yang mereka rindukan—kedatangan Tuhan kita yang kedua kali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Kebutuhan kita adalah untuk tetap setia kepada misi yang mereka wariskan kepada kita; untuk menjalankan dengan kesabaran perlombaan yang mereka selesaikan dengan pengharapan yang setia. Pengharapan terkuat kita adalah bahwa suatu hari nanti kita akan bergabung bersama mereka; sebagian dari kita dihidupkan kembali oleh kebangkitan, dan yang lainnya diangkat dalam perwujudan kemuliaan yang kekal. Kita akan melakukannya, tidak dalam konstruksi duniawi, di rumah tinggal kita sekarang, tetapi oleh kasih karunia Allah yang berkemurahan, di bait suci kemuliaan di atas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 20 Mei 2017-Dasar yang Teguh

Renungan Advent 20 Mei 2017-Dasar yang Teguh

Dasar yang Teguh "Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru" (Efesus 2:20...

Selengkapnya »

May 10, 2017

Renungan Advent 19 Mei 2017-Bait Suci Bertumbuh

<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b>Bait Suci Bertumbuh</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><i>"Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (Efesus 2:21).</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Bait suci yang manakah yang dimaksud Paulus? Itu adalah gereja Allah yang hidup. Itu bukanlah jemaat atau jemaat tertentu, tetapi orang kudus yang universal—semua orang di mana saja dari bagaimana pun gambaran fisik atau geografisnya yaitu yang mengasihi Tuhan dan melayani Dia dengan cara yang terbaik dari seluruh pengetahuan dan kemampuan mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Gereja universal Allah telah berkembang dari “biji sesawi” awal Kekristenan mula-mula hingga menjadi sistem yang berkembang semakin luas seperti sekarang ini. Umat yang memelihara hukum Allah, bagian kecil tetapi bagian penting dari sistem itu, telah mengembangkan dirinya dari asal-usulnya yang sederhana pada pertengahan abad kesembilan belas menjadi jangkauannya yang mendunia seperti sekarang. Gereja ini telah berkembang dari sekelompok kecil orang yang berpuasa, orang beriman yang berdoa yang berkumpul di lumbung, mempelajari nubuatan dengan diterangi oleh lilin menjadi orang-orang besar dan kuat yang sekarang memancarkan cahaya kebenaran untuk semua tetapi beberapa kelompok orang yang dikenal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Umat yang memelihara hukum Allah, yang terdiri dari semua etnis utama dunia yang berbeda, menjalankan berbagai perguruan tinggi, universitas, seminari, rumah sakit, klinik, rumah penerbitan, pabrik makanan, dan ribuan gereja di seluruh dunia. Seperti perumpamaan biji sesawi, memang benar, sejak dari awal, berkembang dengan pesat dalam cara ini dan dalam cara yang lain— dan bait suci itu masih bertumbuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Tetapi bukan pertumbuhan material dan pertumbuhan statistik gereja universal yang harus menempati pikiran kita. Melainkan kesejahteraan bait suci individu yang masing-masing kita nyatakan. Bukan kesaksian dari tubuh yang terorganisasi dari orang percaya yang paling memengaruhi dan memajukan kerajaan, melainkan kesaksian hidup pribadi kita. Kita tidak bisa sendirian memperbarui masyarakat atau gereja, tetapi kita dapat setiap hari oleh kebiasaan dari pengabdian dan dedikasi kita melanjutkan kemajuan pribadi kita, bertumbuh setiap hari sebagai bait suci Allah. Hal ini mencerminkan hikmat penyair yang dengan bijak berpendapat: “Mengapa membangun [bait suci] yang mulia ini jika manusianya tidak terbangun? Sia-sia kita membangun [bait suci ini] kecuali pembangunnya juga bertumbuh.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 19 Mei 2017-Bait Suci Bertumbuh

Renungan Advent 19 Mei 2017-Bait Suci Bertumbuh

Bait Suci Bertumbuh "Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (Efesus 2:...

Selengkapnya »

May 07, 2017

Renungan Advent 18 Mei 2017-Tempat yang Tepati Alasan yang Salah

<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Tempat yang Tepati Alasan yang Salah</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-size: x-large;">"Tetapi kataku:' Orang manakah seperti aku ini yang akan melarikan diri? Orang manakah seperti aku ini dapat memasuki bait suci dan tinggal hidup? Aku tidak pergi!'"(Nehemia 6:11).</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Setelah tidak kurang dari lima kali gagal untuk menarik Nehemia ke sebuah desa terpencil di mana mereka berencana untuk mengambil nyawanya, musuhnya (Sanbalat dan Tobia) mencoba dengan usaha yang berbeda. Mereka berusaha untuk mempermalukan dia di hadapan. Allah dan bangsa itu. Mereka berusaha melakukannya dengan suap. Mereka memengaruhi Semaya, yang juga seorang nabi palsu, untuk menggoda dia untuk bersembunyi di bait suci sebagai usaha untuk melarikan diri dari murka mereka yang dianggapnya musuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Nehemia, bagaimanapun, diberkati dengan kualitas persepsi yang dimiliki oleh semua orang yang memelihara komunikasi yang konstan dengan Allah, dia dapat melihat skema mereka yang jahat (Neh. 6:12). Dia menyadari bahwa bersembunyi dalam Bait Allah akan menjadi pelanggaran hukum yang serius di mana hanya imam yang diperbolehkan berada di daerah sekitarnya. Dia mengerti bahwa berita tentang tindakan seperti itu akan melemahkan kredibilitasnya dan memiliki pengaruh yang serius terhadap moral pengikutnya yang berani. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Musuh kebenaran sama kreatifnya sekarang ini karena musuh itu dalam upayanya untuk menggelapkan, mengalihkan perhatian, dan melemahkan mereka yang berusaha untuk melakukan kehendak Allah-Bahkan, si penipu, ular yang berbicara dengan Hawa dalam bentuk, yang menarik, dan yang selama berabad-abad telah berhasil menjatuhkan banyak sekali pribadi dengan niat mulia namun dengan indera yang rusak, lebih menipu sekarang ini daripada sebelumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Godaan kekayaan, tekanan dari teman sesama, pencarian pujian, kasih murahan, keinginan untuk balas dendam, keinginan untuk mendominasi orang lain semua menekankan bahwa ia menunjukkan upaya untuk menggagalkan perjalanan rohani kita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Pelajaran utama dari teladan Nehemia adalah bahwa menyembunyikan diri kita di dalam bait suci untuk keselamatan bukanlah pilihan untuk pembaru Injil. Nehemia lebih baik mempertaruhkan nyawanya daripada lari dari kenyataan. Jawabannya terhadap saran pencelanya untuk bersembunyi adalah: “Aku tidak pergi!” Tanggapan yang serupa terhadap tekanan untuk mundur, ia menjawab: “Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang!” (ayat 3). Nehemia berdedikasi, cerdas, dan tegas. Dan kita juga bisa demikian, jika kita memusatkan perhatian pada misi kita dan sungguh-sungguh dalam pengabdian kita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 18 Mei 2017-Tempat yang Tepati Alasan yang Salah

Renungan Advent 18 Mei 2017-Tempat yang Tepati Alasan yang Salah

Tempat yang Tepati Alasan yang Salah "Tetapi kataku:' Orang manakah seperti aku ini yang akan melarikan diri? Orang manakah se...

Selengkapnya »

May 07, 2017

Renungan Advent 17 Mei 2017-Orang yang Tidak akan Berhenti

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAf-NUtBZAKVsl2w-7aA-0iXJ1Anl_GxhkF1cTjdXK4NRJF0vRpvZEQ1Qan89mdxKAH8sSgPhyphenhyphenFH63Efe3HUdWXhWirk345Rr_I9jp8Wr1DS9G_DnizNZ3wawjVVa-JnEy-BDjycb8xgUp/s1600/Renungan+Harian+1+Februari+2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAf-NUtBZAKVsl2w-7aA-0iXJ1Anl_GxhkF1cTjdXK4NRJF0vRpvZEQ1Qan89mdxKAH8sSgPhyphenhyphenFH63Efe3HUdWXhWirk345Rr_I9jp8Wr1DS9G_DnizNZ3wawjVVa-JnEy-BDjycb8xgUp/s320/Renungan+Harian+1+Februari+2016.jpg" width="320" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Orang yang Tidak akan Berhenti</h2>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><i>"Karena orang Israel dan orang Lewi harus membawa persembahan khusus dari pada gandum, anggur dan minyak ke bilik-bilik itu. Di situ ada perkakas-perkakas tempat kudus, pula para imam yang menyelenggarakan kebaktian, para penunggu pintu gerbang dan para penyanyi. Kami tidak akan membiarkan rumah Allah kami" (Nehemia 10:39).</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Pembaru pemberani lainnya adalah Nehemia, yang usahanya berdampak pada pembangunan kembali Yerusalem. Dia melakukan tugasnya dengan tekad yang tegas, berbekal izin yang dimeterai oleh Darius, raja yang menggantikan Koresh, disertai oleh rombongan yang bergembira, bersemangat, dan yang dibakar oleh pengurapan Dahi sebagai hasil dari doa yang sungguh-sungguh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Ketika mereka tiba, dia menghadapi perlawanan yang kuat dari Sanbalat dan yang lainnya yang meragukan surat kepercayaannya dan bertekad untuk menggagalkan pekerjaannya (Neh. 10;l-3), Tetapi Nehemia tidak terpengaruh. Dalam menggambarkan semangat dan dedikasinya, Ellen White menulis: “Segenap jiwa Nehemia tercurah ke dalam usaha yang sedang dilaksanakannya. Pengharapannya, tenaganya, semangatnya, tekadnya, telah menjalar, mengilhami orang-orang lain dengan keberanian yang tinggi dan hasrat yang sama tinggi. Setiap orang menjadi seorang Nehemia dalam gilirannya dan membantu menjadikan hati dan tangan tetangganya lebih kuat “ (Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 230).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Dengan demikian, terlepas dari upaya yang intens dan pencelanya yang durhaka untuk mengalahkan kemajuannya, dalam waktu dua bulan gembok Yerusalem dipugar dan orang-orang sekali lagi ambil bagian dalam pujian yang penuh sukacita kepada Allah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Bagaimanakah dengan Anda dan gereja Anda atau keluarga Anda? Apakah Anda pernah ditentang oleh orang-orang yang meragukan misi dan motif Anda? Apakah Anda tetap melakukan yang terbaik, meskipun ditentang oleh pribadi atau bahkan oleh orang yang “seperti Sanbalat” yang melecehkan dan mencaci-maki Anda? Apakah Anda ditertawakan, ditindas, dan dibanjiri oleh keadaan yang menyarankan Anda untuk menyerah, mundur, takluk kepada tekanan, dan turun dari tembok usaha Anda? Apakah Anda pernah merasa ragu dengan misi Anda atau mempertanyakan penafsiran Anda sehubungan dengan petunjuk Allah? Anda tidak sendiri; kita semua, pada suatu waktu akan menghadapi hal ini. Perbedaan antara mereka yang sukses dan mereka yang gagal ditentukan oleh dorongan doa dan persekutuan dengan Tuhan setiap hari. Nehemia, pahlawan kita, adalah teladan kita. Mengapakah tidak membaca lagi buku yang menyandang namanya dan tetap setia untuk tetap menaruh perhatian kepada tembok dan melanjutkan peperangan untuk yang baik?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 17 Mei 2017-Orang yang Tidak akan Berhenti

Renungan Advent 17 Mei 2017-Orang yang Tidak akan Berhenti

Orang yang Tidak akan Berhenti "Karena orang Israel dan orang Lewi harus membawa persembahan khusus dari pada gandum, anggur dan m...

Selengkapnya »

May 07, 2017

Renungan Advent 16 Mei 2017-Allah Ada di Sana

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYygRrESxCqQAGeel3T5KhHvC0yEyIpJOF5i8zhezsj6wGbaaJSlXkmZYgAYiYJE3L15X0tmnJV6xP4fGKW8qrXU9nv-TNI7OB9JWquZwPORF4vTjaxMaQjLEl9P6hGoH7V2-Mj_SRxmg5/s1600/Renungan+Harian+31+Januari+2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYygRrESxCqQAGeel3T5KhHvC0yEyIpJOF5i8zhezsj6wGbaaJSlXkmZYgAYiYJE3L15X0tmnJV6xP4fGKW8qrXU9nv-TNI7OB9JWquZwPORF4vTjaxMaQjLEl9P6hGoH7V2-Mj_SRxmg5/s320/Renungan+Harian+31+Januari+2016.jpg" width="320" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Allah Ada di Sana</span></h2>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-size: x-large;">“Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan"(Ezra 3:12).</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Dua suara nubuatan memberi pengharapan kepada bangsa Yahudi yang berada di pembuangan bahwa pada akhirnya mereka akan kembali ke Yerusalem dan bait suci dipulihkan. Salah satunya adalah Yeremia, yang bernubuat. “Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini” (Yer. 29:10). Yang lainnya adalah pernyataan Yesaya akan janji: “Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!” (Yes. 44:28).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Dengan jatuhnya Babel kepada Media Persia pada tahun 328 SM, orang-orang buangan yang lelah menikmati aturan yang lebih toleransi. Yakni, pada kenyataannya, Koresh, raja baru mereka, memberi mereka izin untuk pulang dan membangun kembali bait suci. Utusan yang bahagia yang dipimpin oleh Zerubabel dikirim untuk menyelesaikan tugas itu. Dengan memanfaatkan beberapa batu dari Bait Salomo yang 'ditemukan di antara reruntuhan dan menggali yang lainnya, mereka berhasil mendirikan sebuah bangunan yang mirip dengan yang aslinya. Ketika akhirnya tugas mereka selesai, orang-orang buangan yang bahagia sangat bersukacita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Tetapi tidak semua orang bergabung dalam sukacita. Yang lebih tua yang mengingat bait suci Salomo tidak bersukacita—kenyataannya, ketika mereka melihat dasar yang dibangun kembali, mereka berkabung dalam kesedihan. Ingatan akan bangunan yang semula dan semua berkat yang hilang sia-sia selama 70 tahun masa pembuangan mereka menimbulkan air mata kesedihan, bukan lagu-lagu pujian (Ezra 3:12).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Meskipun bangunan bait suci yang kedua ini tidak setara dengan kemegahan bait suci Salomo, kehadiran Allah tidak kurang nyata. Jika berkat Tuhan didasarkan pada tampilan materi, kemegahan bait suci pertama akan menjamin kekekalan dukungan surga—tetapi tidak demikian. Karena meskipun Allah menuntut pemberian terbaik dari kita, Dia menghargai motif, bukan materialisme; kesetiaan, bukan pertunjukan; dan usaha, bukan kilauan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Dia membuat perjanjian dengan Yakub di atas batu, Musa di semak belukar, Elia dalam sebuah gua, wanita Samaria di tepi sumur, sida-sida Etiopia dalam kereta yang ditarik kuda. Di mana pun dan kapan pun kita mendirikan tenda kita dan memanggil nama-Nya dengan ketulusan, tempat itu menjadi Ebenezer kita, Shiloh kita, Gunung Moria kita—bait suci di mana pujian dan doa diterima.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 16 Mei 2017-Allah Ada di Sana

Renungan Advent 16 Mei 2017-Allah Ada di Sana

Allah Ada di Sana “Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melih...

Selengkapnya »

May 07, 2017

Renungan Advent 15 Mei 2017-Dengar dan Hidup

<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Dengar dan Hidup</span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIg4ig0PBFPzg8naFAme2LeFTtCaLmvBzQYpYggeivSinIMbd45N9DftscPzzBF2Zc-AYP3LVQONFwoRNxuYKXsg5kKD45qkAyz8JSFzDzLKlKBPpxiFL9lvsBM39wBN0SRsyc0-P1DKfn/s1600/15.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Kita tidak memimpin kerajaan seperti Zedekia. Namun, kita memiliki lingkaran pengaruh yang melibatkan pribadi-pribadi di mana kesan bait suci Allah yang mereka dapat tergantung kepada ketaatan kita bahkan dalam keadaan yang mengecewakan. Apakah ada firman dari Tuhan “hari ini” bagi mereka yang mengalami kesulitan, kekecewaan, penghinaan, dan kebingungan apa pun? Ya ada! Alkitab mengatakan: “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia” (Rm. 8:28). Dan lagi: “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Why. 2:10).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 15 Mei 2017-Dengar dan Hidup

Renungan Advent 15 Mei 2017-Dengar dan Hidup

Dengar dan Hidup Kita tidak memimpin kerajaan seperti Zedekia. Namun, kita memiliki lingkaran pengaruh yang melibatkan pribadi-pribad...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 14 Mei 2017-Ini Aku, Utuslah Aku

Renungan Advent 14 Mei 2017-Ini Aku, Utuslah Aku

Renungan Advent 14 Mei 2017-Ini Aku, Utuslah Aku

Ini Aku, Utuslah Aku Kita bersaksi dalam skala yang jauh lebih kecil. Tetapi bagi kita, seperti halnya dengan dia, pelayanan yang efe...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 13 Mei 2017-Keperluan Terhadap Kebangunan

<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Keperluan Terhadap Kebangunan</span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX2y6J9PdvAgvEHytBQy_N-nR6pFf1sX6xPBsmn7yw-olX-olIzbGnQBECwlE8SJuTJLwJjlCAMbDHl4AvE4muu9M-nO5qYwAVAKf4KIYOGUQjn4CaoJcQU64NE63yFyEiouNL9aP29B8e/s1600/Renungan+13+Mei.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Jika demikian, kita dikuatkan dengan mengetahui bahwa Allah masih menghormati upaya mereka yang memberikan perhatian penuh kepada fisik maupun kebutuhan rohani perkara-Nya. Apakah itu perhatian terhadap kondisi rumput dan lampu, kepada sikap dan kehadiran, kepada kinerja kebijakan, atau kepada ketekunan doktrinal, rumah Allah tidak boleh dibiarkan terganggu dan dicemari. Masing-masing kita adalah Hizkia, dipanggil untuk membantu dalam memelihara dengan cermat dan tepat kekayaan dan rancangan Allah.</span></div>

Renungan Advent 13 Mei 2017-Keperluan Terhadap Kebangunan

Renungan Advent 13 Mei 2017-Keperluan Terhadap Kebangunan

Keperluan Terhadap Kebangunan Jika demikian, kita dikuatkan dengan mengetahui bahwa Allah masih menghormati upaya mereka yang memberi...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 12 Mei 2017-Mengingat Mereka yang Menderita

Renungan Advent 12 Mei 2017-Mengingat Mereka yang Menderita

Renungan Advent 12 Mei 2017-Mengingat Mereka yang Menderita

Yesus juga mengatakan: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu ...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 11 Mei 2017-Tuhan “Jikalau”

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgilnTlxReg9STq9GeM3DPZl9CB_ZnBkWvYRB4M-5AWR7njCIdqoJO9dvY220V0kArHQbK0anfBJg0w_3P_SYg_plz89EQrqMA8bir94BKl08xSOQ9J1R_t-oXeya2_MP1TjZ-h3sp4TGW_/s1600/Renungan+Advent+11+Mei.jpg" /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Tuhan masih menjawab doa-doa umat-Nya dengan “jikalau.” Dalam kemurahan-Nya yang tak terukur Dia memberikan sinar matahari dan hujan “bagi orang yang jahat dan orang yang baik” (Mat 5:45). Tetapi kemakmuran sejati dan berkat yang abadi adalah hanya bagian mereka yang mengasihi dan turut kepada-Nya. Karena itulah mengapa doa kita hari ini dan setiap hari harus disertai dengan tekad untuk menurut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Betapa menguatkan ketika mengetahui bahwa Dia yang memerintahkan kita untuk menurut juga memberikan kekuatan untuk melakukannya dan tidak pernah ingkar pada upah yang dijanjikan-Nya.</span></div>

Renungan Advent 11 Mei 2017-Tuhan “Jikalau”

Renungan Advent 11 Mei 2017-Tuhan “Jikalau”

Tuhan masih menjawab doa-doa umat-Nya dengan “jikalau.” Dalam kemurahan-Nya yang tak terukur Dia memberikan sinar matahari dan hujan “bag...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 10 Mei 2017-Tragedi Kesombongan

<h2 style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Tragedi Kesombongan</span></h2>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGoObUQsu474e72W4u7OJDUGIkGWv3MqcFsak5WUVY-7GZyj8v0VGlZw0kSrSNj8wLsqkviRP54dTUaIkgszxGZ0GrSJ0WuX9c2zmupg58d3y4IzG06y_bdMR4ZM0bHwQRxTCHzqmOqa3i/s1600/Renungan+10+mei.jpg" /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Kesombongan adalah asal mula dosa—akar dari dosa, dasar dari segala pelanggaran lainnya. Tetapi kita tidak bisa memalsukan kerendahan hati atau bertindak seperti anak kecil. Kualitas yang berharga dan penting ini merupakan hasil alami dari hubungan dengan Kristus. Persekutuan sehari-hari dengan Dia dalam doa dan belajar tidak hanya memperkenalkan kita kepada kekuasaan-Nya, tetapi juga menghancurkan—seperti sinar laser teknologi medis modern—penyakit yang menggerogoti jiwa dan Kanker yang melemahkan diri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Kita tidak akan pernah menyamai kualitas tidak cinta diri teladan manusia kita, tetapi dengan memperhatikan Dia dalam percakapan melalui perenungan setiap hari kita akan menyerupai Dia. Maka semua pencapaian, material dan intelektual kita, akan mencerminkan kemuliaan-Nya dan pujian kita kepada-Nya.</span></div>

Renungan Advent 10 Mei 2017-Tragedi Kesombongan

Renungan Advent 10 Mei 2017-Tragedi Kesombongan

Tragedi Kesombongan Kesombongan adalah asal mula dosa—akar dari dosa, dasar dari segala pelanggaran lainnya. Tetapi kita tidak bi...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 9 Mei 2017-Yesus: Jalan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b>Yesus: Jalan</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVCrnEVf8DRCeF0o6IJB5UHYyj4daiakueN7qOUI1mP77aDU-FrwUZLBTRB1-Ime7WhiKk8EljKcHPHPMi2_Y3hP7XljmMetopWkOFbnZGL0jmvfg7UrEfYm-L2MNyceqEg7aLfVVPvkxT/s1600/renungan+9+mei.jpg" /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Ada saat-saat di mana kita tergoda untuk memutuskan bahwa itu semua terlalu mustahil, bahwa kehidupan kita yang rentan terhadap kesalahan terlalu membingungkan, terlalu kotor, terlalu berat dengan beban diri dari dosa untuk dapat mencapai panggilan tertinggi untuk pembenaran yang diperlukan untuk keselamatan. Dan secara manusia, hal ini benar. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa Yesus telah menaklukkannya; Dia adalah jalan. Melalui Dia dan oleh-Nya kita memiliki akses, dan karena itu kita memiliki kemenangan, jaminan, dan sukacita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 9 Mei 2017-Yesus: Jalan

Renungan Advent 9 Mei 2017-Yesus: Jalan

Yesus: Jalan Ada saat-saat di mana kita tergoda untuk memutuskan bahwa itu semua terlalu mustahil, bahwa kehidupan kita yang rent...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 8 Mei 2017-Hati Kita: Bait Suci-Nya

<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Hati Kita: Bait Suci-Nya</span></h2>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim6NmjK3ji0xJhs_PgSe_l8tc3oGT1hyphenhyphendgaw0K8cT4Usc5tchXHD_A5C3vG9CvOWSeR6x91oXlJk9Y79_yyFFcpgbnYDQOZ3-L6ECNavGBjWDcTbFbvqHpEBoFT0wzL5k5LvavmLVanFzO/s1600/Document1.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Seperti penahbisan Bait Suci Salomo tetap menjadi elemen kenangan sejarah Israel, demikian juga seharusnya pengalaman kita dalam persekutuan dengan Allah. Saat seperti itu ketika surga datang mendekat dan kita dapat merasakan kehadiran Allah secara langsung tidak hanya saat-saat bahagia yang merupakan rangsangan intelektual yang membuat perjalanan kita menyenangkan, tetapi sebagaimana Augustine Bapa Gereja mula-mula ajarkan—pengalaman pencerahan mempertegas iman kita dan memperkuat kesetiaan kita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Renungan Advent 8 Mei 2017-Hati Kita: Bait Suci-Nya

Renungan Advent 8 Mei 2017-Hati Kita: Bait Suci-Nya

Hati Kita: Bait Suci-Nya Seperti penahbisan Bait Suci Salomo tetap menjadi elemen kenangan sejarah Israel, demikian juga seharusnya...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 7 Mei 2017-Perintah Allah yang Kekal

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b>Perintah Allah yang Kekal</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdLp9hv5tr4VdRUnEZ7mjAXZ4TMqtZL8MxdAIYWqpZPOB95jOdS8dv2VcGAjebOsgS635lg-lcCtzWKQ1Q4SSYu5b5Fx8wPtYFPKrAwSCOWYbR8Ln9L7FqOjcuuExKZ5aQAkYgsGHakMY7/s1600/renungan+7+mei.jpg" /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Mengapa dua simbol pemeliharaan dan pembebasan Ilahi ini sekarang ditiadakan dari tabut dan hanya Sepuluh Hukum yang dipertahankan? Terbukti karena, terlepas dari perhatian-Nya apakah bangsa Israel mengingat berkat masa lalu, Allah ingin mengurangi godaan mereka untuk menyembah instrumen pembebasan ini lebih daripada Pembebas itu sendiri. Atau mungkin dengan dihapuskannya hal itu, umat itu akan lebih intens memusatkan perhatian kepada sepuluh hukum yang menyediakan janji yang meliputi apa yang dilambangkan oleh roti manna dan tongkat, dan di samping itu menguraikan secara spesifik ketaatan yang diperlukan.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Dalam kedua kasus, baik pemuliaan yang nyata terhadap hukum ini bahkan terhadap kedua pengingat yang menggemparkan atas keajaiban keluaran mereka adalah bukti kuat atas keabadian dan kebutuhan kita untuk dengan bijaksana menghormati perintahnya yang suci.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Kita adalah bait suci Allah yang hidup. Hati kita adalah tempat tinggal-Nya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Di sana, ditulis dengan pena Roh Kudus, diukir hukum moral. Itu bukan hanya sekadar pengingat akan kasih-Nya dan pembebasan kita dari perbudakan dosa masa lalu, tetapi ia juga berbicara kepada kita, karena tidak ada suara lain, yang menyatakan karakter dan kehendak -Nya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Mengetahui kehendak-Nya tidak sama dengan melakukan kehendak-Nya. Memiliki hukum yang termaksud di dalam bati kita berarti kita tidak hanya setuju terhadap otoritasnya, tetapi juga bahwa kita menyerahkan kehendak kita kepada petunjuknya yang suci</span></div>

Renungan Advent 7 Mei 2017-Perintah Allah yang Kekal

Renungan Advent 7 Mei 2017-Perintah Allah yang Kekal

Perintah Allah yang Kekal Mengapa dua simbol pemeliharaan dan pembebasan Ilahi ini sekarang ditiadakan dari tabut dan hanya Sepuluh...

Selengkapnya »

May 06, 2017

Renungan Advent 6 Mei 2017-Nostalgia Orang Benar

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYygRrESxCqQAGeel3T5KhHvC0yEyIpJOF5i8zhezsj6wGbaaJSlXkmZYgAYiYJE3L15X0tmnJV6xP4fGKW8qrXU9nv-TNI7OB9JWquZwPORF4vTjaxMaQjLEl9P6hGoH7V2-Mj_SRxmg5/s1600/Renungan+Harian+31+Januari+2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYygRrESxCqQAGeel3T5KhHvC0yEyIpJOF5i8zhezsj6wGbaaJSlXkmZYgAYiYJE3L15X0tmnJV6xP4fGKW8qrXU9nv-TNI7OB9JWquZwPORF4vTjaxMaQjLEl9P6hGoH7V2-Mj_SRxmg5/s320/Renungan+Harian+31+Januari+2016.jpg" width="320" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Nostalgia Orang Benar</h2>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
"Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi"(2 Tawarikh 5:5).</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah yang mereka lakukan terhadap perabot bait suci yang bisa dipindah-pindah yang telah digantikan oleh bait suci Salomo yang permanen? Apakah perabot itu diabaikan begitu saja, atau sengaja dihancurkan, atau mungkin dijual atau dibagikan sebagai souvenir? 'Tidak. Dengan petunjuk ilahi perabot itu dibawa ke bait suci Salomo—yang tetap digunakan atau disimpan dalam kenangan suci.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melupakan masa lalu adalah kutukan utama modernitas. Mengabaikan janji lama, nilai lama, kebiasaan lama, pedoman lama, bahkan teman-teman dan keyakinan lama demi kegembiraan baru, keadaan yang lebih menarik seringkah disebut kehilangan tragis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, beberapa perbuatan masa lalu perlu ditenggelamkan ke kedalaman laut sejarah yang tidak dapat di jangkau, tetapi tidak semua. Kita perlu mengingat jawaban doa yang lama, mukjizat lama yang untuknya kita berdoa, dan mukjizat yang kita tidak rasa perlu untuk minta. Kita perlu mengingat prinsip-prinsip dasar doktrin dan, di tengah-tengah segala yang baru dan menggembirakan, renungkan “hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala” (Yes. 46:9).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa? Karena hal itu mengingatkan kita, mengajar kita; berguna sebagai penghubung kepada ide-ide dan cita-cita dan bahkan kepada pendahulu yang keberaniannya memberikan kepada kita informasi dan inspirasi, Hal itu memungkinkan kita, di tengah-tengah improvisasi kontemporer, untuk mempertahankan <i>cantus firmus</i>—melodi utama dari iman dan keyakinan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
George Santayana, filsuf era modem, adalah benar ketika ia mengajarkan bahwa melupakan masa lalu sama saja dengan mengulangi kegagalannya. Inilah kebijaksanaan yang menuntun Musa, ketika akan meninggal, menulis: “Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu” (Ul. 32:7).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita yang hidup pada saat genting dunia milenium ketujuh akan melakukan dengan baik untuk menyimpan masa lalu kita yang berharga dan memperhatikan peringatan ini: “Beginilah firman TUHAN: ‘Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan” (Yer 6:16). Nostalgia yang benar adalah rangsangan bagi kepahlawanan sekarang dan prediksi hadiah masa yang akan datang</div>

Renungan Advent 6 Mei 2017-Nostalgia Orang Benar

Renungan Advent 6 Mei 2017-Nostalgia Orang Benar

Nostalgia Orang Benar "Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuany...

Selengkapnya »

May 05, 2017

Renungan Advent 5 Mei 2017-Tuhan Kita yang Sanggup

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqINSkoULfPNBSNtZep8hWgQM8SXYEoO8vlIfL62bJzmoA48cAIjiZ4xUCjQ1mnKf5eIXqNK1F90ONAjc1xgjtynZnyXxPzEg66U0UDOZqH4Pht6mfHO4RZfVdAMcgaf5RWkE0ye1BTHD/s1600/Renungan+Harian+1+Januari+2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: x-large;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqINSkoULfPNBSNtZep8hWgQM8SXYEoO8vlIfL62bJzmoA48cAIjiZ4xUCjQ1mnKf5eIXqNK1F90ONAjc1xgjtynZnyXxPzEg66U0UDOZqH4Pht6mfHO4RZfVdAMcgaf5RWkE0ye1BTHD/s320/Renungan+Harian+1+Januari+2016.jpg" width="320" /></span></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Tuhan Kita yang Sanggup</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">"Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi  batu penjuru" (Mazmur 118:22).</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Tidak ada aspek pembangunan bait suci yang begitu signifikan sama seperti dalam memilih dan menempatkan batu penjuru. Itu adalah batu yang paling penting dari semua Batu. Di atasnya terpusat seluruh struktur lengkap; batu itu merupakan fokus penahan beban dari keseluruhan bangunan. Dengan demikian, batu itu tidak hanya bentuknya harus sempurna, tetapi juga mampu menjadi bantalan sejumlah besar tekanan dan hentakan dan tahan terhadap kerusakan akibat cuaca.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Selama proses konstruksi yang panjang, pembangun Bait Salomo memeriksa, menolak, dan menyingkirkan banyak batu karena tidak memadai untuk tujuan ini—satu dari antara yang mereka amati kemudian telah mengalami banyak paparan musim tanpa kerusakan. Stabilitasnya dinilai ulang, dan batu, yang pembangun telah tolak sebelumnya, menjadi kepala dan batu penjuru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Tuhan Yesus adalah batu penjuru bait suci rohani Allah. Dia telah dihina dan ditolak oleh manusia. Terbuka kepada unsur jahat kerajaan Setan, Dia adalah seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan. Ditolak oleh peradaban umum saat lahir, disalahpahami di masa mudanya, diejek pada waktu dewasa, dilecehkan di gedung pengadilan Pilatus, Dia disalibkan di Golgota tanpa seorang pun yang mau membantu atau melepaskan-Nya. “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya” (Yes. 53:5). Dan bukan hanya dosa-dosa kita yang Dia tanggung; Dia membawa beban keseluruhan keselamatan kita-semuanya ditanggungkan kepada-Nya; pengampunan kita, kebenaran kita,'kebangkitan kita, kekekalan kita—semua kita!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Tetapi Dia telah menang dengan penuh kemuliaan. Dengan teladan kehidupan dan kematiannya yang kejam tetapi memberikan penebusan, Dia terbukti benar-benar layak untuk menanggung beban dan memengaruhi perubahan kita dari pelanggaran kepada bait suci pujian. Kemenangan itu merupakan penyebab kepuasan Bapa dan seruan bahagia mereka yang diselamatkan: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’" (Wahyu 5:12).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Yang kepada-Nya kita mengatakan amin dan menaikkan pujian kekal kepada bait suci kita yang lebih baik dan saudara tertua kita, Yesus Kristus!</span></div>

Renungan Advent 5 Mei 2017-Tuhan Kita yang Sanggup

Renungan Advent 5 Mei 2017-Tuhan Kita yang Sanggup

Tuhan Kita yang Sanggup "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru" (Mazmur 118:22). Ti...

Selengkapnya »

May 05, 2017

Renungan Advent 4 Mei 2017-Bersatu dalam Kristus

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj48Ux7nAyVMKfMqZWIxgTsZ6ndqfmNsM2t2Zsa8T6TMh93yf2CVa0e6TOpO6sUrsFRUFELntpuUe6rKsCpbaGSVFn5umUuXOtXwh09W2TFkuXmmY3EEWgsUeBc_Hr_mwGmcHdSTUM5yeLR/s1600/Renungan+7+Januari+2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj48Ux7nAyVMKfMqZWIxgTsZ6ndqfmNsM2t2Zsa8T6TMh93yf2CVa0e6TOpO6sUrsFRUFELntpuUe6rKsCpbaGSVFn5umUuXOtXwh09W2TFkuXmmY3EEWgsUeBc_Hr_mwGmcHdSTUM5yeLR/s320/Renungan+7+Januari+2016.jpg" width="320" /></span></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">
Bersatu dalam Kristus</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">"Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1 Petrus 2 :5).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Pembangun Bait Suci melibatkan 80.000 orang yang, memahat batu dan 70.000 yang membawa beban (1 Raj. 5:15, 16). Betapa besar tenaga kerja yang dibutuhkan! Dan pemahat batu menggali lebih dan satu gunung. Mereka memahat batu, dari berbagai sumber, memastikan agar batu bangunan tidak hanya memiliki bentuk yang berbeda tetapi juga tekstur, warna, dan komposisi yang berbeda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Begitu pula dengan jemaat Allah yang hidup. Mereka terdiri dari orang-orang yang diselamatkan dari semua lapisan masyarakat. Bahkan ketika umat Israel adalah satu-satunya pewaris Injil, status “umat istimewa” mereka menyertakan perintah untuk menjadi saksi kepada bangsa-bangsa di sekitar mereka dan mengadopsi dengan perlakuan khusus “orang asing yang di tempat kediaman mereka” (Kel 20:10).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Tentu saja, universalitas kerajaan Allah di bumi dianggap dengan penekanan khusus terhadap menyingsingnya dispensasi Kristen, Perintah Kristus untuk “Pergilah ke seluruh dunia,” (Mrk. 16:15) disertai dengan janji-Nya dan jaminan-Nya—”dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi; Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Yoh. 12:32).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Mandat yang penuh daya kuasa ini digenapi zaman ini dalam pekerjaan umat-Nya yang sisa yang, dalam semangat malaikat Wahyu 14:6,7, dengan lantang memberitakan Injil ke seluruh dunia. Buah dari kesaksian mereka terlihat melalui hamparan luas orang percaya yang berbeda budaya, bahasa, temperamen, kebiasaan, tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi yang membangun Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Bagaimanakah mungkin gereja mempertahankan kesatuan doktrin dan fungsi terlepas dari perbedaan ini? Kita disatukan dalam kasih Kristus. Kasih-Nya menundukkan kesukuan kita menghapus kebanggaan kita akan tempat, dan meluluhkan individualisme ego kita. Dengan demikian ketika kita memang “batu hidup” kadang kala cenderung memanjakan individu atau kelompok prioritas kita atau berpikir bahwa cara kita lebih baik daripada orang lain, pengabdian kita kepada-Nya membawa dukacita Ilahi, saling merendahkan diri, dan bertobat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Kita harus mengakui bahwa menunjukkan "kesatuan dalam keragaman” kita adalah saksi bagi masyarakat yang belum sempurna diterapkan dan memohon karunia besar itu dengan rendah hati akan memenuhi doa Kristus: “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” (Yoh. 17:23).</span></div>

Renungan Advent 4 Mei 2017-Bersatu dalam Kristus

Renungan Advent 4 Mei 2017-Bersatu dalam Kristus

Bersatu dalam Kristus "Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu i...

Selengkapnya »

May 03, 2017

Renungan Advent 3 Mei 2017-Diperlengkapi oleh Roh Kudus

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJekhHylS9mBZO7PVgaDA-uVTujFs-B2hW_WJ4mfeP0im_NLusR6AYQ4qdcQoJjYNb44FKUy8TF9DQkH_BzJZwYMF5ecV2DIdRdhyIg7CMc7ZAqCZUItGLSuKqEV954FV8Uqx5rGxXunaB/s1600/SS+April+NEW%25289%2529.jpg" /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Renungan Pagi GMAHK 4 Mei 2017 Bersatu dalam Kristus</b></div>
<div style="text-align: center;">
"Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1 Petrus 2 :5).</div>
<br />
Pembangun Bait Suci melibatkan 80.000 orang yang, memahat batu dan 70.000 yang membawa beban (1 Raj. 5:15, 16). Betapa besar tenaga kerja yang dibutuhkan! Dan pemahat batu menggali lebih dan satu gunung. Mereka memahat batu, dari berbagai sumber, memastikan agar batu bangunan tidak hanya memiliki bentuk yang berbeda tetapi juga tekstur, warna, dan komposisi yang berbeda

Renungan Advent 3 Mei 2017-Diperlengkapi oleh Roh Kudus

Renungan Advent 3 Mei 2017-Diperlengkapi oleh Roh Kudus

Renungan Pagi GMAHK 4 Mei 2017 Bersatu dalam Kristus "Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan ...

Selengkapnya »

May 02, 2017

Renungan Advent 2 Mei 2017

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">

</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB511SUKtV-2VBNmtWM9_NOSq1yiNhNOokzcc-iX7rfxB8cKlDij3mdsclfrUaDjcrK-dbrDi7QIcY0VPQRE0hTDYBdPxFyFzSEfMpEuVzLXAiRbSurBKhCC9NvqoQ_K74ClO19oYA1NlQ/s1600/0502006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB511SUKtV-2VBNmtWM9_NOSq1yiNhNOokzcc-iX7rfxB8cKlDij3mdsclfrUaDjcrK-dbrDi7QIcY0VPQRE0hTDYBdPxFyFzSEfMpEuVzLXAiRbSurBKhCC9NvqoQ_K74ClO19oYA1NlQ/s320/0502006.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Renungan GMAHK 2 Mei 2017 </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";"></span></b></span></div>
<h2 class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Saksi
Bait Suci</span></b></span></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">"Salomo</span><span style="font-family: "Cambria","serif";"> mulai
mendirikan rumah Tuhan di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan
diri kepada Daud, ayahnya, ditempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat
pengirikan Ornan , orang yebus itu" (2 Tawarikh 3:1).</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Gunung Moria, juga dikenal dalam tradisi Yahudi sebagai “bukit bait suci,” berdiri tepat di seberang Bukit Zaitun. Abraham
naik ke puncaknya bersama dengan Ishak di sana Allah mengucapkan
perjanjian-Nya kepadanya sehubungan dengan jumlah dan kesejahteraan
keturunannya, dan di sana jugalah Daud memberikan persembahan untuk dirinya
sendiri dan bagi bangsanya.</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Kehadiran bait suci di ketinggian di atas lembah
sekitarnya adalah yang paling menonjol dari Gunung Moria, Lokasi bait suci di
puncak bukit merupakan perintah Allah sebagai cara untuk membangun visibilitas
yang jelas mengenai kuasa dan hadirat-Nya di antara umat-Nya bagi para orang
kafir yang ada disekitar mereka.</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Yesus, Juruselamat kita, yang pelayanannya menunjuk
kepada semua peraturan di bait suci, kemudian mengatakan: “Kota yang terletak
di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Mat, 5:14). Bait</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Salomo,
dengan luas dinyatakan sebagai bangunan yang paling spektakuler yang pernah
dibangun adalah tempat yang—merupakan benteng kemuliaan dan inspirasi bagi
orang-orang Yahudi dan kesaksian yang menakjubkan bagi dunia yang bukan Yahudi.</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Gereja zaman ini dipanggil untuk menjadi saksi seperti
ini. Pekabaran kita akan Injil yang kekal, pernyataan kita mengenai awal
nubuatan, gaya hidup kita yang bertentangan dengan budaya-termasuk pemeliharaan
Sabat, memberikan persepuluhan, mengenai makanan dan kebiasaan berpakaian,
semuanya berbicara dengan lantang kepada masyarakat di mana kita hidup. Ketika
kita setia kepada kepercayaan kita, kesaksian itu akan bersinar terang di
tengah kegelapan masyarakat pasca modern kita.<span>  </span></span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Sayangnya bagi bangsa Israel, kemurtadan, yang
didorong oleh kesombongan dan keserakahan, mengaburkan kesaksian mereka dan
menyebabkan penolakan Allah atas keistimewaan mereka dan kehancuran tempat
pertemuan yang sangat indah yang memahkotai Gunung Moria.</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Pelajaran apakah yang ada di sana untuk kita? Semua
janji Allah adalah bersyarat: Keistimewaan bagi Allah bukanlah jaminan bagi
perkenanan yang kekal dan “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari
padanya akan banyak dituntut"(Luk 12:48).</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif";">Tuhan kita rindu untuk mengangkut umat-Nya dari Gunung
Moria dari persekutuan rohani di bawah ke Bukit Sion kehidupan abadi di atas.
Ini adalah kerinduan-Nya yang telah disampaikan kepada umat-Nya selama 2.000
tahun; belum ada generasi yang telah memosisikan dirinya untuk menjadi begitu
dihormati. Akankah kita bersedia?</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Cambria","serif";"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>

Renungan Advent 2 Mei 2017

Renungan Advent 2 Mei 2017

Renungan GMAHK 2 Mei 2017 Saksi Bait Suci "Salomo mulai mendirikan rumah Tuhan di Yerusalem di gunung Moria, di m...

Selengkapnya »

May 01, 2017

Subscribe to: Posts ( Atom )

RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger