Surga di Bumi

“Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran" (2 Petrus 3:13).

Surga bukan hanya rumah masa depan yang mulia, tetapi itu juga adalah gambaran dari keadaan sekarang yang penuh rahmat Melalui hubungan mereka bersama-Nya, pengikut Kristus adalah warga dunia yang lebih baik; bagi mereka yang sungguh-sungguh mencari-Nya, surga adalah sesuatu yang dapat dirasakan, dalam kenyataan hidup saat ini.

Bagaimanakah mungkin bagi kita, hidup di antara banyak kesengsaraan, dapat merasakan kemuliaan yang akan datang? Kita dapat melakukannya melalui tinggal dalam suasana bahagia karena sebuah hubungan indah bersama Yesus. Kita dapat merasakan keindahan surga sekarang di dalam hati kita, di dalam rumah kita, dan di dalam gereja kita dengan menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak-Nya dan terus dalam kesetiaan terhadap firman-Nya.

Ini adalah inti dari ulasan dari nabi itu: "Jika umat Allah menghargai firman-Nya, kita seharusnya memiliki surga di dalam gereja sekarang ini. Orang Kristen harus bersemangat, lapar dan haus akan kebenaran. Dengan penuh kebahagiaan mereka setiap saat membandingkan suatu kitab dengan kitab yang lain dan merenungkan Firman Allah. Mereka akan lebih bersemangat terhadap nasihat Firman Allah daripada koran pagi, majalah, atau novel. Keinginan terbesar mereka adalah makan daging dan minum darah Anak Allah. Dan sebagai hasilnya hidup mereka akan menjadi serupa dengan prinsip dan janji Sang Firman. Perintah itu akan menjadi seperti daun dari pohon kehidupan. Sumur air hidup akan ada di dalam mereka, menjadi sumber hidup yang kekal" (Testimonies for the Church, jld. 8, hlm. 193).

Sekarang tahun-tahun telah berakhir namun belum juga digenapi janji kedatangan Kristus dan kedatangan kerajaan kemuliaan; kita berharap dan berdoa agar hal itu terjadi di tahun ini. Tetapi ini bukan persoalan menghitung waktu kedatangan Tuhan. Kita tidak punya kuasa atau wewenang untuk mengontrol nubuatan; apa yang kita miliki adalah perintah dan, oleh kasih karunia-Nya, kekuatan untuk minum dari sumber air kehidupan, untuk memikul salib kita dan mengikut Dia, untuk menghindari jalan yang luas dan berjalan di jalan kehidupan yang sempit, percaya terhadap firman-Nya, bersandar pada janji-janji-Nya, untuk mengasihi dan melayani satu sama lain, dan hidup bagi Dia sehingga pada suatu hari nanti—diampuni (oleh darah-Nya dan ditutupi oleh jubah-Nya. Ketika kita melakukannya, kita sudah mencicipi kenikmatan surga.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan