Peran Pahala

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya" (Wahyu 22:12).


Kita harus ingat bahwa “perbuatan yang baik tidak dapat membeli keselamatan, tetapi perbuatan itu ialah bukti iman yang bekerja oleh kasih dan yang membersihkan jiwa” (Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 335).

Kita tidak cukup baik sehingga layak mendapatkan atau menerima hidup kekal. Namun, tingkat pahala itu (banyaknya penghargaan yang akan diberikan di dunia yang lebih baik) akan sesuai dengan perjuangan kita di dunia sekarang ini. Benar, semua pencapaian itu adalah hanya karena kehadiran Kristus. Adalah kasih-Nya yang memampukan orang yang diselamatkan untuk melayani; adalah kuasa-Nya yang menopang pelayanan dari setiap orang percaya. Karunia-Nya yaitu kuasa Roh Kudus yang membuat kita berhasil dalam bersaksi. Kita yang telah ditebus adalah saluran rahmat, saluran kasih karunia, dan instrumen kasih-Nya.

Motivasi terbesar kita para pekerja Kristen bukanlah untuk memperoleh surat jaminan kesanggupan atau mengumpulkan surat utang untuk ditukarkan di dunia yang lebih baik. Kasih Kristus yang memotivasi kita, dan sementara beberapa mahkota akan lebih berat dengan bintang-bintang dibandingkan mahkota yang lain (menunjukkan kesaksian yang lebih besar), dengan berada di sana dengan hanya satu bintang akan membuat kita terus bersukacita. Dalam kemuliaan tidak akan ada lagi kekuasaan untuk disombongkan, keinginan untuk mendominasi, atau bahkan kebutuhan otoritas, semua akan puas dengan ukuran mahkota, rumah, halaman, dan negeri yang akan diberikan kepada kita. Di sana kita akan memiliki tingkatan pahala, tetapi bukan tingkatan sukacita. Hal yang pasti dan tidak akan berubah adalah: Kepastian perdamaian, kepastian penebusan, kepastian pemulihan, dan kepastian dalam kepuasan terhadap hadiah yang diberikan.

Janji-Nya adalah bahwa negeri yang penuh sukacita ini akan segera datang. Seberapa cepat? Tidak secepat yang kita harapkan, tetapi secepat kebijaksanaan Ilahi menentukan bahwa janji untuk penebusan bumi telah terlaksana. Kita tidak dapat mengakhiri sejarah dunia dengan kekuatan kita sendiri, tetapi kita dapat membantu melalui "tetap semangat dalam pengharapan" dan menyenangkan hati Tuhan kita, yang jauh lebih bersemangat menginginkan hari kedatangan -Nya dibandingkan kerinduan umat-Nya.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan