"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi"
Dalam Lukas 2:41-50, kita membaca kisah terkenal, Yusuf dan Maria lalai memperhatikan Yesus di Yerusalem. Yang lebih menarik adalah respons Yesus kepada Maria ketika dia menegur-Nya (ayat 48). Jawaban Yesus merupakan penegasan akan kesadaran Keilahian diri-Nya. bahwa Dia adalah Anak Allah "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" (ayat 49).
Seperti ayat berikutnya katakan, Yusuf dan Maria tidak mengerti arti tersirat dari apa yang Yesus katakan kepada mereka. Yang benar saja, bagaimana mereka bisa mengerti? Bagaimanapun juga, bahkan para murid. setelah bertahun-tahun bersama Yesus. masih tidak sepenuhnya yakin tentang siapa Dia dan apa yang Dia lakukan. Sebagai contoh, setelah kebangkitan-Nya. Yesus berbicara dengan dua murid di jalan menuju Emaus. Seorang dari mereka, dalam membicarakan Yesus, mengatakan bahwa Yesus "adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami" (Lukas 24:19). Yesus. tentu saja. jauh melebihi seorang nabi. Bahkan kemudian mereka masih tidak memahami siapa Dia dan apa yang Dia akan lakukan,
Bacalah Matius 3:l3-17; Yohanes l:29-34, dan Lukas 3:2I, 22. Apakah makna dari baptisan Yesus? Pada saat pembaptisan-Nya, surga membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Yesus mencari baptisan bukan karena Dia membutuhkan itu sebagai bagian dari proses setelah pertobatan tetapi untuk memberi teladan bagi orang lain (Mat. 3:14-15). Tiga faktor penting yang menonjol mengenai baptisan Yesus: (l) Per- nyataan Pembaptis, "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" Yohanes 1:29); (2) Roh Kudus mengurapi-Nya untuk misi-Nya ke depan, (3) Pernyataan dari surga bahwa Yesus adalah Anak Allah. kepada-Nya Bapa berkenan.
Pikirkanlah mengenai hal ini: Anak Allah tak bercela, Pencipta alam semesta, dibaptis oleh seorang manusia biasa, semua bagian dari renca- na keselamatan. Bagaimanakah seharusnya sikap merendahkan diri yang luar biasa di pihak-Nyaini menolong kila untuk bersedia merendahkan diri setiap ada kesempatan?
0 komentar :
Post a Comment