Biarkan Langit Bersorak!
"Bersorak-sorailah, hai langit, selaab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel" (Yesaya 44:23).
Dalam sebuah perjalanan lintas alam di akhir musim semi bersama para maasiswa eli Great Smoky Mountains, saya mengeluarkan tenda tidur kami dari ransel dan menghamparkannya di lereng perbukitan landai yang berumput tebal. Hari itu salah satu hari luar biasa ketika udara bertekanan tinggi yang tamaknya menghapus kabut sehingga menghasilkan langit tak berawan dan udara sejuk yang segar. Tampak sesekali awan merayap melintasi busur berwarna di langit biru. Cuaca begitu menyenangkan sehingga kami tidak perlu segera mendirikan kemah. Sementara kami menyiapkan makanan malam, matahari terbenam di sebelah barat. Kemudian menghilang di balik bukit, dan sementara biasan sinar buramnya menghias di langit. Pada awalnya bintang muncul satu-satu namun kemudian muncul puluhan, dan akhirnya tampak tampilan miliaran bintang yang memesona. Untuk salah seorang mahasiswa, inilah pengalaman pertama kali baginya berada di bawah jutaan bintang yang terlihat jelas.
Dia rasanya tidak memercayai apa yang dilihatnya, dan dia berteriak gembira ketika selintas bintang jatuh melesat di kanvas langit hitam malam yang gelap. Selama beberapa jam kami memerhatikan rasi bintang dan mengidentifikasi semua yang kami telah ketahui. Kami menemukan banyak bintang yang bersinar jelas. Dengan teropong, kami mencari dan menemukan Galaxy M3l yang tampak samar dan mengidentifikasi beberapa planet yang kami temukan berkelip di latar belakang Bima Sakti. Menjelang larut malam, kami mengarahkan pandangan kami ke langit secara berputar. Kami tidak segera tidur. Semuanya kami bisa mendengar sorak-sorai langit dan bernyanyi dalam kemuliaan.
"Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi Orang-Orang-Nya yang tertindas" (Yes.49:13). Satu per satu, rombongan kami mulai tertidur di kantong tidur mereka yang hangat. Untuk beberapa saat, saya menengadah menatap ke angksa luar yang tidak terbatas, merasakan keheningan dan suara alam yang bersukacita karena Tuhan itu hidup, Dia mengasihi saya, dan Dia berbelaskasihan kepada saya. Hati saya dipenuhi kekaguman ketika melihat prosesi bintang yang tertib berputar, lewat pada pengamatan saya yang sederhana. Sementara saya memikirkan malaikat pelindung saya yang turun dari surga berjaga di sisi saya, saya semakin rindu untuk mendengar alunan paduan suara para malaikat itu kelak. Berapa lama lagikah saya agar mendengar paduan suara dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan? Meskipun begitu, datanglah ya Tuhan Yesus.
Tuhan, apakah hati-Mu rindu untuk melihat saya datang kembali kepada-Mu dalam kasih dan Hormat?Saya rindu untuk melihat Engkau.
0 komentar :
Post a Comment