Kristus Sang Pemenang

    Lukas dan Matius membalikkan urutan pencobaan kedua dan ketiga. Alasannya tidak jelas, tetapi hal itu tidak perlu menghalangi kita. Hal yang penting adalah puncak kemenangan Yesus terhadap Setan, dicanangkan oleh kedua Injil. Faktor penting yang muncul dari kajian tentang pencobaan adalah bahwa Yesus Kristus adalah manusia sesungguhnya dicobai seperti kita. tetapi tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15). Dengan kemenangan di setiap pencobaan. dengan kemenangan-Nya terhadap Iblis dengan Firman Tuhan di mulut-Nya, dan terhubung dengan pusat kekuasaan surga melalui doa. Yesus muncul untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk memulaikan zaman Mesianik.
    Bacalah Lukas 4:9-13 dan Matius 4:5-7. Dalam dua pencobaan pertama, Yesus menggunakan Kitab Suci untuk mengalahkan pencobaan Setan. Sekarang, pada yang ketiga, Setan melakukan hal yang sama dan mengutip Kitab Suci untuk menguji apakah Yesus benar-benar menggu nakan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Apakah yang terjadi di sini, dan bagaimanakah Yesus menanggapinya?
     Setan membawa Yesus ke bubungan Bait Allah di Yerusalem, tempat yang paling suci dalam sejarah Yahudi. Kota Sion, bait suci di mana Allah tinggal di antara umat-Nya, menjadi jalan untuk konfrontasi Setan dengan Yesus. "Jika Engkau Anak Allah" sekali lagi menjadi kata pengantarnya. Perhatikan apa yang Iblis katakan: Jika Allah benar-benar Bapamu, dan jika misimu benar-benar atas perintah-Nya, lemparkan dirimu ke bawah dari bubungan. dan itu pasti terjadi. Pasti, jika semuanya benar, Allah tidak akan membiarkan Engkau terluka. 
     Ia kemudian mengutip Kitab Suci "Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau" (Lukas 4: 10). Setan mengetahui Kitab Suci tetapi salah menafsirkannya. Taktiknya adalah, menuntun Yesus untuk mencobai Allah. Tuhan memang telah menjanjikan perlindungan malaikat-malaikat-Nya, tetapi hanya dalam konteks melakukan kehendak Nya, seperti halnya Daniel dan teman-temannya. Yesus menjawab Setan dengan tegas lagi dengan menggunakan Kitab Suci, menyatakan bahwa kita jangan mencobai Allah (ayat 12). Tugas kita adalah untuk menempatkan diri kita dalam kehendak Tuhan dan biarkan Dia melakukan selebihnya.
     Perhatikanlah empat ajaran utama Alkitab mengenai pencobaan (l) Tidak seorang pun bebas dari pencobaan, (2) Ketika Tuhan mengizinkan pencobaan datang kepada kita, Dia juga memberikan kasih karunia untuk melawan dan kekuatan untuk menang, (3) Pencobaan tidak datang dalam cara yang sama setiap kali, (4) Tidak seorang pun dicobai melampaui kekuatannya (1 Kor 10:13)

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan