Dia Berbicara kepada Saya di Mana Saja

"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberikan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar" (Mazmur 19:2 4).

     Ya, Tuhan berbicara kepada saya di mana saja. Lalu pertanyaan penting adalah: Apakah saya mendengarkan? Apakah saya merespons dengan cepat? Saya ingat beberapa tahun yang lalu, saya ikut ambil bagian dalam arena balapan. Inti perlombaan itu adalah mengikuti instruksi dengan tepat. Pasangan saya, J. T., ia adalah sopir, dan saya navigator. Tentu saja kami mengikuti serangkaian instruksi sebagaimana yang diungkapkan kepada kami pada waktu itu, memutar, mengamati instruksi kecepatan, mematuhi petunjuk yang sering dikaburkan dalam satu kode, tantangan terakhir adalah ujian waktu, mengendarai dengan Berkelok-kelok mengikuti tanda kerucut yang terpampang hingga di tempat parkir yang besar. 
       Tim manakah yang dapat melaluinya dengan waktu terpendek tanpa menyentuh kerucut? Tampaknya cukup mudah. Kemudian kami mengetahui bahwa pengemudi akan ditutup matanya dan harus mengikuti instruksi navigator. Anda hanya bisa membayangkan kesenangan ketika sopir dan navigator memiliki pemikiran yang berbeda tentang apa artinya kecepatan, belok kiri, belok lagi; kembali, belok kanan. Tampaknya lucu. Tak perlu dikatakan, banyak kerucut yang terlindas. Tim terbaik adalah tim di mana pengemudi dan navigator memiliki kepercayaan penuh satu sama lain, di mana komunikasi dua arah mengalir dengan cepat, dan peserta mengindahkan instruksi tanpa pertanyaan. Allah berbicara kepada saya di mana saja. Jika saya tidak mendengarkan, Dia bisa saja menghemat napas-Nya. 
      Seolah-olah Dia tidak berbicara sama sekali. Tapi jika saya mendengarkan tapi tidak menanggapi langsung, tentu saja saya harus segera menanggapinya. "Ini adalah jalan, kamu harus melaluinya!" Ini rasanya tidak relevan setelah saya melakukan perjalanan 50 kaki atau setengah mil di jalan. Beberapa hal yang Dia katakan yang saya telah dengar adalah: "Inilah orang yang membutuhkan pertolongan!" "Oh tidak, kembali dan meminta maaf!" " Kasihilah remaja dengan celana baggy itu dan ramhut yang berduri!" "Katakan pada-nya bahwa engkau dapat bertemu dengan dia di kantor Anda sekarang? "Ingatlah, kucing merespons lebih baik dengan dibelai bukanya ditendang-ingat?" "Saudara Wilson berada di rumah sakit, mengapakah engkau tidak pergi melawatnya?" Tersenyum dan bertanyalah kepada pria tunawisma itu, apakah dia lapar.?" Dan daftar ini semakin panjang lagi..., untuk menolong kita agar mengerti bahwa Allah berbicara kepada kita di mana saja.
     Berbicaralah, Tuhan, karena saya mendengarkan. Diamkanlah kebisingan kota. Tenangkanlah keributan bisnis. Aturlah telinga saya untuk mendengar suara- Mu. Buatlah hatiku cepat untuk berespons.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan