Bukan dari "Roti Saja"

       "Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus... dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis." (Lukas 4: 1,2). Dilahirkan untuk misi yang ditetapkan Allah, diutus untuk suatu tugas pada baptisan-Nya, dilengkapi dengan kuasa Roh Kudus, Yesus Kristus mengasingkan diri ke padang gurun untuk merenungkan tugas-Nya ke depan. Pencobaan di padang gurun adalah pertempurah yang signifikan antara Kristus dan Setan dalam pertentangan besar, yang telah berkecamuk sejak pemberontakan Lusifer di surga. 
     Di padang gurun, ketika Juruselamat lemah karena 40 hari berpuasa. saat perjalanan di depan tampak suram dan melelahkan, Setan mengambil komando pribadi dalam serangannya melawan Yesus. "Setan melihat bahwa ia mesti mengalahkan atau dikalahkan. Persoalan yang menyangkut perjuangan itu meliputi terlalu banyak perkara untuk dipercayakan kepada malaikat-malaikat serikatnya. Ia mesti secara pribadi melangsungkan peperangan itu. "-Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jld. 5, hlm. 109. Perhatikanlah apa yang dikatakan Iblis kepada Kristus: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti" (Lukas 4:3). Apakah yang Setan sedang coba lakukan dalam kisah ini yang mencerminkan apa yang ia telah coba lakukan di surga? 
      Roti bukanlah pokok masalahnya. Benar, berpuasa 40 hari di padang gurun pasti telah membuat Juruselamat lapar, dan lblis menggunakan keadaan itu sebagai umpan. Tetapi Iblis tahu bahwa Yesus adalah Pencipta alam semesta. Dia yang menciptakan alam semesta dari kehampaan, menjadikan roti dari batu bukanlah masalah. Pokok penting dalam pencobaan ini terdapat dalam kata pendahuluan: "Jika Engkau Anak Allah." Baru 40 hari sebelumnya, suara dari surga menegaskan bahwa Yesus benar-benar Anak Allah, dan sekarang haruskah Yesus meragukan jaminan dari surga itu'? Meragukan Firman Tuhan adalah langkah pertama dalam menyerah kepada pencobaan. Di surga Setan menantang otoritas Yesus. ia melakukannya lagi di sini, bahkan dengan cara yang jauh lebih halus daripada yang dia telah coba di surga. Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk tidak menyerah pada upaya Setan supaya Anda-sebagaimana ia mencobai kita semua-meragukan janji-janji Allah?

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan