SURGA: SUDUT PANDANG POSITIF
“Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya” (Wahyu 22:1-5).
Taman Eden dipulihkan adalah cara terbaik untuk menggambarkan bumi yang diciptakan kembali, di mana mereka yang sudah ditebus dari semua usia akan menggunakan masa kekekalan. Dan hal yang terbaik mengenai itu semua adalah kehadiran Yesus sendiri. Dalam arti rohaniah, Dia bisa saja terang kehidupan selama perjalanan kita sekarang di bumi, tetapi di sana kemuliaan-Nya benar-benar akan menjadi terang yang kita butuhkan. Nah, saya harus mengaku bahwa saya tidak sepenuhnya mengerti hal-hal seperti itu. Tetapi saya berharap dan menantikan kesempatan untuk mempelajari hal-hal itu di sekolah surgawi.
Yesaya memberitahu sedikit keadaan surgawi dengan cara yang kita dapat mengerti. Gambaran kata-katanya merupakan beberapa kesukaan saya sejak saya memulai perjalanan saya sebagai orang Kristen.
“Serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.... Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya” (Yes. 11:6-9).
Sekali lagi kita membaca: “Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuh akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara” (Yes. 35:5, 6).
Inilah gambaran bumi baru surgawi bagi mereka yang diselamatkan. Tidak mengherankan Yesaya memberitahu kita bahwa “dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh” (ayat 10). Untuk ini semua, saya hanya dapat menambahkan “Amin” dengan sepenuh hati!