PENGATURAN PENGADILAN AKHIR
“Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab” (Daniel 7:9,10).
Aspek lain pelayanan surgawi Kristus adalah pengadilan. Sebagaimana tahun Yahudi purba mempunyai satu hari pengadilan yang dihubungkan dengan pelayanan Tempat Suci di dunia mendekati akhir Hari Pendamaian Tahunan (Yom Kippur), maka Alkitab memberitahu kita bahwa pola surgawi juga akan demikian. Daniel 7 menghadirkan kepada kita tempat kejadian paling nyata pengadilan surgawi itu, yang merupakan perbuatan pelayanan Imam Besar Kristus. Di dalam alur sejarah pengadilan itu dilaksanakan selama fase-fase terakhir pemerintahan tanduk kecil (ayat 8) dan mendekati saat ketika Allah memberikan kerajaan kepada orang-orang suci (ayat 14,26, 27). Dengan kata lain, kitab Daniel menggambarkannya akan terjadi tepat sebelum kedatangan Kristus. Setelah pengadilan selesai, Kristus akan, menanggalkan jubah Imam-Nya dan mengenakan jubah Raja yang menang.
Sebelum kita sampai ke tempat Yesus dalam pengadilan, kita perlu memandang lebih dekat lagi pada penggambaran Daniel mengenai tempat pengadilan itu sendiri. “Agung” adalah cara satu-satunya kita dapat menggambarkannya. Bahkan ukuran ruang takhta surgawi itu, yang digambarkan dalam model duniawi Tempat Mahasuci, tak dapat kita melukiskannya. Membayangkan sebuah ruangan yang cukup besar untuk memuat jutaan malaikat di luar pemikiran kita. Maka, kita dapat mengerti gambaran secara umum mengenai apa yang sedang terjadi, tetapi rinciannya di luar kemampuan kita. Kita hanya memiliki gambaran kecil saja dan bukan sesuatu yang menggambarkan secara rinci apa yang sedang terjadi.
Tetapi darinya kita dapat mengetahui beberapa fakta yang cukup jelas. Salah satunya adalah kemuliaan. Penglihatan itu memperlihatkan Yesus dan Bapa sebagai terang dan api ketika Mereka duduk di atas takhta. Satu citra lainnya menunjukkan kesibukan bersama ribuan dan jutaan malaikat melakukan pelayanan yang berhubungan dengan Allah dan alam semesta.
Tetapi gambar yang jelas adalah gambaran pengadilan yang disiapkan, dengan semua mata tertuju pada apa yang sedang dilakukan. Pengadilan ini adalah peristiwa berdasarkan bukti Kitab Suci. Allah menginginkan segenap alam semesta mengetahui bahwa Dia telah melakukan yang terbaik di dalam cara Dia menangani masalah dosa di bumi yang menyebabkan penjelmaan Putra-Nya.
Kata-kata “takhta-takhta diletakkan” dan “kitab-kitab dibuka” menandakan bukan saja pengadilan, tetapi permulaan akhir sejarah dunia.
0 komentar :
Post a Comment