Mencapai Tingkat Selanjutnya

"Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelat ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan" (Kejadian 5:22).

Sejarah individu para bapa mengungkapkan bahwa seringkali bukti-bukti yang paling berkesan atas kebalikan Allah diikuti oleh kegagalan paling mengecewakan hamba-Nya. Nuh dengan bodohnya mabuk setelah ia keluar dari bahtera, dan Elia melarikan diri dari Izebel setelah peristiwa di Gunung Karmel, menggambarkan pola negatif ini Pengalaman Henokh, di sisi lain, menunjukkan kebalikan dari fenomena ini. Setelah kelahiran anaknya, peristiwa yang sangat berharga dan dinanti-nantikan, hidupnya, yang sudah didedikasikan, mencapai tingkat yang bahkan lebih tinggi lagi Betapa besar dan luar biasa jika itu terjadi bagi keluarga kita, bagi anak-anak kita, bagi masyarakat kita, dan bagi kita secara pribadi jika, daripada mengalami kekecewaan emosional setelah manifestasi kuasa Allah yang signifikan, kita, seperti halnya Henokh, menggunakan kesempatan tersebut menjadi kekuatan untuk memperbarui dedikasi

Setiap hari kita mengalami manifestasi penyertaan Ilahi yang tak terhitung. Tiap pagi ketika kita terbangun, tiap napas yang kita hirup, adalah alasan untuk bersyukur dan berserah. Tetapi kemudian ada peristiwa khusus—waktu yang besar, perayaan, kenaikan jabatan, wisuda, jaminan kontrak, dan ulang tahun yang selalu datang yang menyatakan dengan nyaring setiap jawaban doa—semua hal ini dan peristiwa lain yang sama harus menjadi panggilan kepada tingkat pujian dan penyerahan yang lebih tinggi.

Dedikasi itu harus lebih tinggi daripada diet khusus dan pemeliharaan Sabat yang lebih cermat Ini bukanlah “akhir dari segala” tanggapan untuk kebaikan Tuhan. Alkitab tidak merinci bagi kita cara tertentu bagaimana Henokh menunjukkan cara memperbarui kebenaran. Tetapi sejauh inilah yang bisa kita yakini: Karena ia “berjalan dengan Allah,” ia selaras dengan kehendak-Nya dan bahwa kehendak itu mencakup “kesalehan praktis” dalam wadah kehidupan sehari-hari. Mengapa Henokh hilang atau “tidak ditemukan” oleh masyarakat yang jahat di mana dia tinggal (Ibr. 11:5)? Karena perbuatannya, serta kata-katanya, memberikan pengaruh positif dan ceria terhadap manusia yang semakin merosot di sekitarnya. Tidak semua orang mengasihinya, tetapi semua menghormatinya, dan hilangnya dia dari keberadaan mereka menciptakan kekosongan kebenaran dalam komunitas mereka. Saksi kita yang setia tidak kalah pentingnya, pelayanan kita yang menghasilkan buah tidak kurang berharga, Allah kita yang penuh kasih tidak kurang layak—tidak kurang mampu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan