Kristus: Saksi Kita yang Dapat Dikenal

"Sebab Allah yang telah berfirman: 'Dari dalam gelap akan terbit terang!', la juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus" (2 Korintus 4:6).

Ada banyak cara bagaimana Yesus memenuhi syarat sebagai saksi kita yang lebih baik. Salah satunya adalah pengetahuan-Nya yang mendasar mengenai Bapa, yang karakter-Nya selama 4.000 tahun telah difitnah oleh Setan. Kesaksian-Nya bukan kesaksian pihak ketiga atau informasinya yang diperoleh dari desas-desus atau bahkan bukti langsung. Dia ada dengan Bapa dari sebelum permulaan. Dia ada di sana ketika dasar bumi diletakkan dan ketika “bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama” (Ayb. 38:7). Dia mengenal Bapa bukan sebagai seorang sejarawan yang mengetahui sejarah atau sebagai penulis biografi yang menulis kisah hidup atau sebagai seorang arkeolog yang menjelaskan budaya masa lalu. Dia mengenal dengan sangat baik seperti sahabat yang saling mengenal satu sama lain dan sebagaimana anggota keluarga yang secara pribadi karakteristiknya terikat satu sama lain.

Bahasa Jerman memiliki dua kata untuk mengenal: Wissen, berarti mengenal melalui mempelajari atau menghafal fakta-fakta; dan erkennen, yang berarti mengenal melalui hubungan pribadi. Hal ini mengungkapkan sebuah catatan ketika Martin Luther menerjemahkan kata “pengetahuan” dalam ayat kita, ia memilih untuk menggunakan kata terakhir, dan memang demikian. Yohanes menulis, berkaitan dengan hubungan Bapa-Anak: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah” (Yoh. 1:1,2). Yesus adalah pemikiran Bapa yang dibuat terlihat; ikatan Mereka begitu dekat sehingga Dia bisa mengatakan, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14: 9). Bayi di Betlehem bukanlah salinan atau “yang mirip.” Dia “Anak Allah—ada sebelumnya, ada dengan sendirinya” (Mari Bersaksi, hlm. 657). Dan dibandingkan dengan rantai panjang kesaksian manusia yang mendahului-Nya, ia tidak hanya tak tertandingi, tetapi ketentuan yang jauh lebih unggul.

Sayangnya, bagaimanapun, dunia lebih mencintai kegelapan daripada terang dan menyempurnakan penolakannya terhadap pengorbanan-Nya dengan menyalibkan-Nya. Tetapi itu dulu, kata beberapa orang, dan ini adalah sekarang-sekarang berbeda. Namun tidak demikian! Anak Allah masih berdiri di depan pintu hati manusia menawarkan kesaksian akan kasih Bapa dan hidup yang kekal, hanya untuk ditolak oleh orang banyak yang melihat dan memilih cahaya masyarakat yang menggoda daripada cahaya keselamatan yang menyelamatkan.

Janji Tuhan kita adalah: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia” (Kej. 6:3)—akan tiba waktunya “pembalasan” suatu hari nanti! Syukurlah, Anda dan saya, dituntun oleh kesaksian yang lebih baik dari Firman, dapat hidup dalam jaminan perlindungan dari kejahatan sekarang ini dan diyakinkan sepenuhnya terhadap tuntunan-Nya untuk melalui apa pun yang akan dibawa oleh masa yang akan datang.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan