KISAH UMAT PILIHAN (BAGIAN 11)
 "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada didalam Kristus Yesus"(Roma 8:1).
  Semua perbincangan tentang seks ini membuat kita semua merasa bersalah, bisakah begitu? Jadi bagaimanakah Anda ingin menjadi perawan atau perjaka kembali, seorang “perawan rohani" dengan permulaan yang barn? Ingat wanita itu? Mereka menangkap basah wanita muda itu sedang beri buat zina, di tempat tidur bersama seorang pria yang bukanisuaminya. Setelah menghempaskan pendosa seksual dengan rambut terurai di kaki Yesus dihalaman depan Bait Suci, para imam dengan lantang beitanya ingin mengetahui yang Ia anjurkan sebagai hukumannya. Haruskah dia dilempari batu, sebagaimana diperintahkan 0leh Hukum Musa? Orang banyak yang berkerumun menahan napas—hukuman apakah yang akan diberikan Sang Guru? ·Tetapi Yesus tidak menjawab. Sebagai gantinya Ia bertelut di pelataran Bait Suci dan mulai menggoreskan jari-Nya di tanah. Dua kali Ia dilukiskan dalam Kitab Suci sedang menulis dengan jari-Nya—sekali ketika Ia memahat hukum kekal-Nya di atas dua l0h batu, dan sekali lagi ketika Ia menuliskan dosa-dosa para tua-tua di tengah debu lantai. Di atas batu agar waktu tidak dapat menghapuskan kebenaran Sepuluh Hukum—Nya. Di dalam debu agar satu sapuan angin dapat menghapuskan catatan dosa pribadi mereka. Setelah selesai menulis, Yesus bangkit berdiri dengan perintah yang tenang "baiklah—biarlah dia yang tak berdosa melemparkan batu terlebih dahulu" (Yoh. 8:7). Dan cerita Injil pun berlanjut bahwa mulai dari yang tertua sampai yang paling muda, para pengurus bait suci itu pun menyelinap pergi tanpa sepatah kata. Sambil mengangkat dagunya untuk memandang mataNya, Yesus menatap wajah yang ketakutan itu dan bertanya, "di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Ia rnenggeleng dengan waj ah berlinangan air mata. Allah yang menjelma itu berbicara. "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagidari sekarang" (ayat 11). Tidak ada hukuman bagi orang berdosa tersebut, dari satu-satunya Orang yang tidak berdosa yang bisa saja melemparkan batu pertama hari itu. Ayatikita hari ini pastilah benarl Dan jika memang demikian, maka "tidak ada hukuman" itu pastilah berarti “penciptaan baru" (lihat 2 Kor. 5:17). Dan satu "ciptaan ba1u" bisa berarti satu "keperawanan rohani baru." Karena bagaimanakah raja Daud yang lemah secara seksual, berdoa? "Bersihkanlah aku dan pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju" (Mzm. 51:9). Hanya seorang perawan yang bisa sebersih itu!Dan hanya Juruselamat yang bisa memberikan karuniaiitu—pembersihan~ Kalvari yang begitu dalam dan kuat sehingga umat pilihan sekalipun dapat · menjadi murni kembali
 Tuhan Kiranya Memberkati, Amin.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan