BUKAN AKU, TETAPI KRISTUS (BAGIAN 1)
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh lmam dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" ( Galatia 2:20).

     Bila Anda memiliki wajah seperti kanak-kanak, sepertinya Anda tidak pernah tumbuh dewasa. Anda selalu manjadi "si anak itu." Begitulah untuk “John Boy." Bukan dari The Waltons, tetapi dia yang berwajah kanak-kanak, yang termuda dan murid—murid Yesus. Pargi ke Roma dan pandanglah barang—barang seni kuno Kristen dan tidak heran, entah itu pada granit atan kanvas, wajah Yohanes digambarkan muda, tanpa jenggot, dengan rambut panjang seorang wanita—maskulin, tatapi tetap masih kanak-kanak. Tidak
haran ia berusaha keras berjuang ke puncak! Sombong (ego)? Berlebihan.Karena kita biasanya bersembunyi (atau menampakkan) kekurangan kita dengan kelebihan kita (misalnya Napoleon "si pendek" di lingkungannya yang tumbuh dewasa menjadi penggertak dunia. Ingat momen saat disinari matahari ketika Yesus berhenti di perahu nelayan di tepi pantai saat kakak beradik sedang mambereskan jala? "Ikutlah Aku maka kamu akan Kujadikan para penjala manusia." Meraka pun mau- Yakobus dan Yohanes. Tetapi dalam waktu beberapa hari yang singkat Jelas bagi Tuhan bahwa dalam diri anak-anak Zebedeus itu Ia sudah memiliki sejumlah kecil! "Keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak—anak gunruh (Mrk. 3:17). “Sepertinya Aku akan mamanggil kalian ‘Anak-anak Guruh!"’ Dan mereka menjalani nuansa nama julukan mereka, Pernah sekali, Anda ingat, mereka minta izin untuk menyerang seluruh desa Samaria dengan api Ilahi. 
        Di lain waktu mereka turun tangan sendiri mangakhiri pelayanan seorang pria mandiri yang mcnurunkan kahormatan mereka. Dan ingat saat mereka mengikut sertakan Ibu dengan harapan mengunci kedua posisi teratas dalam karajaan Yasus kelak, memicu parsélisihan di tangah ke- duabelas murid? Lihatlah katalag kakurangan karakter John Boy ini: “Yohanes tidak sacara alamiah memiliki keindahan karaktar yang diperlihatkan dalam kehidupan- nya di kamudian hari. Sacara alamiah ia marniliki kakurangan yang parah. Dia tidak hanya [1] sambong, [2] nrcaya din, dan [3] ambisius terhadap ka- harmatan, tetapi [4] tidak sabar, dan [5] penuh kcbencian bila dilukai". [6] barwatak jahat, [7] kezinginan untuk balas dndam, [8] mh pengritik, sarnua
ada dalam diri murid yang dikasihi” [The Acts cftheApas1‘les, hlm. 540). Kcdngarannya biasa? Namun apa yang amat manakjubkan adalah bahwa John Bay ini (dengan scgala kckurangan psikolagis dan karaktamya) tidak hanya berakhir dalam lingkaran Yasus, ttapi menjadi sahabat trdckat keris- tus di bumi. Kasih karunia yang mengagumkan dan mengubahkan!

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan