Sebuah Hadiah Berharga
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu" (Matius 13:45. 46).

Dia adalah seorang pengusaha seperti ribuan orang lain pada masanya, seorang pengambil risiko yang menemukan kenikmatan dalam seni kesepakatan, salah seorang yang membeli dan menjual mutiara. Menemukan dan mengagumi permata dari laut ini, dalam cara tertentu sama menyenangkan baginya seperti menjualnya. Dan meskipun ia tidak pernah melihat mutiara yang ia tidak suka, dia tidak pernah memiliki sesuatu yang ia tidak akan jual.

Lalu suatu hari hal itu terjadi—di sebuah toko kecil dan sederhana, di tepi salah satu pantai di kota yang ramai dan sering ia kunjungi, ia menemukan permata terbesar dan paling berkilau yang pernah dilihatnya. Itu seperti cinta pada pandangan pertama! Kemurniannya yang memukau, memesona inderanya dan menyenangkan hatinya; itu adalah mutiara impiannya. Yang satu ini terlalu cantik untuk di jual; ia harus memilikinya sebagai miliknya; tapi berapa harganya? Itulah masalahnya! Harganya lebih dari yang ia miliki atau yang bisa diupayakan. Dia telah siap untuk melakukan pembelian seperti tuntutan pada perjalanan biasanya, tapi yang satu ini membutuhkan lebih, dana yang jauh lebih besar dari yang ada di tangan atau bahkan di bank. Bahkan, harganya melebihi jumlah dari semua aset yang ada di tangannya. Pembelian mutiara ini akan memerlukan semua asetnya, jumlah seluruh kekayaannya. Tetapi baginya hal itu tidak menjadi masalah. Benar-benar terobsesi, ia bergegas pulang dan menjual semua yang dia miliki untuk membeli benda kesayangannya.

Yesus adalah mutiara yang sangat mahal itu. Pengusaha itu adalah setiap orang berdosa yang bertobat yang matanya telah dibuka kepada kebenaran-Nya; setelah menjalani kehidupan sukacita yang sementara, menemukan kebenaran yang menakjubkan bahwa keselamatan disediakan bukan karena usaha kita, tetapi karena hidup yang Yesus telah teladankan. Dia adalah daya tarik utama kita, pencarian tertinggi kita, obsesi termulia kita.

Satu-satunya respons yang masuk akal, satu-satunya jawaban yang tepat, satu-satunya reaksi yang sehat bagi orang berdosa ketika kebenaran mulia ini muncul adalah penyerahan total; memberikan diri sepenuhnya dalam kepercayaan mutlak dan ketaatan kepada-Nya. Tidak ada pengorbanan terlalu disayangkan, tidak ada penyerahan yang terlalu menyakitkan, tidak ada pengorbanan diri yang terlalu mahal. Kebenaran Kristus, mengenakan kekudusan-Nya pada kelemahan dan ketidakberdayaan kita, adalah transaksi senilai seumur hidup, substansi dan seluruh harapan kita untuk kekekalan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan