PENDALAMAN
Pendalaman: Kita telah membicarakan beberapa segi sifat misionaris Allah. Misi adalah suatu usaha yang dimulai oleh Allah Tritunggal. Misi sangat berkaitan dengan Yesus Kristus, yang penjelmaan-Nya menjadi inti iman dan misi Kristen. Dengan kehidupan dan kematian-Nya, Yesus telah merintis jalan bagi keselamatan umat manusia. Kita sebagai pengikut-pengikut-Nya, misio-naris-misionaris-Nya, harus mengajak orang untuk mengetahui kabar baik tentang apa saja yang Yesus telah lakukan bagi mereka.
"Jemaat Kristus di atas bumi telah diorganisasi untuk tujuan-tujuan misionaris, dan Tuhan ingin melihat keseluruhan gereja merancangkan cara dan sarana agar semua orang, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, dapat mendengar pekabaran kebenaran. Tidak semua dipanggil untuk pekerjaan perorangan di ladang-ladang asing, tetapi semua dapat melakukan sesuatu melalui doa dan pemberian-pemberian membantu pekerjaan misionaris.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, him. 29.
"Jemaat Kristus di atas bumi telah diorganisasi untuk tujuan-tujuan misionaris, dan Tuhan ingin melihat keseluruhan gereja merancangkan cara dan sarana agar semua orang, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, dapat mendengar pekabaran kebenaran. Tidak semua dipanggil untuk pekerjaan perorangan di ladang-ladang asing, tetapi semua dapat melakukan sesuatu melalui doa dan pemberian-pemberian membantu pekerjaan misionaris.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, him. 29.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Pikirkan lagi tentang masalah asal-usul. Mengapakah asal-usul itu penting? Bagaimanakah suatu pengertian yang benar tentang asal-usul kita membantu kita mengerti siapa kita dan apa tujuan keberadaan kita?
2. Bagaimanakah kutipan di bawah ini membantu kita mengerti adanya kebebasan kehendak, kasih, dan kejahatan di dunia kita? “Demikianlah, jika Allah hendak menciptakan makhluk yang mencintai (dalam meniru kasihnya yang sempurna), maka Allah harus menciptakan makhluk bebas yang dapat menyebabkan penderitaan dan kejahatan di dalam dunia oleh pilihan-pilihan mereka. Dinamika kasih dan kebebasan menuntut supaya Allah memberikan kita suatu ruang gerak untuk bertumbuh di dalam kasih melalui kebebasan manusiawi kita. Satu-satunya pilihan lain Allah untuk mengizinkan makhluk-makhluk bebas itu memilih tindakan-tindakan yang tidak mengasihi adalah dengan mutlak berhenti menciptakan makhluk yang mengasihi.”—Robert J. Spitzer, New Proofs for the Existence of God: Contributions of Contemporary Physics and Philosophy, Edisi Kindle (Eerdmans Publishing Co., 2010), hlm. 233.
3. Kematian Yesus adalah suatu tindakan tunggal yang terjadi dalam sebuah bangsa kecil di tengah kekaisaran Roma yang luas hampir 2000 tahun yang lalu. Namun, tindakan ini adalah suatu yang berdampak kekal bagi setiap makhluk manusia. Tanggung jawab apakah yang diletakkan ke atas kita, yang mengetahui tentang tindakan ini dan maknanya, untuk menyampaikan kepada mereka yang tidak tahu akan hal ini? Bagaimana lagikah mereka mempelajarinya jika orang-orang yang mengetahui tentang itu tidak memberitahukannya kepada mereka?
1. Pikirkan lagi tentang masalah asal-usul. Mengapakah asal-usul itu penting? Bagaimanakah suatu pengertian yang benar tentang asal-usul kita membantu kita mengerti siapa kita dan apa tujuan keberadaan kita?
2. Bagaimanakah kutipan di bawah ini membantu kita mengerti adanya kebebasan kehendak, kasih, dan kejahatan di dunia kita? “Demikianlah, jika Allah hendak menciptakan makhluk yang mencintai (dalam meniru kasihnya yang sempurna), maka Allah harus menciptakan makhluk bebas yang dapat menyebabkan penderitaan dan kejahatan di dalam dunia oleh pilihan-pilihan mereka. Dinamika kasih dan kebebasan menuntut supaya Allah memberikan kita suatu ruang gerak untuk bertumbuh di dalam kasih melalui kebebasan manusiawi kita. Satu-satunya pilihan lain Allah untuk mengizinkan makhluk-makhluk bebas itu memilih tindakan-tindakan yang tidak mengasihi adalah dengan mutlak berhenti menciptakan makhluk yang mengasihi.”—Robert J. Spitzer, New Proofs for the Existence of God: Contributions of Contemporary Physics and Philosophy, Edisi Kindle (Eerdmans Publishing Co., 2010), hlm. 233.
3. Kematian Yesus adalah suatu tindakan tunggal yang terjadi dalam sebuah bangsa kecil di tengah kekaisaran Roma yang luas hampir 2000 tahun yang lalu. Namun, tindakan ini adalah suatu yang berdampak kekal bagi setiap makhluk manusia. Tanggung jawab apakah yang diletakkan ke atas kita, yang mengetahui tentang tindakan ini dan maknanya, untuk menyampaikan kepada mereka yang tidak tahu akan hal ini? Bagaimana lagikah mereka mempelajarinya jika orang-orang yang mengetahui tentang itu tidak memberitahukannya kepada mereka?
0 komentar :
Post a Comment