Berita Mission Advent 1 Agustus "Sebuah Rencana Besar dari Allah"

Timor Leste Romena Freitas Guteres

Nama saya Romena dan suami saya bernama Alfonso. Kami memiliki 4 orang anak. Saya dibaptiskan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pada tahun 2012. Sebelumnya saya seorang Roma Katolik- namun hanya karena tradisi keluarga Saya tidak mengetahui apa pun tentang Alkitab. Saya mengenal Yesus melalui keadaan sulit yang terjadi kepada anak laki laki saya, yang lahir dengan masalah cukup serius di kedua matanya.

Saya membawanya kepada dukun untuk disembuhkan. Setiap hari kami pergi ke sana dan sang dukun melakukan berbagai ritual untuk anak saya. Kami menghabiskan banyak uang untuk ini, namun ia tak kunjung sembuh.

Sampai beberapa waktu kemudian, saya berkata kepada Alfonso, "Mulai sekarang, saya tidak akan percaya kepada tradisi atau sihir lagi. Kita kehilangan anak pertama karena hal ini dan saya tidak mau anak kedua kita juga meninggal dunia."

Jadi kami memutuskan untuk mengantar anak kami ke rumah sakit di Dili. Di sana seorang dokter memeriksanya dan mengatakan bahwa ia harus dioperasi. Ketika saya mendengarnya saya menjadi sangat gugup dan takut. Kami menandatangani beberapa dokumen dan dokter berkata bahwa ia akan melakukan operasi pada pagi berikutnya.

Saya berkata, "Baiklah," namun sebenarnya saya takut anak laki-laki saya ini akan mati. Sebelum operasi dilakukan, saya bertemu dengan seorang wanita yang baik hati dari Indonesia, la sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, la mengatakan bahwa ia adalah seorang guru dan mencoba menghibur saya karena saya benar-benar terlihat seperti orang yang sedang berkabung. Dia bertanya apakah saya percaya kepada Tuhan dan apakah ia bisa berdoa dengan saya. Setelah kami berdoa, saya merasa ingin belajar lebih banyak dari wanita ini, dan sesuatu meyakinkan saya bahwa anak saya akan baik-baik saja.

Setelah operasi selesai, kami harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Setiap hari wanita ini menceritakan kepada saya lebih banyak tentang Yesus, la berkata kepada saya untuk menyerahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan yang menciptakan kita, tetapi saya tidak mengerti apa maksud kalimat itu.

Saya perhatikan bahwa setiap kali teman-temannya datang mengunjunginya, mereka membawa Alkitab mereka dan beribadah bersama-sama. Suatu hari setelah teman-temannya pergi, saya bertanya kepadanya, "Apakah agamamu?" Dia menjawab dia adalah seorang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, la pun bertanya kepada saya apa agama saya, dan saya menjawab saya seorang Katolik, namun saya memiliki banyak teman yang beragama Advent. Dia berkata, "Bagus! Saya pikir engkau harus membaca Alkitab dan belajar lebih banyak tentang itu."

Puji Tuhan, tidak lama berselang, anak laki-laki saya sembuh dan kami dapat kembali ke rumah. Saya memutuskan untuk benar-benar mencari Tuhan, jadi saya mengunjungi para misionaris Advent-Thomas dan Makario-dan meminta mereka untuk mengajari saya tentang Alkitab. Kami belajar bersama setiap hari.

Tetapi suatu hari, anak laki-laki saya itu sakit keras sehingga kami harus kembali ke rumah sakit. Sementara kami berada di ruang gawat darurat, saya mulai berdoa: "Yesus, jika Engkau benar-benar Allah dan Pencipta saya, tolong sembuhkanlah anak saya."Empat hari kemudian, anak saya sembuh! Ini membuat saya ingin mengetahui dan belajar Alkitab Lebih dan lebih dalam lagi!

Sayangnya, saat itu Alfonso tidak senang saya belajar Alkitab dan berkata kepada saya untuk berhenti. Bagaimana pun juga, belajar Alkitab menjadi sangat berharga bagi saya, jadi saya tetap melanjutkannya. Akhirnya, saya membuat keputusan untuk dibaptis. Namun, ada sebuah masalah. Alfonso dan saya belum menikah, kami hanya tinggal bersama. Jadi, pendeta berkata bahwa sebelum saya bisa dibaptiskan, kami harus menikah. Alfonso membuat kejutan dengan mengatakan bahwa ia ingin menikahi saya di gereja Advent! Jadi kami menikah dan setelah itu saya dibaptiskan.

Kemudian Alfonso membuat kejutan lagi. Ketika kami dalam perjalanan pulang, ia berkata kepada saya, "Saya juga ingin belajar Alkitab. Saya melihat bahwa inilah gereja yang benar." Ketika saya mendengar kata-kata ini, saya sangat bahagia! Dalam hati saya berkata, "terima kasih, Tuhan." Setelah tiga bulan belajar Alkitab, suami saya juga dibaptiskan.

Mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya, saya menyadari bahwa di balik situasi yang menyedihkan ketika membawa anak kami ke rumah sakit, Allah memiliki rencana yang besar bagi kami. Kami dapat bertemu dengan seorang wanita Advent yang membagikan
imannya dan memotivasi saya untuk belajar Alkitab dan pada akhirnya menjadi seorang Advent Hari Ketujuh. Saya bersyukur kepada Allah karena sekarang kami sekeluarga berada di dalam kebenaran Tuhan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan