LEBIH BANYAK TENTANG APA YANG MURID-MURID PERLU DENGAR


"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” ( Matius 20:18,19).

Mereka tidak mengetahuinya, tetapi para murid itu sama sekali bingung dan tidak jelas mengenai esensi kerajaan, dan apa yang terjadi kepada Yesus. Dalam pikiran mereka, mereka sedang menantikan kepastian tentang takhta (Mat. 19:27, 28) dan kebesaran pribadi (Mat. 20:20-24) ketika Yesus bergumul dengan firasat tentang salib dan penolakan. Para murid dan Yesus sedang berjalan di dua dunia yang berbeda.

Maka Yesus memberi mereka lebih banyak lagi hal-hal yang perlu mereka dengar dan bukan tentang apa yang mereka ingin dengar. Kali ini adalah pengulangan ketiga kalinya dari ramalan-Nya mengenai kematian dan kebangkitan-Nya yang akan terjadi. Itulah kebutuhan terbesar mereka saat itu. Bagaimanapun, mereka sekarang menuju ke Yerusalem dan salib di Kalvari.

Yesus mula-mula menyinggung topik tersebut segera setelah Petrus membuat pengakuannya bahwa Dia adalah Kristus. Mereka akhirnya menyatakan  __

Dia sebagai Mesias, namun mereka tidak tahu apa artinya itu. Jadi Yesus pertama-tama memberitahu mereka tentang kematian-Nya dan kebangkitan-Nya yang mendatang dalam Matius 16:21. Dia kembali lagi ke topik yang sama dalam Matius 17:22, 23. Dan sekarang dalam Matius 20:18, 19 Dia membeberkannya lagi. Tetapi pada setiap pengulangan, Dia menambahkan lebih rinci. Sekarang dia menginformasikan para murid bahwa para pemimpin Yahudi telah menghukum mati Dia, akan “menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.” Rincian yang baru dikemukakan pertama kali adalah cara Dia menderita-diolok-olok dan disesah, dan cara Dia mati-disalib. R.T. Frarice menulis, “Dampaknya adalah untuk menekankan bukan saja totalitas penolakan (dari para pemimpin Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi), tetapi juga penghinaan dan rasa sakit yang menyiksa; ini bukanlah kesyahidan yang mulia, tetapi suatu pembantaian yang buruk dan kotor. Maka dengan demikian, menjadi lebih menonjol untuk membacanya di sini bahwa pada hari ketiga dia akan dibangkitkan.”

Tetapi para murid sama sekali tidak mendengar itu. Mereka mempunyai kekhawatiran sendiri yang merintangi mereka memahami firman yang nyata dari Allah kepada mereka. Ambisi-ambisi mereka sendiri dan pergumulan-pergumulan sehari-hari membuat mereka tuli terhadap Yesus.

Di sini ada suatu tema kisah injil. Dan tepat demikian. Sifat manusia yang menentang akan membuat kita hidup bagi diri dan keinginan-keinginan kita dan mati terhadap Allah dan kehendak-Nya. Dan itu bukanlah sekadar suatu fenomena abad pertama.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan