Janji yang Diingkari?
“Terpujilah TUHAN untuk selama-lamanya! Amin, ya amin” (Mazmur 89:53).
Kita banyak mendengar tentang keinginan Allah untuk memenuhi janji-janji-Nya. namun terkadang janji-janji tersebut nampak kosong belaka—tidak ditindaklanjuti... oleh Allah. Mazmur 89 mungkin dapat menjadi sebuah contoh untuk menjadi pegangan kita di kala kecewa dan mencerca Allah.
Etan. anak Kusaya. telah ditunjuk oleh Daud menjadi penyanyi, sekelompok dengan Herman dan Asaf. Bukan hanya menyanyi, mereka juga memainkan ceracap tembaga (1 Taw. 15:19). Etan dikenal bijak, meskipun tidak menandingi kebijaksanaan Raja Salomo (1 Raj. 4:30,31). Etanlah yang menulis mazmur ini.
Mazmur ini dibuka dengan pujian kepada Allah atas kasih-Nya. "Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya' (Mzm. 89:2). Setelah itu pemazmur langsung beralih ke kuasa penciptaan Allah yang baginya menunjukkan kasih Allah. "Punya-Mulah langit. punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya. Utara dan selatan. Engkaulah yang menciptakannya" (ay: 12.13). Allah bukan hanya Pencipta yang penuh kasih tetapi juga dapat dipercaya. "Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu” (ay. 15).
Selanjutnya pemazmur memuji-muji pilihan TUHAN atas Daud sebagai raja. “Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. kata-Mu: Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan... Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus” (ay. 20. 21). Dengan kata lain Allah membuat Daud sebagai mesias—seorang yang diurapi. Lebih jauh lagi. Allah bersumpah, "Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia. Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya” (ay. 29.30). Tapi janji Ilahi itu telah menguap tanpa bekas. Allah telah "membatalkan perjanjian dengan hamba-Mu, menajiskan mahkotanya laksana debu” (ay. 40). "Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya Tuhan, yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu?" (ay. 50).
Dinasti Daud telah hilang. Masa keemasan telah berlalu. Kerajaannya tinggal reruntuhan. Orang-orang pilihan Allah diasingkan—sebagai tawanan perang. Apa yang telah terjadi? Ini sungguh merupakan sebuah krisis iman, dan Mazmur 89 tidak menyajikan jawaban, tak sepatah kata pun dari Allah yang telah berjanji begitu banyak—takhta selama-lamanya bagi keturunan Daud.
Lalu mazmur itu pun berakhir... dengan diamnya Allah. Namun diakhiri dengan sebuah pujian yang sama seperti pembukaannya. "Terpujilah TUHAN untuk selama-lamanya! Amin, ya amin" (ay. 53). Ya. sungguh ini sebuah contoh doa.
0 komentar :
Post a Comment