Pengendalian Diri Allah

“Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya” (Mazmur 78:38).

Pemazmur mengingat kembali tiga hal di dalam Mazmur 78—apa yang Allah lakukan untuk bangsa Israel, apa yang mereka lakukan sebagai balasannya, dan lalu apa tanggapan Allah. Ini adalah syair yang panjang karena perbuatan Allah bagi umat-Nya dan tanggapan suram mereka pun banyak. Kita tidak memiliki cukup halaman untuk membahas semuanya. Dari semuanya ada, “puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya” (ay. 4) dan bangsa israel yang adalah “angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah” [ay. 8). Akhirnya, ada murka-Nya yang diiringi oleh pengampunan-Nya yang murah hati.

Perbuatan Allah—Pemeliharaan Allah untuk bangsa Israel, umat-Nya, yang patut dikenang. “Dilakukan-Nya keajaiban-keajaiban, di tanah Mesir, ...dibelah-Nya laut, diseberangkan-Nya mereka” (ayat 12,13). Allah menyuruh “umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun” [ay. 52). “Ia... menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit” [ay. 23-24). “Dipilih-Nya Daud, hamba-Nya... Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya” [ay. 70-72).

Tanggapan bangsa Israel—Terlepas dari kebaikan Allah kepada umat-Nya, “mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya” (ay. 56). “Mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah dan enggan hidup menurut Taurat-Nya” [ay. 10). “Mereka terus berbuat dosa terhadap Dia” [ay. 17). “Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka” [ay 30). “Mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib” [ay. 32).

Tanggapan Allah—Kadang-kadang Allah menghukum ketidaksetiaan mereka. “Mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka, membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka” (ay. 58). Tetapi lagi dan lagi Ia memaafkan mereka (ay. 21-27). “Banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya" [ay. 38).

Sungguh bangsa Israel adalah orang-orang yang tegar tengkuk! Kendatipun Allah telah memberkati dan menegur mereka, terus saja mereka berbuat dosa. Namun demikian, Allah terus saja mengampuni mereka!

Tetapi kita tidak seharusnya juga bersikap terlalu keras terhadap mereka. Karena nampaknya kita pun melakukan hal yang sama... dan mendapatkan perlakuan murah hati yang sama dari Allah. Mengapa? Karena, dijawab oleh pemazmur: “Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali” (ay. 39).

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan