Hal-hal yang Dibenci Allah

“Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya” (Amsal 6:16).

Umumnya orang memiliki hal-hal yang dibenci. Terkadang perilaku yang dibenci itu bukan suatu dosa dan bukan pula sesuatu yang mengganggu.

Tapi adakalanya, perilaku yang dibenci itu dapat merupakan suatu gangguan yang serius. Namun demikian karena perilaku tersebut umumnya sepele, dalam renungan ini baiklah kita berbicara mengenai perilaku yang melanggar moral dalam pandangan Allah.

Berikut adalah tujuh perilaku yang dipandang melanggar dalam pandangan Allah. Lima yang pertama melibatkan anggota tubuh (dimulai dari kepala lalu ke bawah) yang dipakai untuk bertindak.

1. “Mata sombong" (Ams. 6:17). Secara harfiah, ayat ini berbicara tentang mata yang tinggi (angkuh). Dalam Yesaya 10:12 Allah menggunakan istilah yang sama untuk Sargon II. raja Asyur. yang telah menginvasi tanah Sion.

2. "Lidah dusta" (ay. 17). Di bagian lain Alkitab, ungkapan ini ditujukan untuk menyebut ajaran para nabi palsu (Yer: 14:14) dan perilaku orang yang berkhianat (Mzm. 109:2). Perilaku mereka berbicara lebih nyata ketimbang kata-kata.

3. ‘Tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah" (Ams. 6:17). Seringkali pembunuhan dilakukan dengan tangan. Mengambil nyawa manusia adalah urusan serius karena masing-masing kita menyandang gambar Allah.

4. “Hati yang membuat rencana-rencana yang jahat" (ay. 18). Penulis merujuk pada hati yang merancang kejahatan. Orang Ibrani memandang hati sebagai sumber dari kehendak (karsa), bukan emosi (rasa).

5. “Kaki yang segera lari menuju kejahatan” (ay. 18). Ada orang-orang yang bergegas dalam bertindak untuk mencelakakan orang. Ini bukan tentang kecelakaan yang tak disengaja, karena bagian sebelumnya dari ayat ini berbicara tentang niat untuk melakukan perbuatan yang mencelakakan itu—sebuah kejahatan yang direncanakan.

6. "Seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan" (ay. 19). Sumpah palsu secara khusus dianggap melanggar, dan dilarang dalam Sepuluh Perintah Allah (Kel. 20:16).

7. Seseorang yang "menimbulkan pertengkaran saudara” (Ams. 6:19). Orang-orang tertentu memiliki gelar "pembuat masalah” karena selalu memicu perselisihan—bahkan di dalam keluarga sendiri ataupun dalam kelompok sosial. Tatkala mereka hadir nampaknya ketidakberesan—atau bahkan hal-hal yang lebih buruk—niscaya tak terelakkan.

Benang merah dalam rangkaian tujuh perilaku ini yang dipandang menjijikkan bagi Allah ialah bahwa mereka semua merusak hubungan sosial, dan mengoyakkan tatanan masyarakat.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan