FUNGSI TANDA-TANDA

‘Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru” (Matius 24:4-8).

Kita semua mau mendapat tanda yang tak dapat disangkal lagi bahwa Tuhan akan berada di sini dalam waktu tiga bulan, atau bahkan tiga hari. Indikasi demikian akan merangsang kita untuk beranjak dari tempat duduk dan mulai sungguh-sungguh membuat persiapan untuk peristiwa itu.

Dengan jelas dan tepat bahwa jenis tanda yang demikian tidak pernah Yesus berikan. Dan merupakan alasan yang baik.

Di dalam kitab-kitab Injil, kita menemukan kepemimpinan Yahudi berulang kali meminta Yesus memberikan berbagai tanda. Tetapi setelah Dia lama dalam pelayanan-Nya, barulah para murid-Nya melakukan yang sama. Mereka tertarik kepada hal-hal yang berkaitan dengan campur baurnya berita membingungkan tentang penghancuran Yerusalem dan Kedatangan Kedua Kali. Akibatnya, Yesus memberi mereka sebuah daftar panjang tanda-tanda yang dimulai dalam Matius 24:5. Daftar itu termasuk munculnya kristus-kristus palsu, peperangan dan berita peperangan, bangsa melawan bangsa, kelaparan, dan gempa bumi.

Yang patut disayangkan, tanda-tanda itu tidak memberi kita informasi khusus tentang akhir zaman. Selalu ada mesias-mesias palsu, gempa bumi, kelaparan, dan peperangan. Apa yang harus disimpulkan dari kejadian-kejadian itu, terutama berdasarkan pernyataan yang sering terabaikan dalam ayat 6 dan 8? Ayat 6 memberitahu kita bahwa tanda-tanda demikian seharusnya tidak menggelisahkan kita. Semua itu adalah bagian alam, “tetapi itu belum kesudahannya.” Dengan kata lain, semua kejadian itu adalah indikasi bahwa kesudahan itu mendekat, namun kejadian-kejadian itu bukanlah tanda-tanda nyata kesudahan. Ayat 8 menguatkan pemikiran itu dengan ajaran bahwa “semuanya itu barulah permulaan menjelang penderitaan baru.”

Rupanya hal-hal itu mirip dengan tanda pelangi yang Allah berikan kepada Nuh sebagai tanda yang harus dikenang. Tiap kali umat Allah melihat pelangi, mereka teringat perjanjian-Nya. Begitu juga peperangan, kelaparan, dan gempa bumi, Masing-masing itu adalah peringatan bahwa bumi ini sakit dan bukti bahwa Allah yang setia dan menepati janji belum selesai dengan rencana penyelamatan-Nya. Masing-masing tanda itu adalah sebuah janji bahwa Kristus akan datang lagi untuk menyelesaikan penyelamatan “umat-Nya dari dosa mereka” (Mat. 1:21). Setiap bintang jatuh, setiap pengkhianatan kepercayaan, tiap tsunami dan gempa bumi, memberitahu kita bahwa walau pekerjaan Yesus belum selesai, Dia akan datang lagi untuk menyelamatkan umat-Nya.

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan