TANDA YERUSALEM (bagian 1)

“Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel-para pembaca hendaklah memperhatikannya-maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.... Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat” (Matius 24:15-22).

Kita harus memperhatikan bahwa Matius 24 mempunyai satu tanda lain berisi banyak sekali yangtepat - yaitu mengenai penghancuran Yerusalem dan Bait Allah, suatu tanda dari penghakiman dan penghancuran seluruh dunia pada Kedatangan Ke-dua.

Yesus meramalkan bahwa penghancuran Bait Allah akan menyeluruh - “tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain” (ayat 2). Josefus, sejarawan Yahudi, yang mengalami kejadian tersebut, menggambarkan penderitaan yang hampir tak terbayangkan selama saat-saat terakhir dari pengepungan selama enam bulan itu. Bukan saja dia menyatakan bahwa lebih dari satu juta orang Yahudi tewas, tetapi bahwa bangsa Romawi membawa hampir 100.000 lagi sebagai tahanan. Kelaparan begitu buruk sehingga seorang ibu dilaporkan membunuh anaknya sendiri, memanggang dan memakan (Wars 6.3.4). Jenderal Romawi Titus akhirnya memerintahkan seluruh kota, termasuk komplek Bait Allah, dihancurkan, dengan demikian menggenapkan ramalam Kristus dari ayat 2.

Tetapi para umat Kristen tidak menderita nasib yang sama seperti bangsa Yahudi itu yang menolak Yesus sebagai Mesias. Umat Kristen mendapat anjuran Kristus yang sekarang kita temukan di dalam Matius 24. Ayat-ayat 15-22 rupanya secara khusus ditujukan ke jatuhnya Yerusalem dan memberi pengarahan kapan umat percaya harus meloloskan diri.

Umat Kristen di Yerusalemn bukan saja disiagakan terhadap krisis penghancuran Yerusalem yang akan datang oleh tanda umum mengenai peperangan dan berita-berita perang, tetapi mereka secara khusus dianjurkan supaya “apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel [9:27]” maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan (ayat 16). Penyampaian Lukas dari perikop ini lebih menjelaskan artinya: “Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis” (Lukas 21:20-22).

Besok kita akan pelajari bagaimana menerima Firman Yesus yang menyelamatkan umat percaya di Yerusalem.
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan