LEBIH BANYAK LAGI TENTANG TANDA-TANDA

“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.... Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.... Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” (Matius 24:14-30).

Kalau kita membaca perikop di atas dengan saksama, maka kita akan menemukan bahwa setidaknya ada tiga tanda dalam Matius 24 yang jauh lebih tepat berhubungan dengan Kedatangan Kedua Kali ketimbang gempa bumi dan peperangan berulang kali terjadi yang kita temukan dalam ayat 5-8. Yang pertama muncul di ayat 14, yaitu pekabaran Injil ke seluruh dunia. Hal itu tentu saja kedengaran sebagai tantangan yang mustahil bagi beberapa orang Galilea yang pertama-tama mendengarnya. Tetapi gereja Kristen dengan gencar menyebar ke seluruh bagian Kekaisaran Romawi dan melampauinya. Dan semenjak lahirnya misi modern dua abad yang lalu, Kekriste-nan telah menjadi paling berorientasi menjangkau keluar dibanding keyakinan lain. Ajaran Kristen telah menembus pojok-pojok paling jauh di bumi ini. Tetapi tugas penginjilan belum selesai. R.H. Mounce rupanya benar ketika dia menyatakan bahwa “hanya apabila gereja sudah menyelesaikan misi penginjilan di seluruh dunia, maka parousia [Kedatangan Kedua Kali] tidak akan ditunda lagi.”

Tanda nyata kedua dari kesudahan disampaikan dalam ayat 27, yang menggambarkan kedatangan Kristus sebagai halilintar yang kelihatan di seluruh muka bumi. Tetapi, tanda itu, bukanlah menyatakan kiamat sudah dekat. Sebaliknya, tanda itu menunjukkan prosesnya sedang berlangsung.

Kita menemukan satu-satunya peristiwa yang sesungguhnya disebut tanda dalam Matius 24:30-31 yaitu “Tanda dari Anak Manusia” akan muncul di langit. Sekali lagi, itu bukan sesuatu yang menunjuk kepada dekatnya kedatangan Yesus, karena itu akan terjadi ketika Dia datang di awan-awan “dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” diiringi “malaikat-malaikat-Nya” dan “sangkakala yang dahsyat bunyinya,” kebangkitan orang mati, dan diangkatnya umat percaya yang hidup (1 Tes. 4:16,17; 1 Kor. 15:51-54).

Dengan pola Matius 24 itu, rupanya tanda-tanda sebenarnya bukanlah tanda-tanda tentang dekatnya, tetapi tanda-tanda sesungguhnya datangnya Kristus. Tanda-tanda dengan tepat mendorong umat percaya untuk tetap berjaga dan memerhatikan sampai tiba hari tersebut.

Harapan sepanjang masa adalah kembalinya Yesus di awan-awan surga. Peristiwa itulah yang memungkinkan umat Kristen di sepanjang masa dan di mana pun untuk mengalami keselamatan sepenuhnya. Tidak mengherankan Paulus menyerukannya sebagai “pengharapan kita yang penuh bahagia” (Tit. 2:13).

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan