PERUMPAMAAN 1:
BERSIAGA TERHADAP KEDATANGAN KRISTUS

"Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (Matius 24:42-44).

Pokok inti Matius 24:37-41 adalah kepastian dan waktu yang tiba-tiba Kedatangan Kedua Kali. Umat Allah maupun orang-orang jahat tidak dapat memprediksi saat yang tepat peristiwa itu. Kedua pihak cukup terkejut tentang ketepatan waktu itu, tetapi umat percaya yang benar setidaknya menjadi waspada dan siaga karena nasihat Yesus mengenai tanda-tandanya.

Ayat 42 membawa kita ke sebuah peralihan besar dalam khotbah Kedatangan Kedua pada Matius 24 dan 25. Di sini kita mulai menemukan hasil praktis ajaran dalam 41 ayat pertama Matius 24. Jika tidak ada satu orang pun tahu mengenai Kedatangan kecuali Bapa (ayat 36), maka sudah sepatutnya umat Kristen “berjaga-jagalah,” karena mereka tidak mempunyai pengetahuan yang tepat mengenai kapan waktu Tuhan mereka akan kembali.

Kemudian di dalam ayat 43, Yesus memberikan pertama dari lima perumpamaan pendek yang memperlihatkan kepada orang-orang bagaimana menjalani kehidupan sambil menunggu kedatangan-Nya. Dalam hal ini mereka harus waspada sebagai seorang pemilik rumah yang memperkirakan rumahnya akan kedatangan tamu yang tidak diundang. Perumpamaan ini menyerukan agar selalu berada dalam keadaan siap dan siaga untuk menanti kembalinya Tuhan. Bagaimanapun, “Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (ayat 44). Sepanjang sejarah, saat kapan Kristus datang paling tidak diperkirakan akan datang hari ini.

William Barclay menyampaikan fabel tiga iblis yang magang yang akan diutus ke dunia untuk menyelesaikan pelatihan mereka. Masing-masing mengemukakan rencananya kepada Setan untuk menghancurkan umat manusia. Yang pertama mengusulkan untuk memberitahu orang-orang bahwa Allah itu tidak ada. Setan menjawab bahwa itu tidak akan memperdayakan banyak orang, karena banyak mempunyai perasaan yang mendalam yang yakin akan sebaliknya. Yang kedua berkata bahwa dia akan mengumumkan bahwa neraka itu tidak ada. Setan menolak taktik itu juga, karena kebanyakan orang merasakan bahwa dosa akan menerima apa yang patut diperolehnya. “Yang ketiga berkata, ‘Aku akan memberitahu manusia bahwa mereka tidak perlu terburu-buru.’ ‘Pergilah,’ kata Setan, ‘dan kamu akan membinasakan ribuan manusia.’”

Tipuan paling berbahaya adalah bahwa sang waktu itu akan tetap bergulir tanpa batas. Besok dapat menjadi sebuah kata yang berbahaya. Terhadap sikap seperti inilah Kristus mengingatkan kita dalam yang hal pertama dari lima pe-rumpamaan-Nya mengenai beijaga-jaga dan kesiapan.

Bapa, sang waktu akan berjalan selama-lamanya. Bantulah saya mengingat Firman-Mu yang pasti mengatakan bahwa itu tidak benar. Bantulah saya memelihara kenyataan hidup dari janji itu dalam hati dan pikiran saya.

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan