PERUMPAMAAN 5: PERLU PEKERAAN MEREKA YANG SEDANG MENUNGGU

Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan”(Matius 25:31-34).

Kapan saja saya berkhotbah tentang perumpamaan domba dan kambing (Mat. 25:31-46), saya selalu memberi orang-orang tugas pekerjaan rumah, yaitu menghitung tanda tanya.

Yesus secara sederhana dan jelas mengajarkan bahwa penghakiman akhir itu akan sarat dengan kejutan. Banyak tipe-tipe gerejani akan menemukan bahwa mereka adalah kambing, terlepas dari penampilan luar mereka, sedangkan banyak yang lain akan terheran-heran menemukan bahwa mereka adalah domba-domba yang diberkati.

Perumpamaan domba dan kambing itu membawa tema penghakiman yang dimulai dalam Matius 23 sampai ke puncak. Perumpamaan itu menyempurnakan pengembangan ajaran Yesus mengenai bersedia. Jika ketiga perumpamaan pertama dalam urutan lima ini mengutamakan penekanan pada berjaga-jaga (Mat. 25:14-30), dan yang keempat menekankan bekerja sambal berjaga-jaga (Mat. 25:14-30), maka perumpamaan kelima ini (ayat 31-46) secara tegas menyinggung sifat yang diperlukan untuk kegiatan itu.

Kisah domba dan kambing digambarkan dalam kata-kata yang hidup tentang perpisahan akhir yang akan terjadi saat Yesus datang di awan-awan. Inilah gambaran yang tidak menyediakan kesempatan kedua apa pun. Kita adalah salah satu dari antara keduanya: Domba Gambang umat Allah dalam Perjanjian Lama) atau kambing. Yang satu ditempatkan di kanan (lambang diperkenan) atau kiri Gambang tidak diperkenan). Keputusan penghakiman juga tidak memberi kesempatan memohon. Yang ada adalah selesai dan tidak dapat diubah lagi. Mereka yang gagal menggunakan waktu menunggu dan berjaga-jaga yang sudah diberikan kepada mereka sebelum Kedatangan Kedua Kali akhirnya tidak diperhitungkan untuk masuk kerajaan (ayat 46).

Sebagaimana dijelaskan di atas, unsur penting dalam perumpamaan ini adalah unsur kejutan. Domba dan kambing terkejut mendengar putusan raja tentang kasus mereka masing-masing. Kedua kelompok mempertanyakan keputusan itu (ayat 37-39,44).

Kita akan kembali ke pokok pembicaraa tersebut besok. Sementara itu, kita perlu mulai memeriksa hati dan pikiran dan kehidupan kita sendiri dan sementara kita merenungkan gagasan kita sendiri mengenai apa artinya taat beragama dan menjadi umat Kristen.

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan