Selera Kita

"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh. maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging—karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki" (Galatia 5:16, 17).

Selera kita adalah komponen dasar dari keberadaan moral kita, ada dua komponen yang kita miliki yaitu: Komponen yang baik, dan yang tidak baik. Jenis yang baik adalah permohonan kita; pemikiran yang mendorong untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kenyataannya bahwa tubuh kita membutuhkan air dan makanan serta kepuasan seksual adalah kebutuhan normal dan bukan dosa. Itulah keadaan alamiah kita.

Kemudian ada jenis permohonan kita yang tidak baik—keinginan untuk menuruti sesuatu yang baik secara berlebihan dan keinginan untuk menikmatinya secara berlebihan, pada dasarnya adalah berbahaya. Melawan keinginan yang jahat ini adalah kebutuhan mendesak dari setiap orang Kristen untuk setiap hari memeranginya dalam kehidupan kita. Karena, “dengan kekuatan kita sendiri adalah tidak mungkin untuk menyangkal kegelojohan-kegelojohan pribadi kita yang telah berdosa” (Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 117), itu bukanlah tugas yang mudah. Kenyataannya, adalah tidak mungkin untuk mengendalikan keinginan kita tanpa “kasih Kristus yang menguasai kami” (2 Korintus 5:14).

Dalam cara ini kita bisa berkata seperti Paulus, dia “selalu berjaga-jaga bahwa kecenderungan kejahatan yang sedikit saja akan mendapat keuntungan dari dirinya. Dia menjaga dengan baik selera dan hasrat serta kecenderungan hatinya yang jahat” (The Seventh-day Adventist Bible Commentary, Ellen G. White Comments, jld. 6, hlm. 1089); dan “ada kecenderungan turun-temurun dan dibiasakan untuk kejahatan yang seharusnya diatasi. Nafsu makan dan gairah harus di bawah pengawasan kuasa Roh Kudus. Tidak ada akhir untuk perang ini di sisi kekekalan” (Counsels to Parents, Teachers, and Students, hlm. 20).

Tambahan untuk fakta di atas bahwa “selama hidup itu belum berakhir, adalah menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga kasih dan semangat dengan tujuan yang benar. Ada ketidakjujuran dari dalam, ada godaan dari luar" (E. G. White letter 8b, 1891). Dan kita didorong untuk bersukacita dengan kemenangan Paulus yang menenangkan hati: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu" (1 Korintus 10:13).

Doa kita hari ini dan setiap hari seharusnya adalah, "Tuhan, saya mengaku bahwa keinginan saya sering bertentangan dengan kehendak Tuhan dan tolong saya Tuhan untuk melakukan kehendak-Mu. Saya mengaku, ya Tuhan, saya sering hanya memikirkan diri saya sendiri dan hidup tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, Mohon sucikan saya dari segala keinginan yang jahat dan berikan saya kuasa untuk memiliki keinginan yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan benar-benar jauh dari hal yang jahat" Amin.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan