Penyebab Efisiensi


“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu" (Efesus 2:1).

Alasan dasar filsafat kuno tidak memenuhi kebutuhan keselamatan manusia adalah karena orang bijak dari Yunani dan Roma tidak mengenal Allah. Hal menarik yang perlu diperhatikan adalah, bagaimanapun, di antara banyak keputusan untuk kehidupan yang lebih baik bagi beberapa orang, sangat membutuhkan tuntunan untuk keselamatan.

Salah satu rumus tersebut ada dalam teori Aristoteles yaitu empat penyebab—masalahnya adalah bahwa semua tujuan dapat dilihat dari: (1) bentuknya—penampilannya; (2) bahannya—sesuatu yang membuat tujuan itu ada;

(3) keadaan akhir—alasan tentang tujuan itu ada; dan (4) penyebab efisiensi— membuat tujuan menjadi lebih tepat Ia menerapkan teori ini ke pusat moral atau pusat aktivitas. Aristoteles mengidentifikasi bentuk penyebab sebagai individu atau pelaku; bahan penyebab sebagai perlengkapan moral (selera seseorang atau pertimbangan); akhirnya menjadikan warga negara yang baik; dan menyebabkan kebiasaan tepat guna atau perilaku yang telah mendarah daging.

Filsuf yang lain mengidentifikasikan penyebab efisiensi sebagai penuntun pendidikan, meditasi, imitasi, dan lain-lain. Yesus adalah Guru agung untuk semuanya itu, mengajarkan bahwa penyebab efisiensi tabiat yang baik adalah karena Roh Kudus. Dari ajaran-Nya kita menemukan bahwa Dia adalah Perantara yang aktif untuk mengubah seseorang, bahwa Dia menopang kita dalam pertumbuhan rohani dan penurutan setiap hari, dengan cara memotivasi dan menuntun kita untuk memilih yang tepat, Dia dan hanya Dia saja yang menyediakan bagi kita kerinduan untuk menyanggupkan kita melakukan kehendak Allah, tidak peduli meskipun hal itu bertentangan dengan kemauan kita. Tabiat yang baik, pendidikan yang baik, dan kebiasaan yang baik—semuanya diidentifikasikan dalam filsafat kuno sebagai alat bantu untuk mendapatkan perilaku yang tepat—memang bermanfaat.


Karena Roh Kudus sendiri menjamin kemampuan untuk taat pada hukum moral, sering dikatakan bahwa kehadiran-Nya adalah kunci kita untuk dapat memilih secara tepat—unsur penting dari semua tindakan kita yang tepat. Dia adalah penggerak iman kita; Dia adalah Penopang kepercayaan kita; Dia adalah Penuntun pertumbuhan rohani kita; Dia adalah kekuatan kita dan memampukan kita berjalan dengan Tuhan setiap hari—satu-satunya kuasa yang menyanggupkan kita memilih dengan tepat. Dan Dia membawa “segala berkat yang lain dalam usaha[Nya]” (Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 42).


0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan