Sikap Kasih Kristus

"Kata perempuan itu kepada-Nya: ‘Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini-untuk menimba air" (Yohanes 4:15),

Keadaan wanita yang Kristus sedang dekati saat di sumur adalah gambaran masyarakat umum zaman ini. Hidupnya telah diselingi oleh serangkaian hubungan menggairahkan dalam waktu yang singkat dan sementara. Wanita ini tidak memiliki kebahagiaan sejati atau ketenangan jiwa. Kita tinggal di dalam kehidupan masyarakat berpenyakit dosa, dipenuhi dengan para pencari kesenangan—menginginkan kepuasan sementara, kenikmatan sementara, jawaban-jawaban rendah, kemenangan sementara, keindahan terbatas, dan uap keberhasilan, yang secara rutin berkumpul pada sumur solusi sementara.

Semakin lama kita di bumi ini semakin sulit untuk mendapatkan perhatian mereka dan menarik mereka kepada Yesus. Tetapi kita harus mencoba. Dan kita harus melakukannya, mengetahui bahwa cara Kristus masih bekerja, kebaikan dan kasih diekspresikan dalam sikap dan perbuatan jauh lebih efektif dalam memimpin kepada Kristus daripada perdebatan dan kecaman.


Nabi kita pada zaman ini menulis: “Sedikit gunanya mencoba mengubah orang lain dengan menyerang apa yang kita anggap salah. Usaha seperti itu lebih banyak menghasilkan kerugian daripada kebaikan. Dalam percakapan-Nya dengan wanita Samaria,... Yesus... menawarkan kepada wanita itu sesuatu yang lebih baik daripada yang dia miliki.... Inilah gambaran tentang cara bagaimana kita bekerja” (Membina Keluarga Sehat, hlm. 134). Sekali lagi: “Semakin kurang kita mengritik orang lain, pengaruh kita akan lebih besar untuk kebaikan mereka. Sering kali, teguran positif lebih banyak bahayanya daripada kebaikan. Biarlah kebaikan Kristus akan dinikmati oleh semua orang” (Medical Ministry, hlm. 209).

Pendekatan yang baik tentu saja tidak hanya digunakan untuk penginjilan kepada tetangga dan teman-teman, tetapi juga untuk rumah tangga kita dan terutama anak-anak kita. “Terlalu banyak nasihat positif?” Ya, adalah mungkin bahwa kita dalam semangat untuk mengarahkan anak-anak kita ke arah yang benar, namun kita salah bertindak “menjadikan Injil sebagai beban yang berat!” Pada saat yang tidak tepat “nasihat yang baik” kadang-kadang menciptakan ketegangan yang mengalahkan tujuan kita. Apakah nasihat ini menunjukkan toleransi jahat atau perhatian pasif terhadap perbuatan salah? Tidak, tetapi itu tidak menunjukkan sikap positif dan menunjukkan kemurahan hati yang lemah dalam metode pelatihan kita. Dari semuanya itu, diharapkan supaya tetap terbuka jalur komunikasi dan ketergantungan kita pada dorongan dan kuasa Roh Suci sebagai kunci keberhasilan dalam proses kesaksian dan pemeliharaan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan