Penyakit Rinderpes
"Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!' Dan firman-Nya: 'Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar'" (Wahyu 21:5).
New York Times memuat berita: “Rinderpes, Momok Sapi, Dimusnahkan.“ Apakah rinderpes, dan mengapa saya harus peduli? Setiap pembicara' Jerman akan memberitahu Anda, bahwa rinderpes berarti “wabah ternak,” tetapi apa yang mereka mungkin tidak tahu adalah bahwa penyakit dari ternak dan hewan lainnya yang berkuku belah ini adalah karena infeksi virus yang berhubungan erat dengan distemper anjing atau campak pada manusia. Meskipun rinderpes tidak memengaruhi manusia secara langsung, namun jutaan orang telah meninggal karena kelaparan atau menderita gangguan utama setelah ternak mereka mati. Segera setelah terinfeksi, hewan segera demam, matanya berkunang-kunang, luka muncul di dalam hidung dan mulut, dan seluruh usus mereka memerah dan meradang, dan ternak secepatnya mati karena dehidrasi dan ketidakseimbangan protein. Ini benar-benar dapat mematikan ternak yang kurang kekebalan. Untuk budaya yang bergantung pada sapi, kambing, domba, atau kerbau, penyakit ini mengubah kehidupan. Hal ini juga dapat memengaruhi hewan liar seperti kijang, kudu, dan jerapah.
Meskipun beberapa pada awalnya menyalahkan rinderpes yang memunahkan ternak Firaun selama wabah kelima Mesir (Kel. 9:3-7), analisis genetik baru-baru di Jepang menunjukkan virus ini lebih mungkin berasal dari Asia Tengah perkiraan selama abad ketiga belas, Sejak gelombang pertama yang menghancurkan, wabah rinderpes menjalar berulang kali selama berabad-abad di Eropa, India, Mediterania, Afrika, dan Inggris, hanya beberapa di negara-negara Timur. Pada tahun 1761, sekolah kedokteran hewan pertama yang diorganisasi untuk memerangi penyakit ini, dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan dimulai pada tahun 1924 sebagai kelanjutan usaha internasional. Upaya besar untuk mengarantinakan, mengimunisasi, dan memantau penyakit akhirnya mengisolasi pulau ternak nomaden di Afrika. Perayaan kemenangan pada tahun 1979 dengan cepat membuktikan di saat wabah tambahan terjadi. Perbaikan terus-menerus pada vaksin, pendidikan, dan cara-cara penanggulangan untuk mengurangi kontaminasi ke daerah terpencil sehingga sebuah serangan terakhir pada tahun 1998 akhirnya berhasil diatasi. Binatang terakhir yang diketahui memiliki penyakit ini mati pada tahun 2001. Selama 10 tahun, para dokter hewan, para ilmuwan peneliti, dan para peternak mereka menanti sambil berharap. Akhirnya, tibalah saat untuk merayakan.
Amin, datanglah Tuhan Yesus. Kedatangan-Mu kembali untuk memberi upah bagipara pengikut-Mu yang setia, akan melenyapkan seketika semua sakit dan penyakit.
0 komentar :
Post a Comment