Hari Ini
"Sebab itu la menetapkan pula suatu hari, yaitu 'hari ini,'... 'Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!'" (Ibrani 4:7).
Ben Franklin mungkin mengatakannya yang terbaik: “Hari ini adalah senilai dua hari esok.” Itu karena hari ini adalah satu-satunya hari yang kita miliki. Hari kemarin berlalu. Kita tidak dapat memanggilnya kembali untuk melakukan apa yang gagal kita lakukan. Kita juga tidak dapat menggunakan kembali hari kemarin untuk membatalkan apa yang kita mungkin telah lakukan sungguh buruk atau mengulangi apa yang kita mungkin telah lakukan dengan baik. Semua yang kita miliki adalah hari ini. Besok belum datang, dan bahkan kita tidak dijanjikan untuk hari besok. Jadi, apakah yang akan kita lakukan hari ini?
Bagaimanakah saya menggunakah karunia waktu yang berharga ini? Apakah waktu itu? Yang pasti, waktu tidak dapat Anda sentuh, simpan, atau kumpulkan. Anda dapat mengukurnya dan menandainya berakhir begitu lewat, tetapi selama Anda melangkah pada bumi pertiwi, Anda tidak bisa mempercepat atau menghentikannya, karena Anda harus terus mengikutinya detik demi detik. Beberapa menggambarkannya sebagai dimensi alam semesta, cara untuk menggambarkan hal-hal atau kejadian. Yang lain lebih memilih untuk memikirkan waktu sebagai abstrak, tidak lebih daripada sebuah cara yang intelektual untuk membandingkan dan mengurutkah kejadian. Tentu saja, navigator dan astronom harus mengukur waktu dengan akurasi ekstrem untuk melatih keterampilan mereka. Bagi mereka, waktu mengalir terus seperti butiran pasir melalui lubang kecil di jam pasir—atau lebih tepatnya, seperti frekuensi resonansi atom dalam amonia atau cesium 133, elemen yang digunakan oleh Lembaga Standar dan Teknologi Nasional dan US Naval Observatory serta Biro Ukuran dan Berat Internasional. Sebagian besar jam atom menggunakan cesium 133, karena atom itu berosilasi pada frekuensi konstan. Yang Anda butuhkan adalah metode penghitungan lepas tepatnya 9 miliar, 192 juta, 631.000, 770 osilasi (9.192.631.770) dari elemen yang luar biasa ini, dan Anda memilikinya. Satu detik telah berlalu lalu hilang selamanya. Seperti yang Anda bisa tebak, kita perlu perangkat penghitung sangat cepat sebagaimana setiap detik berlalu.
Seiring berjalannya waktu hari ini, apakah Anda akan menggunakannya untuk membangun atau meruntuhkan? Apakah Anda menggunakannya untuk mempromosikan diri Anda, ataukah bagi Allah dan kerajaan-Nya? Setiap waktu adalah karunia Allah. Pemazmur berkata: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!“ (Mzm. 118:24). Dan Tuhan menyatakan: “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja (Yoh. 9:4).
Tuhan, komitmen saya adalah untuk mengikuti teladan-Mu untuk melakukan pekerjaan Bapa hari ini. Biarlah setiap keputusan saya memuliakan Engkau sekarang. Biarlah hati saya terbuka untuk Roh Kudus.
0 komentar :
Post a Comment