Belgian Malinois

"Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas" (1 Timotius 1:5).

Saya menunggu dalam antrean pemeriksaan keamanan di Bandara Internasional Ontario pada penerbangan ke Chicago ketika saya melihatnya memasuki antrean penumpang, hidung rendah, menggunakan helm dan sebagainya, bekerja cepat. Rekannya yang kekar, polisi berrompi antipeluru dengan potongan rambut yang cepak khas penegak hukum. Ia memegang tali pengikat hewan pada satu tangan yang lebih tinggi dan tangan yang lain rendah, berbicara dengan perlahan kepada rekannya ke K-9 yang kemudian saya mengetahui itu adalah Belgia Malinois, jenis anjing kerja yang disukai penegak hukum karena ukuran optimal dan warna bulunya. Juga dikenal sebagai anjing gembala Belgia, sedikit lebih kecil daripada anjing gembala Jerman sehingga lebih mudah untuk ditangani, dan memiliki bulu warna mahoni, warnanya lebih ringan dari sepupu Jermannya, sehingga kurang rentan terhadap stres karena panas.

Dan ketika saya melihatnya berdiri di antrian, anjing Belgian Malinois adalah ahli pengendus bom. Untungnya anjing terus bergerak dan tidak pernah duduk. Bahkan, pasangan ini pindah ke tingkat atas bandara dan terus bekerja di antara ratusan penumpang di terminal. Dan anjing ini tidak duduk selama jam kerja itu. Hewan-hewan yang ketat dilatih untuk segera duduk jika mereka mencium bau mesiu atau setiap jenis bahan peledak komersial maupun militer. Selama anjing terus berjalan dan bekerja, semuanya baik-baik. Ketika anjing ini duduk, daerah dibersihkan segera, dan penjinak bom datang dengan robot mereka untuk menyelidiki. Karena anjing dilatih secara cermat untuk mengenali berbagai bahan peledak dan karena menjalani latihan mingguan dan sertifikasi ulang, maka anjing itu sangat lihai untuk menemukan segala jenis bom. Selama sesi latihan, umumnya anjing hanya membutuhkan beberapa menit untuk menemukan beberapa bom yang diletakkan di dalam jumbo jet. Memiliki tingkat energi yang tinggi, anjing suka bekerja.

Menjaga keselamatan publik membutuhkan kewaspadaan, pelatihan, dan misi yang jelas dan pasti. Apakah keamanan rohani tidak memerlukan sesuatu yang serupa? Allah telah memberi kita masing-masing hati nurani yang mengingatkan kita hal yang benar dan salah, melindungi kita dari bahaya. Tetapi itu butuh kewaspadaan, disiplin iman, dan pelatihan di dalam firman Allah untuk menjaga hati nurani kita tetap waspada dan disetel dengan benar.

Tuhan, tuntunlah saya dijalan-Mu yang kekal. Beri saya kemauan melarikan diri dari kejahatan bukannya berhenti untuk menyelidiki.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan