Bunga Jelek
"Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering, Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya" (Yesaya 53:2).
Saya menemukannya sangat menarik karena beberapa dari liburan kami erat kaitannya dengan tanaman khas itu. Lili Paskah, pohon Natal, hari Shamrock St. Patrick dan cengkeh empat daun, juga mawar hari Valentine. Natal sebenarnya memiliki beberapa tanaman khas yang berhubungan dengan perayaan akhir tahun. Mistletoe dan holly yang indah dengan bentuknya sendiri, tetapi apakah Anda melihat dedaunan berwarna hijau tua dan merah terang dari poinsettia di musim Natal ini? Tanaman ini mencolok menjadi sungguh menyenangkan, karena warna cerahnya. Tidak ada yang sama persis dengan keindahan taman bunga poinsettia. Salah satu rumah kaca di tempat kami menjadi lautan virtual merah dan hijau pada awal Desember ketika poinsettia mulai mengeluarkan warna-warninya.
Tetapi jika Anda melihat lebih cermat poinsettia yang mekar, maka Anda akan menemukan bahwa bunga ini sungguh sederhana. Penampakan "jelek," "sederhana," dan "tak menarik" akan terpikirkan. Jika Anda sudah mengetahui bagaimana merah terang "kelopak" terlihat sangat mirip dengan daun, Anda benar. Itu bukanlah kelopak sama sekali. Ahli botani menyebutnya bracts (gagang daun). Bracts dimodifikasi mengelilingi gugus bunga kuning yang tidak mengesankan. Dan di dalam poinsettia bunga-bunga mengerikan yang disebut cyathia mengerjakan pekerjaan bunga membuat serbuk sari dan benih tetapi dalam cara yang sangat serdehana.
Berbagai legenda poinsettia dan Natal berasal dari Meksiko, di mana tanaman tumbuh seperti gulma alamiah setinggi 15 meter. Menurut salah satu legenda tersebut, anak-anak miskin di Meksiko memberi hadiah cinta terbaik yang mereka miliki bagi bayi Yesus yang terbaring di palungan, bagian dari adegan kelahiran Yesus di sebuah desa. Anak-anak lain tertawa dan mengejek koleksi gulma yang ditempatkan di palungan oleh anak-anak yang malang. Tetapi kemudian keajaiban terjadi. Warna berbentuk bintang merah cemerlang mengembang, menunjukkan bahwa hadiah cinta dari hati jauh melebihi nilai.
Seperti bunga poinsettia, Yesus digambarkan menarik dan polos. Namun kenyataan kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya, lahir dari cinta yang tak terpadamkan, mengelilingi-Nya dalam keindahan yang tak terlukiskan dan keagungan. Mengapa tidak memberi yang terbaik kepada Yesus dan melihat bagaimana Dia mengubahnya menjadi sesuatu yang indah?
Tuhan, hari ini saya memberikan hati saya, hidup saya, dan semua milik saya. Meskipun itu tidak cukup, namun itulah hadiah yang terbaik dan paling berharga yang bisa saya berikan. Melalui keajaiban rahmat-Mu, mungkin itu menjadi suatu keindahan untuk memuliakan nama-Mu hari ini.
0 komentar :
Post a Comment