Mangga

"Yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyaknya' (Ayub 9:10).

Sejak kunjungan pertama di awal tahun 2001, Nida dan Placido Roquiz telah menjadi teman yang memberkati hidup kami secara berkala dengan sekotak buah pepohonan dari Florida selatan. Buah itu adalah mangga yang menyenangkan untuk dibayangkan. Pertama, buah itu besar. Bahkan dengan tangan yang besar, Anda tidak mungkin menggenggam satu buah mangga dengan kedua tangan dan semua jari-jari Anda. Kulitnya halus dan berwarna hijau dengan taburan jingga dan merah. Bijinya ramping dan kecil. Dagingnya lembut bagai mentega dan agak berair walau sedikit serat. Dan rasanya... ahhh, mungkin mirip buah pohon kehidupan. Mangga ini manis dan aromatik, dengan beberapa catatan menarik. Tak terlukiskan lezatnya, jadi saya coba menikmatinya.

Sayangnya beberapa orang tidak bisa makan mangga karena menimbulkan ruam di sekitar mulut dan wajah mereka. Mangga, pohon ek, dan sumak adalah anggota dari famili Anacardiaceae. Getahnya mengandung bahan kimia yang disebut urushiol, penyebab dermatitis akut bagi orang-orang tertentu. Anggota lain dari famili yang sama adalah pohon lacquer, juga dikenal sebagai pohon pernis atau sumak Jepang, sumber urushi, lacquer dibuat dari getah pohon lacquer. Seperti yang Anda duga, lacquer dapat menyebabkan ruam parah dan perlu ditangani dengan hati-hati. Kacang mete juga anggota keluarga yang menarik ini.

Perkembangan pohon mangga biasanya menjadi besar (sampai 30 meter tingginya). Karena sistem akar yang sangat baik dan cuaca sejuk di mana mangga tumbuh, maka mangga dapat menghasilkan buah di musim yang sangat lama. Menjadi salah satu pohon buah tropis, mangga telah dipilih dan diserbukkan silang selama berabad-abad, sehingga sekarang ada lebih 1.000 varietas, terutama di daerah bebas salju di dunia, karena bunga dan buah mangga tidak berkembang dengan baik ketika terjadi dingin (di bawah 4 derajat C). Ketika tiba pada popularitas buah di seluruh dunia, maka tiga mangga yang dimakan berbanding satu pisang, dan 10 mangga berbanding satu apel, menjadikan mangga "raja buah,"

Yohanes pewahyu menggambarkan pohon kehidupan. Yang kita tidak mengerti dengan baik adalah bagaimana pohon itu menghasilkan buah, karena tufn-buh di kedua sisi sungai. Kedengarannya seperti satu pohon dengan dua batang. Pohon kehidupan berbuah 12 jenis buah, menghasilkan buahnya setiap bulan. Apakah itu 12 jenis yang berbeda? Mungkinkah salah satu buah menjadi sesuatu seperti mangga? Apakah faktor pertumbuhan yang luar biasa pada pohon tersebut?

Tuhan, pencipta mangga yang paling menakjubkan, Engkau adalah pribadi yang memberikan jalan masuk kepada pohon kehidupan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan