Teladan Kesabaran dan Ketahanan

Bacalah Yak. 5:10,11. Persamaan apakah yang dimiliki oleh Ayub dan para nabi? Menurut Anda mengapa contoh-contoh ini disebutkan? Apakah Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini bagi diri kita di tengah-tengah pencobaan hidup kita?  

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

   Nabi-nabi Israel setia memberitakan Firman Tuhan tanpa mengubah Firman itu atau berkompromi. Orang lbrani memuji kesetiaan para nabi kepada Tuhan, dan melukiskan gambaran yang jelas: Mereka menutup mulut singa—singa Daniel memadamkan api yang dahsyat (Sadrakh, Mesakh, Abednego), luput dari mata pedang (Elia, Elisa),... dipenjarakan (Yeremia dan Mikha),... dilempari (Zakharia anak Yoyada), digergaji (Yesaya)... dibunuh dengan pedang lihat 1 Raj. 19:10, (Ibrani 11:33-37);Tentunya, penderitaan Ayub juga terkenal, sebagaimana kesabaran yang ia contohkan meskipun ejekan dari istrinya sendiri dan kecaman dari mereka yang datang untuk bersimpati padanya. Apalah yang membedakan tokoh-tokoh iman ini dan banyak tokoh lainnya di luar para pengikut Allah'? Yakobus menyebutkan beberapa kualitas: Kesabaran, ketahanan, dan, di atas segalanya`, pengharapan dan percaya di dalam Allah. Salah satu sifat adalah kesabaran (makrothymias), juga diterjemahkan sebagai “tahan menghadapi cobaan" atau "ketahanan." Itu mengacu kepada kapasitas untuk bertahan dalam keadaan sulit dan pencobaait-pencobaan apa pun datang menimnpa kehidupan kita. Para nabi sabar menanggung semua penderitaan mereka demi Firman Allah (Yak. 5:10). Kata ini sering digunakan dalam perjanjian Baru, termasuk tentang Abraham yang menunggu "dengan sabar" selama bertahun-tahun menanti Allah menggenapi janji-Nya untuk memberikannya seorang anak (Ibr: 6:12;15). ltu juga menggambarkan Yesus yang menanggung semua penderitaan—Nya dengan sabar dan mati di kayu salib (2 ptr 3:15). 
   
   Di sisi lain, ketahanan (hypomoné), berfokus kepada tujuan akhir proses ini, melihat ke-depan kepada garis akhir. Ayub adalah contoh keadaan kualitas ini. Meskipun semua penderitaannya, Ayub melihat dengan pasti kepada pemulihan akhir yang ia harapkan (Ayub I4:/3-/5; /9:23-27).

  Apakah yang sedang Anda gumulkan sekarang? Hal apakah yang Anda doakan belum juga dijawab? Berapa seringkah Anda merasa tidak berpengharapan? Pikirkanlah pencobaan-pencobaan yang dlalami tokoh-tokoh iman di atas (atau yang lain); bayangkan seharusnya mereka juga merasa tidak berdaya ketika itu. Pelajaran apakah yang kita dapat ambil dari pengalaman mereka menolong melewati pergumulan kita?

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan