Pendidikan yang Benar

         Bacalah Amsal 1:8—19.Apakah dua cara perbedaan “pendidikan" yang disajikan dalam ayat-ayat ini? Apakah pekabaran mendasar di sini, bukan hanya bagi para orangtua, tetapi bagi setiap orang yang takut akan Tuhan?

          Pertama. pendidikan adalah masalah keluarga. dan pendidikan yang benar, pertama dan terutama, datang dari orangtua. Dalam ayat-ayat tersebut, pendidikan disebut "instruksi”` dan bahkan "hukum." Kata lbrani untuk hukum, torah, artinya "arah." Para orangtua harus mengarahkan anak-anak mereka pada arah yang benar. Sebaiknya, model "pendidikan" yang lain tidak di identifikasikan. tidak diberikan nama. Hal ini diakui hanya sebagai suara orang-orang berdosa. yang mengarah ke arah yang salah.
         Juga, kata "anakku," tidak digunakan secara khusus dalam pengertian jenis kelamin. diulangi berkali-kali. menekankan perintah orangtua. Setiap orangtua-- "ayahmu," "ibumu"-- jelas diidentifikasikan dalam bentuk tunggal dan terlibat secara pribadi, sedangkan kelompok yang lain adalah jamak tanpa nama. “orang-orang berdosa."
        "Dalam khidmat-Nya, Tuhan telah memutuskan supaya keluarga menjadi perwakilan pendidikan yang paling besar dari semuanya. Di dalam rumah tangga pendidikan harus dimulai. Di sinilah sekolahnya yang pertama. Disini ibu bapanya sebagai guru—gurunya. ia harus belajar segala pelajaran yang akan memimpin dia sepanjang umur hidupnya .... Pengaruh pendidikan rumah tangga adalah suatu kuasa yang pasti untuk kebaikan atau kejahatan .... Kalau anak tidak diajar dengan benar, Setan akan mendidik dia melalui perwakilannya sendiri."——E1len G. White. Membina Keluarga Bahagia,hlm. 171.
         Argumen terbaik atas nama pendidikan keluarga adalah hasil—hasilnya. ini adalah kualitas inti karakter, seperti perhiasan—perhiasan di kepala dan di sekitar leher. Dalam budaya Timur Tengah, kalung dan gelang berharga diturunkan dari orangtua kepada anak-anak sebagai warisan nilai. Namun, masalah pendidikan lebih dari pada kekayaan materi. Waktu yang digunakan bersama anak—anak karna akan lebih bernilai bagi mereka ketimbang waktu yang digunakan pada bisnis kita. Juga, rujukan kepada leher dan kepala, yang merupakan wajah individu, menunjukkan bahwa pendidikan akan membentuk kepribadian orang tersebut. Dalam jalan orang bebal atau berdosa, hanya kaki (Ams.1:15) yang disebutkan. seolah-olah anak bandel telah kehilangan identitasnya.

      Bagaimanakah kita bisa belajar untuk menolak pencobaan-pencobaan yang bisa merobohkan jalan kita dari kebudayaan, masyarakat, sahabat-sahabat, bahkan keluarga kita?
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan