BERTEMU YESUS:SEBUAH PENGALAMAN MENGUBAHKAN

"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal dipadang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: 'Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud....' Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: ‘Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya'" (Lukas 2:8-14).

Pada kelahiran Yesus terjadi banyak keriuhan. Tetapi rupanya disaksikan sekelompok orang yang salah. Bagaimanapun, Israel memiliki banyak orang penting yang terpelajar dan jujur dan memiliki jalur menuju kepada mereka yang berkuasa dan berpengaruh. Jadi mengapa pernyataan Injil itu diberikan kepada para gembala, yang dianggap menjijikkan dan sebagian besar tidak diperhatikan oleh tonggak-tonggak masyarakat? Orang-orang demikian tidak dapat membaca atau menulis. Selain itu, pekerjaan mereka yang rendah itu membuat mereka tetap kotor-secara fisik dan menurut tata-tertib. Mereka sama sekali tidak sanggup menuruti hukum tata-tertib secara rinci sebagaimana diinterpretasikan kaum Farisi. Kawanan domba mereka terus-menerus menuntut perhatian, sehingga mereka tak punya waktu untuk mencuci tangan secara cermat dan mengikuti hukum dan peraturan yang ditentukan kalangan masyarakat mereka yang lebih baik. Namun hati mereka terbuka dalam suatu cara yang para pemimpin agama yang puas diri itu tidak dapat buka.

Salah satu aspek paling menonjol dari kisah kelahiran Yesus adalah bahwa Allah memilih perorangan yang begitu rendah, justru yang pertama diceritakan kisah Natal itu. Walau mereka bisa saja rendah, tapi yang diungkapkan kepada mereka sarat dengan kuasa dan kemuliaan sedemikian rupa sehingga mereka gemetar ketakutan. Namun ketakutan mereka berubah menjadi sukacita ketika malaikat itu menyatakan Kristus telah lahir di Betlehem yang dekat kepada. Pada saat itu perasaan mereka terhenyak ketika "sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah" tergabung dalam nyanyian pujian. Kita hanya dapat bertanya-tanya, bagaimana dampak pengalaman itu bagi para gembala itu. Awalnya mereka hanya berada di bawah langit gelap yang penuh bintang. Kemudian mereka mendapati kemuliaan satu malaikat yang mengubah kegelapan malam itu menjadi terang benderang. Dan terakhir, kemuliaan bala tentara surga itu bertubi-tubi menyilaukan.

Dampak kemuliaan dan pesan yang disampaikan kepada mereka mengubah kehidupan mereka selama-lamanya. Setelah mengunjungi palungan, mereka kembali ke padang rerumputan, "memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat" (Luk. 2:20) dan menyiarkan kabar baik itu kepada orang lain (ayat 18). Bagi mereka, bertemu Yesus adalah pengalaman yang mengubah kehidupan. Begitu juga bagi Anda dan saya bilamana kita tanggap kepada misteri kasih Allah di dalam Yesus.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan