SAMBUTAN POSITIF TERHADAP YESUS

"Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" (Matius 2:9-12).

Bintang itu luar biasa. Bukan saja sangat terang, tetapi, tidak seperti bintang lain, bintang itu bergerak seakan membimbing orang-orang Majus kepada Yesus yang muda. Mempertimbangkan pergerakan bintang itu, maka tak mengherankan beberapa orang berpendapat sesungguhnya bintang itu adalah sekelompok malaikat-barangkali yang sama dengan malaikat yang bernyanyi untuk gembala-gembala itu. Dan, pasti, para pengamat bintang di Timur purba itu tentu saja akan terpesona oleh bintang yang bergerak. Dengan bantuan bintang itu maka mereka menemukan "Raja orang Yahudi."

Setelah menemukan Yesus, mereka "sujud menyembah Dia." Kenyataan itu krusial di dalam Injil Matius, karena menurut Sepuluh Perintah Allah, Dia telah memerintahkan orang-orang Yahudi untuk tidak “sujud menyembah” atau “beribadah” kepada apa pun kecuali Dia sendiri (Kel. 20:3-5). Dengan menekankan sujud orang-orang Majus itu di dalam sebuah kitab yang ditulis untuk orang Yahudi, maka Matius dengan kuat menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak lain adalah “Allah menyertai kita” (Mat. 1:23).

Peralihan kepada orang-orang Majus itu tidak berakhir dengan sembah sujud mereka dalam pemujaan, tetapi diteruskan dengan persembahan-persembahan kekayaan mereka kepada-Nya. Pemujaan tidak pernah hanya terjadi di dalam pikiran kita saja. Sebaliknya, pemujaan tumpah ruah ke dalam dunia sehari-hari kita bilamana pria dan wanita, sebagaimana orang-orang Majus, memberi diri mereka sendiri dan kekayaan mereka sebagai sambutan kepada Dia yang “begitu besar kasih-[Nya] akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal" (Yoh. 3:16).

Mempersembahkan persembahan yang dilakukan orang-orang Majus adalah tindakan pemujaan sebagaimana juga sembah sujud mereka. Dan lagi, persembahan mereka menyediakan bekal bagi Yusuf untuk membawa Raja muda itu ke Mesir, di mana Dia akan aman dari maksud-maksud jahat Herodes.

Ada arti semua ini bagi kita. Orang-orang Majus memberi teladan bagi kita dalam mempersembahkan pemujaan dan persembahan. “Kalau kita sudah memberikan hati kita kepada Yesus niscaya kita juga akan membawa segala persembahan kita kepada-Nya. Emas dan perak kita, harta benda duniawi kita yang termahal, segala karunia pikiran dan rohani yang tertinggi nilainya yang ada pada kita, akan kita serahkan dengan limpahnya kepada Dia yapg mengasihi kita dan yang telah menyerahkan diri-Nya sendiri bagi kita" (Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 55).

Hari ini, Tuhan, saya mengabdikan kembali diri saya bagi-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan