YANG DIUTUS DARI SURGA

"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia" (Yohanes 3:13). "Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku" (Yohanes 6:38).

Manusia macam apakah ini? Pribadi jenis apakah yang dengan berani menyatakan bahwa Dia datang dari surga? Tidak mengherankan bahwa orang-orang Yahudi kesulitan berhubungan dengan-Nya.
Dan kita juga. Kenyataan sulitnya situasi ini adalah bahwa Yesus tampaknya [seperti orang saraf] yang paling berbahaya yang pikiran-Nya nge-lantur. C.S. Lewis menangkap pengertian itu ketika ia menolak mereka yang menyatakan “Aku siap menerima Yesus sebagai pemimpin moral yang besar, tetapi aku tidak menerima pernyataan-Nya bahwa Dia adalah Allah.”

Alasan Lewis, “Itu adalah satu hal yang tidak boleh kita katakan. Seorang laki-laki yang hanya manusia biasa dan mengatakan hal-hal seperti dikatakan Yesus tidak akan merupakan guru moral besar. Ia kemungkinan seorang gila-pada taraf yang sama seperti laki-laki yang mengatakan bahwa ia telur rebus—atau kemungkinan ia adalah Iblis neraka. Anda harus membuat pilihan itu.... Anda dapat menutup mulut-Nya dan mengatakan bahwa dia gila, Anda boleh meludahi-Nya atau membunuh-Nya sebagai berhala, atau Anda boleh bertekuk lutut di kaki-Nya dan menyebut-Nya Tuhan atau Allah. Tetapi sebaiknya kita jangan mengemukakan alasan yang merendahkan diri bahwa Dia adalah guru manusia yang besar. Dia tidak membiarkan hal itu terbuka bagi kita. Dia tidak berminat berbuat demikian" (Mere Christianity, hlm. 56).

Demikianlah Yesus dari Alkitab. Pernyataan-Nya menuntut Anda dan saya mendengar dan mengambil keputusan hari ini dan setiap hari.

Dan luar biasa pernyataan-pernyataan yang dibuat-Nya! Ia datang turun dari surga sebagai Anak manusia. Di sini Dia memungut sebuah gelar dari Daniel 7:13 mengenai satu sosok surgawi yang menerima dari Allah kekuasaan Bapa atas kerajaan kekal-Nya (ayat 14). “Anak manusia” menjadi gelar kesukaan Yesus bagi diri-Nya. Salah satu penggunaan istilah itu dalam Alkitab adalah Wahyu 14:14, di mana Anak manusia datang untuk kedua kali dari surga agar menyelamatkan umat-Nya dan mendirikan kerajaan surgawi-Nya.

Sementara itu, Yohanes memberi tahu kita bahwa Yesus bukan saja meninggalkan surga, tetapi Dia melakukan itu dengan suatu misi-untuk melakukan kehendak Allah (Yoh. 6:38). Dan kehendak utama itu adalah Dia diangkat ke atas kayu salib “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:15).

Manusia macam apakah ini? Jawaban kita terhadap pertanyaan itu adalah keputusan paling penting di dalam kehidupan kita. Dan itulah keputusan yang kita butuhkan untuk menghadapi saat sekarang ini.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan