Orang Muda dan Godaan

Hari/Tanggal: Minggu-Sabtu, Tanggal 22 - 28Maret 2015
Penekanan: 
Hari pertama  : Orang Muda dan Godaan
Hari kedua     : Orang Muda dan Rumah Tangga
Hari Ketiga    : Orang Muda  dan Moralitas
Hari Keempat : Orang Muda dan Identitas
Hari Kelima    : Orang Muda dan Keberanian
Hari Keenam  : Orang Muda dan Pengampunan
Hari Ketujuh   : Orang Muda dan Kasih Karunia

Topik Hari Minggu: Biarlah Perayaan Dimulai
Ayat Alkitab: Lukas 15:1-7
Lagu Buka yang disarankan: Just Over the Mountain in the Promised Land
      Beberapa bulan yang lalu saya berkhotbah tentang kasih karunia Allah dan apa yang hal itu Iakukan terhadap manusia; banyak orang yang menyerahkan diri mereka kepada Kristus. Setelah acara kebaktian, istri saya dan saya berdiri di pintu bersama dengan beberapa orang Iain untuk menyalami jemaat ketika mereka keluar dari gereja. Seorang muda yang bernama Juan dan berusia sekitar dua puluh tahun yang telah menyambut panggilan. Dia mengatakan kepada kami bahwa dia sedang berada di tahun kedua sebagai mahasiswa yang sudah bertahun-tahun tidak pernah kegereja tetapi baru-baru ini ajakan itu menjadi semakin kuat bahwa dia harus kembali kepada Tuhan. 
       Dia bangun pagi itu, dan mendapat suatu perasaan bahwa dia harus pergi ke gereja; dia harus pindah bis tiga kali untuk sampai kegereja pada Sabat pagi itu dan dia telah melewati begitu banyak gereja disepanjang jalan, tetapi berakhir digereja dimana dia merasa bahwa Roh Kudus yang menuntun dia untuk kesana. Dia katakan bahwa dia sangat puas dengan menghadiri gereja yang tepat dan di waktu yang tepat juga. Dia sangat bersukacita untuk mengetahui bahwa Kasih Karunia itu melibatkan dia di dalam rencana Allah. Akhirnya kami memperkenalkan dia kepada pendeta dan salah satu ketua dari gereja itu. Dia tinggal untuk makan siang di gereja dan menghabiskan hari itu di sana. Dia ikut ambil bagian di acara Pendalaman Alkitab di sore hari yang dilakukan oleh Pendeta Jemaat, dan menikmati acara orang muda setelah itu; Salah seorang ketua membawa dia pulang kerumah setelah acara gereja. 
Pendahuluan       "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau Ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan '(Lukas 15:4-7). Perumpamaan ini diceritakan oleh Yesus sebagai sebuah cerita hipotetis yang tidak mengabaikan yang sembilan-puluh sembilan yang masih tinggal di padang rumput. Kenyataannya sembilan-puluh-sembilan ditambah dengan satu membentuk satu kumpulan yang utuh dari domba-domba dan merupakan representatif dari semua keanggotaan gereja. Dia telah menggunakan perumpaan ini oleh karena di dataran tinggi Berea, memelihara domba adalah sebuah pekerjaan yang umum, dan kebanyakan dari para pendengar-Nya adalah para gembala jadi hal itu sangatlah kena dan membawa pekabaran yang ingin Dia sampaikan. Sementara penekanan dari perumpamaan ini kelihatannya ada pada domba yang hilang, kita tidak boleh kehilangan pesan yang tegas tentang a)sembiIan-puluh-sembilan domba yang sedang merumput, b)satu domba yang tersesat jauh dari yang lainnya, c)gembala, dan d)perayaan. 
Sembilan-puluh-sembilan Domba yang sedang Merumput 
     Kita telah memilih untuk terlebih dahulu berfokus pada sembilan puluh-sembilan domba yang sedang merumput sebelum yang satu itu tersesat. Lukas 15:7, "Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan petobatan ." Ada sebuah perbandingan dibuat di dalam ayat ini antara sembilan-puluh-sembilan domba dan satu yang tercerai dari kumpulan itu. kesan yang mungkin kita dapatkan adalah bahwa Tidak ada perhatian yang lebih besar untuk domba yang ada di dalam kumpulan itu dari pada mencari satu yang hilang dan bersukacita ketika yang tersesat itu temukan. 
     Penggunaan Yesus akan perumpamaan ini dengan maksud untuk mewakili gereja dan kerajaan Allah, kemudian sembilan-puluh-sembilan adalah juga penting karena mereka mempunyai fungsi yaitu membuat sang gembala menjadi dikenal. Mereka adalah kumpulan domba kebanggaan-Nya yang Dia pelihara. Mereka membuat sang gembala merasa senang dengan mereka. Mereka adalah harta miliknya. Allah, tentunya sangat senang dengan anggota-anggota gereja yang tetap tinggal di dalamnya. Dia senang dengan orang-orang benar (Lukas1:6) atau mereka yang bercita-cita untuk menjadi benar. Ellen White berkata, "Anak Allah membungkuk untuk mengangkat yang terjatuh karena untuk inilah Dia telah meninggalkan dunia-dunia yang tidak berdosa di atas sana, sembilan-puluh-sembilan yang mengasihi Dia, dan datang kedunia ini untuk "dilukai oleh karena pelanggaran kita" dan "memar untuk kesalahan-kesalahan kita." (AA, hal. 432). 
     Perumpamaan ini lebih mengarah kepada sukacita Tuhan ketimbang sikap dari pada orang berdosa itu sendiri. Ketika seorang pria muda atau seorang wanita muda atau siapa saja untuk masalah ini, tetap tinggal di dalam iman dan hidup dalam pertobatan setiap hari, ada sukacita di dalam surga. ketika semua anggota gereja menghidupkan satu kehidupan yang disucikan, sukacita bertambah-tambah di surga setiap hari setiap orang berarti dan sangat penting bagi Tuhan. Sebaliknya, pekabaran Yesus diberikan melalui Teologi Lukas yaitu hanya mereka yang bertobat akan diselamatkan dan bukan mereka yang hanya kelihatan benar dari luar ada sukacita disurga saat ini atas pertobatan, ketimbang pada hari penghakiman yang terakhir haruslah dicatat, bahwa di antara sembilan-puluh-sembilan yang tinggal, ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka benar dan tidak membutuhkan pertobatan. 
    Ada orang-orang yang yakin kepada diri sendiri dan percaya diri sendiri bahwa mereka melihat semua kesalahan di dalam diri orang lain yang mampu unfuk ditetapkan sebagai seorang yang telah bertobat dan mereka yang hanya main-main dengan gereja, dan bagaimana Tuhan telah memuntahkan mereka keluar dari mulut-Nya. Ada sebuah cerita yang relevan tentang seorang pria yang mengembangkan hobi dan suka akan domba sehingga dia ingin unfuk menjadi seperti seekor domba, Dia pergi kepada sang gembala dan berkata kepadanya bahwa dia ingin untuk menjadi seperti seekor domba dan membutuhkan langkah-langkah apa yang dia butuhkan untuk dapat mencapai sebuah metamorfosa itu. 
    Sang gembala memikirkan dan merenungkan kemudian berkata bahwa pria ini hanya mengada-ngada di dalam kesukaannya akan mitos. Namun, oleh karena dia mendesak, maka sang gembala meminta dia untuk bersikap dan terlihat seperti domba jadi dia pergi dan mendandani dirinya dengan memakai kulit domba agar dia kelihatan seperti seekor domba dan tinggal bersama-sama dengan kumpulan domba-domba. Ketika pria itu mendekati kumpulan domba-domba itu, mereka lari, jadi pria ini kembali kepada sang gembala dalam keadaan kotor dan bau. Kali ini sang gembala mengatakan kepadanya bahwa dia harus berjalan sama seperti domba. Dia kemudian memperhatikan mereka, mencoba berjalan seperti mereka dan kemudian datang kembali kedalam kerumunan domba-domba itu. 
      Sekali lagi mereka lari. Dia kembali kepada sang gembala dan gembala itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus berbicara seperti domba. Dia mencoba dan sekali lagi, ketika dia kembali kepada domba-domba itu mereka lari juga. Kembalilah dia kepada gembala, dan gembala itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus makan sama seperti mereka. Diapun melakukan hal yang sama tetapi kehadirannya di antara domba-domba itu tidak merubah sikap mereka. Karena kelelahan dan kecewa, dia kembali kepada gembala yang akhirnya berkata, "Engkau kelihatan seperti seekor domba, engkau berbicara seperti seekor domba, engkau makan seperti seekor domba, tetapi engkau bukanlah seekor domba. Itulah sebabnya mengapa mereka menolak kamu." Di antara sembilan-puluh-sembilan yang adalah anggota-anggota gereja, ada orang-orang yang sama seperti pria tadi. Mereka melakukan segala sesuatu seperti orang-orang kristen. 
     Mereka membaca Alkitab, mereka berdoa, mereka menghadiri berbagai acara kebaktian di gereja; mereka bahkan mungkin pegang peranan penting dan mungkin saja seorang vegetaris. Sebagian dari mereka adalah pahlawan-pahlawan doa. Mereka mungkin adalah penopang gereja dalam hal keuangan, mengembalikan persepuluhan dan persembahan dan selalu membantu di dalam setiap kegiatan gereja dan sebagainya dan tidak melihat diri mereka membutuhkan apapun. Namun mereka kurang di dalam pertobatan hati. Komitmen yang seutuhkan kepada Yesus. 
      Mereka gagal untuk meluangkan waktu bersama-Nya dan lebih peduli kepada kebenaran, popularitas, kesombongan, dan perkara-perkara sekuler. Oleh karena kita bertumbuh di dalam gereja dan tidak pernah meninggalkan gereja bukan berarti surga bersukacita dengan kita. Apakah kehidupan kita memuaskan kemuliaan Allah? Apakah kita membagikan iman kita dalam cara-cara yang berarti dengan orang lain? Apakah kita jujur? Dapatkah orang lain percaya kepada kita? Apakah kata-kata dan tindakan kita sama? Apa yang terjadi ketika kita tidak dilihat oleh orang lain, apa kelakuan kita? Ada banyak domba yang sakit di dalam kumpulan dari Sembilan-puluh-sembilan yaitu mereka yang membutuhkan perhatian dari gembala. Dia sedang mengulurkan tangan-Nya dan memanggil dan memohon dengan bantuan Roh Kudus, dan domba-domba itu perlu untuk memberikan sambutan. 
     Ada orang-orang yang menganggap diri mereka berada di antara sembilan-puluh-sembilan yang sesungguhnya hanya memperhatikan kehadiran fisik saja, tetapi pikiran dan angan-angan mereka jauh dari kumpulan domba-domba itu. Yang lainnya harus malakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk memelihara mereka. Bukan untuk mengusir mereka pergi. Pertobatan setiap orang tidak datang dalam cara dan waktu yang sama. Itulah sebabnya pengalaman penyucian dari mereka di dalam iman harus menjadi sebuah katalis kepada mereka yang lebih lemah. Itulah sebabnya Yesus berkata "Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (Matius 13:30). Perbedaan antara gandum yang baik dan manusia adalah kuasa penyucian dari Roh Kudus yang mampu untuk mengubah mereka yang belum bertobat kedalam murid-murid yang penuh kuasa. Komunitas Kristen penuh dengan cerita-cetita tentang orang-orang muda yang dangkal dan sembrono dalam perjalanan rohani mereka tetapi adalah pendukung setia dari iman hari ini oleh karena tetap berada di dalam kumpulan dari sembilan-puluh-sembilan dan diilhami, dipengaruhi dan dimotivasi oleh Roh Kudus, Kasih Karunia Kristus dan dorongan dari komunitas rohani. 
     Dia juga tertarik untuk melihat pertobatan di antara sembilan-puluh-sembilan melalui membagikan sukacita Tuhan di dalam merayakan keselamatan dari orang-orang berdosa. Di dalam perumpamaan ini Yesus sedang menekankan tentang sembilan-puluh-sembilan yang merasa diri mereka benar yang menjalankan semua ritual, festival, dan aturan tetapi tidak membawa sukacita kepada surga, tetapi satu orang berdosa yang mengakui dosa-dosanya dan bertobat akan membuat surga berpesta. Allah peduli kepada mereka yang mengaku bahwa mereka hilang dan melalui bantuan Roh Kudus kembali kepada Dia. Dia ingin untuk menolong kita semua dan akan melupakan kehidupan kita yang penuh dosa dan mengikuti Dia. Orang-orang Parisi dan munafik tidak pernah akan melakukan hal ini, oleh karena mereka tidak pernah menyadari bahwa mereka telah hilang. 
      Mereka selalu menghitung diri mereka sendiri berada di antara orang-orang yang telah diselamatkan, bukan sebagai seekor domba yang tersesat jauh dari kumpulannya. Yesus menginginkan keseluruhan kumpulan domba itu, seratus, dan bukan hanya sembilan-puluh-sembilan dan bukan cuma tertarik terhadap satu yang hilang. Namun demikian, untuk mendapatkan seratus Dia harus memulai dengan satu. Seekor domba yang tersesat jauh dari kumpulan domba yang lain. Di dalam menyampaikan perumpamaan ini, Yesus tidak secara spesifik menjelaskan bahwa jika domba yang tersesat dari kumpulan domba-dohmba itu adalah seekor domba betina atau domba jantan. Namun, Dia ingin untuk menekankan ketertarikan sang gembala terhadap domba-domba yang tersesat dengan tidak melihat jenis kelamin mereka. 
       Dia secara khusus, menekankan tentang seseorang yang mengembangkan ketertarikan terhadap padang rumput yang lain dan entah secara tiba-tiba atau secara perlahan tersesat jauh meninggalkan kelompok yang sembilan-puluh-sembilan itu. Bowe Robert Bergdhal adalah seorang tentara Amerika Serikat yang ditahan oleh Taliban-ditahan oleh jaringan Haqqani di Afganistan dari Juni 2009 sampai dengan dilepaskannya pada tanggal 31 Mei 2014. Keadaannya ketika dia hilang dan bagaimana Taliban menangkap dia lelah menjadi sebuah pokok pembicaraan media yang tinggi. Sementara ada beberapa teori tentang kehilangannya, kenyataan menyatakan bahwa dia ditangkap secara mendasar. Dibawah kendali Taliban, dia tahu bahwa dia telah ditangkap, dia tahu situasinya, dan dia telah diindoktrinasi dan dikontrol dan dilindas oleh mereka yang menangkapnya dan bahkan dia kehilangan kemampuan untuk berbicara dalam bahasanya sendiri dengan lancar. 
     Namun, Amerika Serikat telah berkomitmen unluk tidak membiarkan satupun dari tentaranya terlinggal di dalam pencarian sampai mereka masuk dalam sebuah perundingan pertukaran untuk mendapatkan dia kembali di dalam barisan ketentaraan mereka. Ini adalah sebuah ilustrasi yang tegas tentang apa yang terjadi kepada banyak orang muda dari Gereja. Sementara Allah tidak terlibat di dalam sebuah perundingan pertukaran, Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal, Anak yang Dia kasihi (Yohanes 3:16) untuk dalang di dalam sebuah situasi peperangan untuk mengklaim kembali mereka semua. Kasih yang ajaib! Dan ada suatu sukacita yang besar bila mereka kembali. 
       Di dalam sebuah pelajaran Sekolah Sabat yang telah kita pelajari bertahun-tahun yang lalu, dijelaskan bahwa di dalam sekumpulan domba, adalah normal bagi setiap domba untuk tinggal bersama-sama dengan kelompoknya sampai delapan atau sembilan tahun, dan itu cukup lama bagi sang gembala untuk memberi mereka nama dan bagi mereka untuk mengenali tanda panggilan khusus gembala mereka. Setiap malam ketika kumpulan domba itu memasuki kandang, sang gembala akan memegang tongkatnya melintasi jalan masuk hanya beberapa inci di atas tanah. 
     Ketika setiap domba meliwati di bagian bawah dari tongkat itu, maka sang gembala akan memeriksa jika ada yang luka atau sakit. Dengan demikian, maka gembala akan mengenal domba-dombanya dengan lebih cepat. Yohanes 10:3, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang itu "Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya keluar." Dijelaskan lebih jauh bahwa gembala juga menghitung domba-dombanya dan akan mengetahui dengan cepat jika ada yang hilang. Alkitab versi The Clear Word Devofional Bible menerangan Lukas 15:4 seperti berikut "Jika engkau memiliki seratus ekor domba, Tidakkah engkau akan peduli jika satu dari antara mereka hilang? tidakkah engkau akan meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan itu yang sedang makan dengan damai di bawah penjagaan seseorang yang lain dan pergi mencari satu domba yang hilang sampai engkau menemukannya?" Yesus mengenali setiap anggota dari gereja. Dia mengenali nama kita masing-masing. 
      Dia mengetahui tanda-tanda dan Temperamen kita yang khusus. Di mengetahui kerinduan dan aspirasi kita. Dia mengetahui ujian dan pencobaan kita. Dia mengetahui kekuatan dan kelemahan kita. Dia tahu apa yang membuat kita bahagia dan apa yang membuat kita sedih. kita adalah milik-Nya dan Dia adalah gembala kita. Ketika satu dari antara kita hilang, Dia tidak meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan itu tidak terjaga dan pergi untuk mencari satu yang hilang. Namun, Dia pergi dan mencari. Biarlah kita ingat bahwa Yesus adalah Gembala Agung kita yang Maha-hadir. Dia bisa berada dimana-mana pada saat yang sama. Dia adalah Mahatahu, tidak ada yang tidak Dia ketahui dan Dia adalah Maha-kuasa, tidak ada yang tidak dapat Dia lakukan. tidak boleh satupun dari kita yang merasa seperti ituhanya oleh karena Dia sedang membimbing domba-domba yang lain, sehingga Dia tidak punya waktu untuk kita. "Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya Telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang Telah menjarah kamu-sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya." (Zakariah 2:8). Setiap anggota Gereja berada di bawah pengawasan dan perlindungan dari Gembala Yang Agung dan itu adalah sebuah kabar baik. 
     Tidak ada yang akan Terjadi kepada kita kecuali im terjadi di hadapan-Nya. Dia akan membela kita dan membela nama-Nya dan otoritas-Nya. Di dalam perumpamaan Yesus, domba yang jauh dari kumpulan domba yang lain itu tahu bahwa dia telah tersesat. Domba itu menangis untuk pertolongan. Domba itu secara perlahan tercerai dari kumpulan domba. Sama seperti banyak orang muda dan orang-orang Kristen dewasa, mungkin saja sedang mencari padang rumput yang lebih hijau. Mungkin saja lelah dengan aturan-aturan dari kegiatan sehari-hari dan sama seperti ketika seorang muda berkata kepada kami beberapa tahun yang lalu, "Dia membutuhkan pengalaman-pengalaman yang baru dan hal-hal yang lebih menarik' Mungkin saja oleh karena tekanan pekerjaan atau belajar atau keputusasaan terjadi oleh karena kurang aktif atau beberapa realitas sosial yang telah membuat mereka sangat lelah sehingga pada suatu Sabat mereka memutuskan untuk tinggal di rumah dan tidur dan akhirnya tidak pernah pulih dari pencobaan yang meracuni itu.
    Atau mungkin saja suatu pengalaman seksualitas yang menyebabakan mata - terbelalak pada arah yang salah. Beberapa orang sedang tersesat oleh karena mereka menderita penghinaan, pelecehan, perlakuan yang tidak adil, dan pengabaian yang membangkitkan kerinduan mereka untuk tersesat.Ada banyak orang muda yang sedang kedinginan dan tersesat jauh dari kumpulan domba dari Gereja yang masih percaya bahwa hari yang ketujuh adalah Sabat dan mereka harus menguduskannya. Mereka masih percaya bahwa Gereja Masehi Advent Hati Ketujuh adalah kumpulan dimana mereka adalah bagian darinya. Mereka masih diingatkan aleh kesadaran mereka setiap hari untuk kembali kepada kumpulan itu. Namun, indoktrinasi dan intoksinasi yang olehnya mereka menjadi ketagihan mempengaruhi mereka untuk menjadi lemah dalam rohani, ceroboh dan termakan dengan kepedulian hidup setiap hari. Domba memiliki insting yang kuat untuk mengikuti pemimpin yang ada didepan mcreka demikian juga dengan orang-orang muda. 
    Mereka akan mengikuti, walaupun itu bukanlah suatu keputusan yang baik, seringkali bahkan sampai kepada pembantaian. Jika seekor domba melompat kedalam jurang, maka yang lain juga akan cendrung untuk melakukan hal yang sama. Mereka sering tahu dimana mereka berada, bahwa mzreka tidak berada di tempat yang tepat tetapi untuk kembali bukanlah hal yang mudah. Untuk kembali, domba- domba itu membutuhkan dorongan. Mereka yang berada di dalam kumpulan sembilan-puluh-sembilan itu harus jelas di dalam menghubungi dan mengembek dan memanggil mereka untuk kembali kepada kumpulan itu. Sebagai anggota-anggota Gereja, kita perlu pergi untuk mencari domba-domba yang hilang .dari kandang. Kita pergi di dalam doa kita. Kita pergi melalui menghubungi mereka melalui media sosial. 
     Kirimkan sms kepada mereka, membuat tulisan di wall mereka, menyebutkan nama mereka di twitter, dan kirimkan sebuah e·mail kepada mereka. terus berhubungan melalui WhatsApp. Kita harus mencari mereka yang telah meninggalkan iman dan mengasihi mereka kembali ke-Gereja. Inilah tempat dimana mereka seharusnya berada. Gereja haruslah terbuka dan hangat dan peduli dan mengampuni, dan menerima. Kita harus membuat rencana dengan lebih baik untuk mencari mereka dan membawa mereka pulang. Apa yang gembala itu lakukan? Ellen White berkata, "Domba yang tersesat dari kumpulannya adalah yang terlemah dari semuah ciptaan. 
    Domba itu harus dicari oleh sang gembala, oleh karena ia tidak dapat menemukan jalannya untuk kembali.Demikian juga dengan jiwa yang telah tersesat jauh dari Allah; adalah juga sama seperti seekor domba yang tak berdaya, kecuali Kasih ilahi telah datang unmk menyelamatkannya maka ia tidak akan pernah menemukan jalannya kepada Allah." (COL. Hal. 187) Sang Gembala Dari pertanyaan yang ditanyakan Yesus di dalam Lukas 15:4, gembala itu pergi untuk mencari domba yang satu itu. Di dalam menyatakan bahwa gembala meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan itu, Yesus sedang bermaksud untuk menekankan bahwa sang gembala itu rajin, telili, memiliki niat dan bermaksud untukk membawa pulang satu domba yang hilang itu. tidak ada satupun yang harus jauh. tidak ada satupun yang harus hilang. 
     Semua harus berada di dalam kepedulian perlindungan Sang Guru. Dia menginginkan kita semuanya. Perumpamaan ini lebih dari sekadar sefiap penekannya, tetapi lebih berfokus pada kepedulian dan Kasih Sang Gembala. . , Sangatah menarik untuk dicatat bahwa gembala itu tidak membayar pekerja untuk pergi mencari domba yang hilang. Dia secara pribadi pergi dan mencari. Dia sendiri pergi dan tidak menyerah sampai dia membawa pulang domba yang tersesat itu. Betapa sangat tekun gembala itu. Yesus sangat tekun di dalam pencarian-Nya kepada semua orang muda yang sedang jauh dari-Nya. Mungkin saja beberapa dari kita sering tidak pergi kegereja mungkin hanya satu Sabat atau lalai dalam satu kali acara kebaktian di gereja. Kita mungkin saja akiif memimpin di Klub Adventurer, melayani sebagai penasehat dan instruktur pada program-program kelas Pafhfinder. Beberapa dari kita bahkan mungkin menjadi pemimpin- pemimpin orang muda, dan memenangkan berbagai juara di dalam program orang muda di dalam pekerjaan Tuhan, melakukan perkara-perkara yang inovatif dan kreatif di dalam masyarakat, namun di dalam hubungan kita dengan Gembala Yang Baik itu, kita adalah domba yang hilang im. Inilah waktunya untuk menghitung kembali. Waktu unmk melakukan introspeksi untuk mengevaluasi hubungan kita dengan Juruselamat. Dia sangat ingin dan akan merayakannya dengan semua yang mau menginjinkan Dia unmk membawa mereka kembali unmk berkumpul bersama-sama. 
Perayaan
        Akan selalu ada sebuah pesta di surga. Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat lebih dari pada sukactam karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Lukas 15:7). Yang sembiIan-puluh-sembilan im tidak perlu cemas oleh karena mereka memiliki sukacita mereka dan mereka sedang menikmati perjalanan mereka menuju kerajaan itu dan persekutuan dengan orang lain di dalam kelompak itu. Sekaranglah waktunya untuk bersukacita dengan mereka yang telah kembali. Sekarang bukanlah waktunya untuk merasa kasihan pada diri sendiri. Inilah waktunya untuk bersukacita dengan mereka yang tadinya hilang dan sekarang telah kembali. 
      Orang-orang muda, anda sangatlah spesial dihadapan surga dan di atas bumi. Gereja mengasihi anda dan membutuhkan anda. Marilah bergabung dan bawa talenta-talentamu; anda mempunyai sebuah peranan yang penting untuk dimainkan di dalam penyelesaian pekerjaan injil dan di dalam menolong memelihara orang Iain di dalam iman. Anda telah kembali dan bergabung dengan kumpulan domba-domba Kristus, selamat datang di Perayaan itu. Itu akan terjadi dalam dua dimensi dan bahkan tiga dimensi. Itu terjadi di surga saat ini keiika anda kembali. Itu juga terjadi di gereja ketika masing-masing anggota bersukacita untuk melihat anda kembali kepada iman yang benar. tetapi bagian terbesar dari perayaan itu belum terjadi. Yesus akan datang kembali untukk anda, dan untukk kita semua. Dia tidak datang sendirian, tetapi diiringi oleh malaikat-malaikat. 
    Kita semua akan dibawa ke kerajaan itu dan menerima mahkota kemuliaan pada sebuah upacara yang agung yang akan terjadi di pintu gerbang dari kota itu. Ellen White berkata bahwa kita juga akan menerima kecapi dari tangan Juruselamal dimana kita akan bergabung dengan Paduan Suara Sorga dan menyanyikan Iagu penebusan. "Akhirnya tiba di rumah"! Ya, kita akan berjalan di jalan yang terbuat dari emas dan akan ada sebuah reuni yang besar yaitu dengan anggota- anggota keluarga, sahabat-sahabat, dan kekasih-kekasih kita. Akan melihat langsung wajah Yesus yang penuh Kasih dan melihat bekas luka di kedua tangannya yang ada di sana untuk keselamatan kita. Sungguh suatu perayaan yang agung akan terjadi ketika kita akan tinggal di instana yang sekarang sedang Dia persiapkan untuk kita. Itu akan menjadi sebuah perayaan dalam kekekalan. Biarlah perayaan itu dimulai. Selamat datang kembali kerumah. Selamat datang. Selamal datang kembali kerumah. 
Permohonan dan Doa 
Biarlah Perayaan Dimulai. Pertanyaan-pertanyaan untuk dikusikan.
1. Menurut anda bagaimana sikap dari makluk surgawi terhadap mereka yang tetap aktif dan berkomitmen kepada Yesus di dalam gaya hidup mereka dan hati mereka  yang mati?
2. Jelaskan bagaimana orang muda yang aktif terlibat di dalam misi gereja dapat berada di antara domba yang hilang dari kawanan domba itu?
3. Pencobaan-pencobaan apa yang orang-orang muda hadapi saat ini yang mempengaruhi mereka untuk menunjukkan muda-muda yang dapat dilihat bahwa mereka sedang berada pada jalan yang jauh dari Kristus dan apa yang dapat di lakukan untuk menyelamatkan mereka sebelum mereka terjatuh?
4. tunjukkan beberapa cara yang anggota-anggota gereja dapat pakai untuk merayakan kelahiran dan pengalaman rohani dari anggota-anggota baru di dalam iman dan mereka yang baru kembali?
5. Bagaimana gembala-gembala yang baik pergi dan mencari orang-orang muda yang telah tersesat jauh dari kumpulan domba pada saat ini?

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan