Mencari Tuhan
Tidak peduli seberapa penting itu bagi kehidupan iman, Hukum (Taurat) itu sendiri bukanlah sumber kehidupan. Sebaliknya, hukum menunjukkan dosa, dan dosa menyebabkan kematian (lihat Rm. 7:7-13). Sebaliknya, apa yang membuat Taurat itu efektif adalah bahwa itu berasal dari Allah. Terpisah dari Allah. Taurat akan menjadi keyakinan legalisme yang tidak ada hubungannya dengan maksud-Nya semula. Sebuah kehidupan yang taat kepada hukum Allah berkaitan dengan kehidupan dengan Allah. Taurat tidak menggantikan Allah; melainkan hanya guru yang (menurut analogi Paulus) menuntun para murid kepada tuan mereka (Gal. 3:24)
Bacalah Galatia 3:24 Sesuai konteksnya. Bagaimanakah hukum menunjuk kita kepada Yesus, sehingga kita sesungguhnya bisa “dibenarkan oleh iman”?
Kitab Amsal bukan hanya sebuah buku hikmat; melainkan pertama-tama itu adalah sebuah buku tentang Allah yang telah mengungkapkan hikmat. Mencari hikmat oleh menuruti hukum akan menarik kita lebih dekat kepada Tuhan dan kepada keselamatan yang Ia berikan dengan cuma-cuma kepada kita oleh iman dalam Yesus.
Bacalah Amsal 28:5. Apakah kunci bagi kita untuk “memahami semuanya?”
Kata “memahami” digunakan dua kali dalam ayat 5, seperti kata “hukum” di ayat 4. Kedua ayat saling berkaitan Memelihara hukum (ayat 4) dan mencari Tuhan (ayal 5) saling melengkapi. Ruang lingkup aktivitas ini, bagaimana pun juga, bukan hanya mengetahui dan melakukan apa yang, henar (“keadilan” ayat 5, NKJV). Pemahaman ini menyangkut “semua” hanya karena berasal dari Allah atas “semua.” Bagi Israel kuno. pengetahuan tentang segala sesuatu tidaklah terpisah dari pengalaman rohani; Iman itu terkait erat dengan kecerdasan dan pemahaman rasional. Tidaklah terbayangkan untuk memiliki iman tanpa pemikiran atau pemikiran tanpa iman, karena Allah adalah dasar kedua domain tersebut.
Mengapakah iman dalam Allah adalah suatu posisi rasional untuk dipegang? Mengapa lebih tidak masuk akal dan tidak rasional untuk menolak Allah ketimbang percaya padaNya?
0 komentar :
Post a Comment