(Lukas 1:1-3; Kisah 1:1-3) Kisah 1:1 mengatakan kepada kita bahwa sebelum Kisah Para Rasul ditulis, penulis telah menulis sebuah "buku pertama." Catatan ini, dan fakta bahwa kedua buku ditujukan kepada Teofilus, menolong menuntun kita menyimpulkan bahwa satu penulis yang bertanggung jawab atas kedua buku ini. Dua buku yang dapat dilihat sebagai Bagian 1 dan 2 dari "Asal Usul dan Sejarah Gereja Kristen?" Bagian 1 adalah narasi tentang kehidupan dan pekerjaan Yesus (Injil Lukas) dan Bagian 2 (Kisah Para Rasul) adalah catatan tentang penyebaran berita tentang Yesus dan tentang gereja mula-mula. Bagaimanakah Injil itu ditulis?
Baca Lukas 1:2, 3 dan 2 Timotius 3:16. Lukas mengenal banyak orang yang menulis tentang peristiwa yang telah menggoncang kota Yerusalem dan sekitarnya-peristiwa tentang Yesus Kristus. Sumber-sumbernya untuk karya sastra tersebut termasuk banyak "saksi mata dan pelayan Firman" (Lukas 1:2) - suatu rujukan yang jelas kepada para murid dan orang lain yang sezaman dengan Yesus. Lukas sendiri mendapat penjelasan dari para saksi mata dan pelayan ini (seperti Paulus dan para pemimpin apostolik lain-nya) dan mungkin juga dari Injil yang telah ditulis oleh Markus dan Matius. Lukas, dengan jelas, bukan seorang saksi mata kisah Yesus, tetapi dia adalah seorang petobat yang dapat dipercaya dan yang sejati kepada Kristus. Matius menulis kepada khalayak Yahudi, menampilkan Yesus sebagai Mahaguru, penggenapan nubuatan, dan Raja orang Yahudi. Dia sering dihubungkan dengan nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang sedang digenapi di dalam Kristus.
Markus menulis kepada khalayak Romawi tentang Yesus, seorang yang giat. Lukas, seorang dokter dan seorang (berlatar belakang) kafir, menulis kepada orang-orang Yunani dan bangsa-bangsa lain tentang Yesus yang universal-Juruselamat dunia. Lukas menyebutkan bahwa tujuan dari tulisannya ada dua: Untuk menyajikan "dengan teratur" (Lukas 1:3) dan untuk memberikan kepastian akan ajaran besar era baru. Kepastian mengenai kebenaran, seperti dalam Yesus, adalah salah satu tujuan Injilnya. Lukas, seorang penulis Kitab Suci yang diilhami, menggunakan materi lain dalam tulisan-tulisannya. Sangat menarik. Jelaslah bahwa penggunaan sumber-sumber lain tidak menurunkan nilai ilham atau otoritas tulisannya. Pelajaran apakah yang ada bagi kita sebagai orang Advent sehubungan dengan pertanyaan tentang bagaimana ilham, baik kanonik maupun nonkanonik, bekerja pada penulis yang diilhami?
0 komentar :
Post a Comment