Pohon Surga

"Saudara saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah!" (Yakobus 4:11).


" Pohon surga" adalah nama yang tidak dapat dipercaya yang diberikan untuk pohon eksotis yang diperkenalkan ke Amerika Serikat sekitar tahun 1750. Baunya menyesakkan, dan sekarang muncul pada daftar gulma berbahaya pada beberapa negara dan banyak negara di seluruh dunia.

Adapun nama ilmiahnya adalah Ailanthus altissima, yang memberikan pe tunjuk nama umum bagi kita. Kata ailanthus berasal dari Bahasa Indonesia yang dapat berarti “pohon penggapai langit,” dan altissima dalam bahasa latin ber arti “tertinggi,” bukan gambaran buruk bagi pohon yang tumbuh sangat cepat hingga 24 meter atau lebih. Apakah Anda melihat mengapa nama "pohon surga" sangat sesuai? Berasal dari Tiongkok di mana telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan memberi makan beberapa jenis ulat sutra, pohon ini diperkenalkan ke Eropa dan kemudian Amerika Serikat sebagai pohon hias di pinggir jalan jalan kota. Tumbuh cepat dan tampaknya cocok untuk kerasnya dan polusi kehidupan perkotaan, tahan terhadap kekeringan, sinar matahari, dan tumbuh subur terutama di tanah dan udara tercemar serta hujan asam. Bahkan, itu adalah salah satu pohon yang dikenal paling toleran terhadap polusi. Limbah tambang, asam, ter, batu bara, bahkan sulfur dioksida dan ozon, tampaknya tidak melenyapkan pohon keras ini.

Jadi mengapa tanaman ini begitu dibenci? Mengapakah orang meracuni dan memberantasnya dan memasukkannya pada daftar gulma berbahaya di seluruh dunia? Jawabannya adalah karena pohon surga tumbuh terlalu baik dan benar-benar menghilangkan banyak spesies asli. Setelah pohon surga berakar, benih spesies lain tidak akan berkecambah dekatnya. Akar, batang, dan daunnya menghasilkan bahan kimia yang membunuh atau mencegah perkecambahan bibit-bibit tanaman lainnya. Substansinya begitu kuat bahkan menyebabkan kematian tanaman lain dalam pengujian ketika disemprotkan pada benih yang sudah ber-tumbuh dengan baik. Dengan keuntungan yang tidak sepadan, ia dapat mengambil alih sebagian besar habitatnya. Tidak heran ia memiliki reputasi yang buruk.

Bagaimanakah dengan saya? Apakah saya mengambil keuntungan yang tidak adil dari orang lain? Bagaimanakah dengan kata-kata yang saya ucapkan? Apakah kata-kata saya memfitnah orang lain? Yakobus 4:11 menggunakan kata Yunani katalaleite, diterjemahkan “fitnah” dalam Alkitab versi NIV. Katalaleite berarti "berbicara menentang." Apakah saya pernah melakukan hal itu kepada orang lain? Apakah kata-kata saya menjatuhkan mereka? Yakobus tidak mendaftarkan situasi, tidak memberikan ujian untuk menentukan apakah ada saat yang tepat berbicara menentang seseorang. Dia hanya menyatakannya sebagai perin tah Allah. Jangan lakukan itu. Hentikan!

Tuhan, mengapa saya melakukannya begitu sering, begitu mudah? Ampunilah saya karena berbicara menentang anak-anak-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan