Simpati Mengalahkan Perbedaan


Bagaimanakah saya mengenal Yesus? Saya mempunyai seorang teman bernama Liton yang adalah pemilik toko penjahit dengan nama "Popular Tailors". Toko tersebut terletak tepat disebelah kampus sekolah Advent di Dhaka. Litom membuat seragam siswa-siswa sekolah Advent, jadi saya sering harus pergi ke sekolah itu. Oleh karena pekerjaan saya, saya berteman dengan Tuan Shapon Halder, sekretaris Uni Mision Bangladesh. Tuan Halker sangat baik dan menaruh perhatian yang tulus kepada saya. Suatu hari dia mengundang saya untuk belajar Alkitab bersamanya, dan saya menerimanya. Kami belajar bersama selama beberapa waktu dan akhirnya saya dibaptiskan. Setelah itu hidup saya benar-benar berubah dan saya memutuskan untuk bekerja bagi Tuhan mendirikan gereja.

Seperti Apa Orang Kristen Itu?

Saya tinggal di sebuah tempat yang bernama Kishoreganj. Di daerah ini, penduduknya tidak mengenal tentang Kristen. Ketika pertama kali kami memperkenalkan diri sebagai orang Kristen, atau mulai berkhotbah, orang-orang datang hanya untuk melihat seperti apa orang Kristen itu, bagaimana cara kami makan, atau bagaimana tingkah laku kami. Kadangkala hidup menjadi sulit karena orang-orang selalu memerhatikan kami.

Namun Allah memberkati kami, dan melalui perlindungan-Nya kami dapat mendirikan sebuah gereja di sana. Sekarang kami memiliki aktivitas gereja yang rutin dan banyak orang dibaptiskan, dan ada lebih banyak lagi yang sementara disiapkan untuk baptisan. Banyak orang menyambut pekabaran Advent dan bergabung dengan gereja. Jadi, jika itu adalah kehendakTuhan, segala sesuatu mungkin terjadi!

Ayat Alkitab kesukaan saya terdapat dalam Matius 28:19, "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptiskan merka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus." Inilah sebabnya saya terus berkhotbah. Namun, terkadang memang tidak selalu mudah.

Situasi yang Sulit

Seorang perempuan bernama Aroti Sarker baru saja menikah. Saya rutin mengunjungi daerahnya untuk berkhotbah, dan Aroti adalah salah satu dari orang-orang yang datang ke pertemuan itu dan dibaptiskan. Setelah mendengar berita ini, suaminya mengusirnya dari rumah mereka dan mengatakan kepadanya untuk pergi ke rumah laki-laki yang membuat dia bertobat dan dibaptis. Jadi dia datang ke rumah saya dan dengan menangis menceritakan semuanya.

Saya mencoba untuk menghiburnya dengan meyakinkannya bahwa Tuhan berada di sisinya dan dia tidak perlu takut. Saya berkata kepadanya bahwa saya akan melakukan apa saja untuk menolongnya, namun sayangnya situasi menjadi lebih buruk. Hampir semua orang di desa itu mengatakan bahwa saya harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi, atau jika tidak mereka akan melaporkan saya pada polisi dan akan mengusir saya dari , desa tersebut. Saya menghabiskan > sepanjang malam dalam doa, memohon hikmat dan kuasa Allah. Melalui berkat Tuhan, keesokan harinya saya dan seorang teman saya pergi ke suami perempuan itu dan berbicara banyak dengan dia. Dia menjadi tenang dan mengambil istrinya kembali. Luar biasa yang terjadi setelah itu, suaminya juga dibaptiskan!

Kebaikan Membuka Jalan

Sebulan yang lalu, saya sedang menunggu istri saya di rumah sakit di mana ia bekerja. Tiba-tiba saya perhatikan sepasang suami istri menangis sementara mereka berjalan meninggalkan rumah sakit. Saya menghampiri mereka dan mencari tahu apa yang terjadi. Pria itu menjelaskan bahwa istrinya sedang mengandung dan bahwa mereka datang ke rumah sakit untuk membawa istrinya dirawat. Namun, mereka diberitahu bahwa tidak ada lagi tempat tidur yang tersedia, jadi dokter menyuruh mereka pulang.

Saya merasa sangat kasihan kepada mereka dan mencoba untuk mencarikan tempat untuk mereka. Karena berkat Tuhan, saya berhasil menemukan tempat bagi mereka. Mereka sangat berterima kasih kepada saya. Beberapa waktu kemudian saya dapat membagikan Injil kepada mereka dan mereka mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Setelah mengikuti kelas belajar Alkitab, pasangan suami istri ini dibaptiskan dan saat ini mereka menikmati hidup yang bahagia.

Tetap Aman

Setiap kali saya memulai perjalanan, saya selalu memulainya dengan doa. Dua bulan yang lalu, saya sedang naik bus menuju Dhaka, Ibukota negara Bangladesh. Seperti biasanya, saya berdoa di dalam bus untuk perjalanan yang aman. Jam 9 pagi, bus mulai berjalan, namun setelah melewati sebuah tempat bernama Matiadi, sang sopir hilang kendali dan bus keluar dari jalan dan berhenti di dataran yang lebih rendah dari jalan utama. Merupakan sebuah mukjizat ketika mengetahui bahwa tidak ada seorang pun terluka parah. Saya hanya mendapat luka kecil di dahi saya. Saya memiliki keyakinan yang besar kepada Allah dan percaya bahwa la menjawab doa saya dan menjaga saya tetap hidup di saat terjadi kecelakaan yang sebenarnya dapat membawa Kematian.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan