Anjing Laut Pelabuhan Berkumis

"Bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu" (Ayub 12:8).

Lihatlah mata muram besar pada tubuh ramping, berbulu kecokelatan, kepala sedikit berbintik. Di sisi lain, pada hidung segi tiga hitam dan tepat di atas mulut-apakah Anda melihat kumis? Seekor anjing laut pelabuhan memiliki satu set vibrissae panjang yang menakjubkan (itulah sebutan ahli biologi untuk kumis anjing laut) di setiap sisi bibir atas dan hanya sedikit di atas mata di mana seharusnya alis berada.

Lebih satu dekade, sekelompok peneliti telah melatih seekor anjing laut pelabuhan bernama Henry untuk mengajarnya bagaimana menggunakan kumisnya yang menakjubkan. Kita selalu menganggap bahwa kumis sensitif terhadap sentuhan dan mungkin sangat baik untuk memburu ikan—apa yang biasanya dimakan anjing laut pelabuhan. Tapi sebelum mengajar Henry, kita tidak memiliki petunjuk mengenai semua yang mereka lakukan. Wolf Hanke dan mahasiswa pascasarjana di Universitas Rostock menutup mata dan menempatkan headphotie kepada anjing laut tersebut sehingga ia tidak bisa melihat atau mendengar apa yang para ilmuwan lakukan. Mereka memainkan mainan kapal selam berbaling-baling kecil di kandang kecil. Setelah meletakkan mainan itu di arah yang diacak untuk beberapa detik, mereka akan mematikan mesin mainan itu dan saat yang sama melepaskan headphone Henry, dan memberikan isyarat agar menemukan jejak mainan dalam air. Matanya masih ditutup dan hanya menggunakan kumis sensitif, Henry bisa menemukan jalan air yang diacak (jejak hidrodinamik) dan secara akurat mengikutinya ke arah mainan tersebut 256 kali dari 326 percobaan (79 persen). Para peneliti mencoba bereksperimen lagi, membuat Henry menunggu lebih lama sebelum menemukan jejak. Anjing laut bisa mengikuti jejak hidrodinamik pada 10, 15, atau 20 detik dengan kemudahan yang sama dan akurasi seperti sebelumnya. Hal ini mengherankan para ilmuwan. Bagaimanakah bisa kumisnya jadi sensitif? Mereka pelajari bahwa dengan menggunakan kaus kaki ke moncongnya sehingga kumis menjadi rata dan dan tertahan membuat anjing laut gagal total mengikuti jejak.

Eksperimen berikutnya, menggerakkan sirip melalui air gantinya mainan kapal selam, menunjukkan bahwa Henry dengan akurat bisa mengikuti jejak dalam 35 detik. Setelah itu ia kehilangan jejak dengan mudah. Percobaan terbaru membuat dia mengikuti jejak hidrodinamik (jalan di laut) dari dayung yang bentuk berbeda untuk melihat apakah ia dapat membedakan perbedaan bentuk. Untuk sebagian besar, dia bisa. Ingat, semua percobaan ini dengan mata tertutup.

Karena anjing laut pelabuhan tidak memiliki sonar dan sering berburu di air keruh dengan kemampuan melihat yang rendah, maka kemampuan mengikuti jejak hidrodinamika itu adalah kemampuan yang sangat berguna.

Tuhan, kreativitas-Mu yang jenius terus mencengangkan kami.Engkau sungguh besar. Kami menyembah Engkau, Pencipta dan Penebus kami.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan