Berkeluh Kesah demi Surga

"Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini, sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang”
(2 Koriritus 5:2, 3).

Apakah ada hal yang menunjukkan gambaran yang jelas dari kerinduan orang percaya? Dalam 2 Kor. 5:1 -9 Paulus dapat melihat dengan jelas jauh pada keadaan setelah kematiannya, pada tubuhnya setelah kebangkitan. Kemanusiaan kita, tubuh sementara akan dihancurkan, tapi Allah akan memberikan kita tubuh yang lebih baik—yang mulia akan menggantikan kemah fana di mana sekarang kita berada (ayat 4). Dan untuk mendapatkan tempat tinggal masa depan ini kita perlu berkeluh kesah dengan sunguh-sungguh.

Berkeluh kesah adalah kerinduan mendalam dan kesungguh-sungguhan yang paling tinggi. Berkeluh kesah artinya berkabung, suara kesakitan dipaksa dari beban jiwa yang terdalam. Keluhan kita adalah bukti yang jelas dari rasa sakit yang tidak tertahankan dan penderitaan yang mendalam.

Saat keluhan kita yang terdalam demi Surga, sebagai orang Kristen, selalu peka terhadap tragedi kehidupan sekarang ini, kita juga berkeluh kesah karena kondisi manusia. Kita mengeluh karena ketidakadilan pemerintah, karena kecelakaan mengerikan dan bencana alam yang menyapu banyak orang. Kita berkeluh karena rangkaian pembunuhan dan pembantaian etnis. Kita mengeluh ketika teman-teman dan orang yang dikasihi meninggal oleh karena penyakit atau usia tua. Kita mengeluh ketika anak-anak kita menderita secara fisik atau emosi, ketika hubungan kita dengan saudara atau hubungan dengan teman terputus oleh karena salah pengertian atau bahkan berdiam diri untuk beberapa waktu lamanya. Kita mengeluh karena terus-menerus terjadi kematian bagi “kita yang masih hidup,” kekuatan kita dengan cepat dirampok, sedikit demi sedikit kekuatan dan semangat kita sebagai ciptaan diiris. Kita mengeluh ketika sirene ambulans melengking nyaring, sirene mobil pemadam kebakaran, dan pemerkosaan, perampokan, dan pencurian ditampilkan pada setiap berita.

Tetapi sekali lagi, keluhan kita melebihi semuanya itu. Keluhan itu tidak hanya karena penderitaan manusia, tapi untuk menjadikan kita lebih semangat ke surga. Kita berkeluh kesah karena ingin melihat Yesus Juruselamat kita. Kita mengeluh untuk menjadi sama seperti Dia dan masing-masing kita dalam tubuh kemuliaan, kemudian meletakkan;mahkota kita di bawah kaki-Nya dan menceritakan kasih-Nya dalam nama-Nya yang sangat disayangi. Kita harus menanti mungkin lebih lama dari masa hidup kita, tapi sampai hari itu tiba, kita dengan tekun berkeluh kesah untuk hari yang lebih baik.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan